|•Part 30•|

11.1K 289 2
                                    

Happy reading ☺☺☺

Hari Minggu sangat cocok digunakan untuk mengistirahatkan badan dan otak setelah 6 hari penuh harus menerima pelajaran yang sungguh sangat melelahkan itu. Seperti yang di lakukan Flo sekarang. Ia tengah  bersantai-santai ria di atas tempat tidurnya bersama kucing peliharaannya.

"Uhh, Chika kangen ya sama Flo?" Ucap Flo pada kucing peliharaannya yang ia beri nama Chika.

"Meongg." Jawab Chika yang seperti mengerti apa yang Flo katakan. Ia semakin merapatkan tubuhnya ke dalam pangkuan Flo, membuat sang empu merasa geli sekaligus gemas dengan tingkah lucu Chika.

Kucing itu Flo dapatkan di ulang tahunnya yang ke 13 oleh kedua orang tuanya. Saat itu Indira masih sangat sibuk bekerja sehingga membuat Flo merasa kesepian. Akhirnya ia meminta kepada kedua orang tuanya untuk membelikan kucing sebagai kado ulang tahunnya.

Dan sekarang sudah 2 tahun lebih Chika menemani Flo. Kucing itu selalu menghibur Flo di saat ia sedih dan menemani Flo saat ia kesepian ketika kedua orang tuanya pergi bekerja. Itu sebabnya Flo sangat menyayangi Chika. Namun sekarang semuanya sudah berubah, Indira yang biasanya sibuk bekerja kini lebih banyak di rumah, ia juga lebih perhatian dengan Flo saat ini.

"Meongg." Flo mengalihkan pandangannya dari handphone ke arah Chika. Rupanya Chika merasa terabaikan dengan handphone yang sedari tadi Flo mainkan, tangan kecilnya berusaha meraih benda pipih  dari tangan Flo. Flo yang menyadari itu langsung menaikan tangan kanannya ke atas dan tangan kirinya segera meraih tangan dan wajah Chika kemudian membuka kamera handphone dan memfotonya.

Cekrek

Sepertinya Chika sangat terkejut dengan flash yang di pancarkan oleh kamera handphone Flo. Ia berusaha melepaskan tangan Flo dari kedua tangan dan wajahnya. Melihat Chika yang sepertinya mulai kesal pada Flo membuat Flo semakin kencang tertawa. Lucu sekali membuat binatang kesal. Batin Flo.

"Hahahaha kau lucu sekali Chika. Apa kau tidak mau melihatnya." Ucap Flo dibarengi dengan tawa lebarnya.

Sedangkan Chika hanya diam, kucing itu sudah merubah posisinya menjadi membelakangi Flo yang tengah menertawainya.

"Oh ayolah ciki-ciki kau mudah sekali merajuk, aku kan cuma bercanda." Ucap Flo berusaha membuat Chika mau menatapnya.

"Meongg ....... meong ....." Ucap Chika yang masih tidak mau di pegang Flo dan menatap Flo.

"Oke! Aku juga bisa marah sama kamu Chika. Kalau kamu udah nggak mau aku pegang ya udah. Aku bisa beli kucing yang lebih menggemaskan dan cantik selain kamu. Dan jangan salahkan aku kalau nantinya aku tidak akan pernah bermain dengan mu lagi." Flo sengaja berbicara seperti itu agar Chika tidak marah lagi padanya. Melihat Chika yang tidak bergeming sama sekali membuat Flo langsung beranjak dari tempat tidur menuju pintu keluar guna menyakinkan Chika.

"Meongg." Tepat saat tangan Flo akan membuka pintu, Chika langsung berdiri lalu turun dari kasur dan langsung masuk di antara pergelangan kaki Flo kemudian mengelus-elus kaki Flo dengan bulu halusnya. Berhasil,  sorak Flo dalam hati.

"Gitu dong ... Kamu pasti nggak mau kan aku membeli kucing selain kau?" Tanya Flo yang sudah berjongkok dan mengelus lembut bulu halus Chika.

"Meongg."

"Kucing pintar." Ucap Flo mengangkat Chika ke dalam gendongannya dan kembali lagi menuju tempat tidurnya.

Dari bangun tidur Flo sama sekali belum mandi dan juga turun ke bawah untuk menemui orang tuanya dan juga Andri. Sungguh ia sangat malas walau cuma berjalan ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya sendiri.

Floris (•TAMAT•)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang