Aku juga tahanan

209 5 0
                                    

Nadaf dibuat bingung dengan gadis aneh itu.

Pertama,ia tak punya teman.

Kedua,ia mencoba bunuh diri.
Sebenarnya apa yang ia sembunyikan?

Ketiga, ia mengucapkan kata kata yang membuat otaknya membeku.

Keempat,ia tak punya hati.
Nadaf tengah bersedih mengingat sahabat yang meninggalkannya. Tapi gadis aneh itu seolah berkata 'siapa yang nanya' .

Astaga emosi Nadaf kian tersulut jika mengingat kemarin siang.

"Tenang Nadaf" ucapnya.

Ia menarik nafas lalu meghembuskannya secara perlahan. Terus dilakukan berulang. Memikirkan gadis aneh itu bisa membuat Nadaf tidak sehat.

Selalu bikin kepala pening. Hati dag dig dug ngga karuan. Mana ada serem seremnya gitu.

"Gausa mikirin cewek aneh itu Nadaf oke! Lu bisa iyak!"

Nadaf berucap seraya mengepalkan tangannya seolah menyemangati diri sendiri.

Ia ingat satu hal. Hari ini ia akan bertemu kakaknya setelah 10 tahun lamanya.

Dengan senyum yang terus berada di wajahnya, Nadaf berlari kecil ke kamar mandi.

20 menit selanjutnya Nadaf sudah rapih.

Ia hanya mengenakan celana jeans hitam yang gak terlalu ketat,lalu kameja yang dua kancing atasnya dibuka.

"Bawain apa ya buat kakak?"

Wajahnya nampak imut dengan bibir yang sedikit manyun,mata yang melirik ke atas serta telunjuk yang ditaruh di dagu.

Nadaf menjentikkan jarinya.

"Bawa bunga aja kakak kan suka bunga"

Sebetulnya Nadaf tengah bicara dengan siapa? Jadi siapa yang aneh disini?

Sudahlah.

***
Aya menatap pantulan wajahnya di cermin. Apa yang dia dapat?

Hanya wajah penuh lebam,mata yang sembab, tak lupa rambut acak acakan.

Ia lelah.

Lelah harus selalu menatap wajah menderita itu dicermin.

Ia ingin ada senyuman tulus yang mengisi wajah itu.

Tuhan, di hidup yang seperti mati ini, Aya hanya mengharapkan sebuah kebahagiaan menghampirinya,
meskipun ia yakin itu semu.

"Tok.. Tok... Tok"

Paling hanya ibunya yang menyedihkan, menyuruhnya makan lalu menelan pil antidepresan.

"Alya, Buka pintu"

Mengenai anti depresan, terkadang terlintas diotaknya untuk menelannya dalam jumlah banyak.

"Buka pintu!"

Kira kira apa yang akan terjadi selanjutnya? Muntah dengan mulut berbusa kah? Atau mata melotot tubuh kejang?

"BUKA PINTU ALYA BODOH KAU INGIN SEMBUH ATAU TIDAK ANAK SIAL? AKU MALU MEMILIKI ANAK SEPERTIMU! CEPAT BUKA PINTUNYA BODOH!"

Ah sepertinya meyenangkan.

"APA KAU TULI HAH?!"

Aish wanita itu tak pernah bisa bersabar.

Aya berjalan kearah pintu membuka kunci dan memutar knop pintu.

"APA HARUS SELALU SEPERTI INI SETIAP PAGI HAH?! SETELAH AKU BERTERIAK BARU KAU MEMBUKANYA!"

Help MeWhere stories live. Discover now