Tak suka cerita sedih

728 12 0
                                    

Seorang gadis dengan tinggi badan 155cm tengah duduk di bangku taman,menatap rumput yang menjadi tempat kakinya berpijak.

Pikirannya berkecamuk.
Batinnya tengah berperang.

Seakan ada iblis dan malaikat yang tengah beradu argumen disampingnya.

Lakukan saja

Tidak jangan! Ingat orang yang membesarkanmu

Tapi dia alasan kamu menjadi seperti ini!

Tidak ini semua salahmu yang jauh dari tuhan!

Tuhan yang menjauh darimu!

Gadis itu menggelengkan kepalanya. Lalu melangkah menuju suatu tempat.

Tempat yang tinggi, sepi ,dan bebas.

Rooftop.

Ya, gadis itu melangkahkan kakinya menuju rooftop sekolahnya. Ia berhenti tepat disebuah pintu besi, yang terlihat sangat kokoh.

Berbeda jauh dengan dirinya yang terlihat kokoh namun sesungguhnya rapuh.

Ia membuka pintu lalu berjalan menuju tempat favoritnya. Kurang lebih selama 2 tahun belakangan ini.

Disini, ia pernah menjadi saksi bisu.

Dua bulan yang lalu, tepatnya.

Seorang wanita berambut panjang tengah berdiri didepan pagar pembatas matanya menatap kebawah lalu keatas seakan berbicara pada langit apa ini pilihan yang tepat?

Kedua tangannya masih memegang pagar pembatas dibelakangnya.

Sampai akhirnya gadis yang berdiri dibelakangnya mendengar suara.

Suara tangis yang memilukan,ia hanya tetap diam tak bergeming.

Mendengarkan seluruh kata yang terucap oleh wanita bersurai panjang didepannya.
"Aku..." ucapannya tertahan,ia tengah menelan kepahitan.

"Aku tau aku tak berguna ibu..."

Jadi karna keluarga ia ingin mengakhiri semuanya?

"Tidak perlu diperjelas hikss..."

Gadis di belakang nya yakin hidupnya sangat berat sampai ia memilih jalan ini.

Tidak bukan memilih, tidak ada pilihan yang lain.

"Aku tau hidupku kacau ayah..." lagi lagi ucapannya tertahan. Ia tengah terisak.

"Kau tak perlu repot repot mengacaukannya lagi..."

"Aku tau aku tak bisa diandalkan"

Wanita itu belum menyadari ada gadis lain dibelakangnya, tengah menatap punggung dan tangannya , tengah mendengar seluruh isak tangis dan kepedihannya.

"Aku sadar aku hanya memberi kalian beban" suaranya berubah lirih.

"Maafkan aku..."

"Aku tak punya pilihan"

"Aku mencintai kalian"

Gadis dibelakangnya tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ternyata seperti dugaannya.

Wanita didepannya melepaskan kedua tangannya secara perlahan.

Kemudian berbalik. Barulah ia sadar ada gadis lain dibelakangnya. Tapi ia tak peduli.

Help MeWhere stories live. Discover now