Chapter 6 : Membantu Gintoki

607 67 3
                                    

Cerita sebelumnya :
Pemuda --yang sekarang telah menjadi gadis-- berambut perak itupun akhirnya menceritakan tentang ramuan yang dikatakan Papanya 11 tahun lalu pada Toshiro.

Sepertinya roda takdir mereka telah berputar. Berharap semoga roda takdir itu tak mengarah pada kesengsaraan.

-
Chapter 6 : Helping Gintoki
-
Words : 2707
-

"Tidak kusangka.. Ternyata kau pernah mengalami hal mengerikan seperti itu saat masih kecil sekali..?" tanya Toshiro tak menyangka.

Gintoki hanya mengangguk kecil dan menunduk cukup dalam, menghindari berpandangan dengan Toshiro. Kedua tangannya yang menjadi lebih kecil dan lembut itu mengepal erat sampai kuku jarinya memutih.

"Apa.. Apa sekarang kau menyesal karena telah mengetahui masa laluku, Hijikata-kun..?" tanya Gintoki pelan, takut mendengar jawaban Toshiro.

"Hah? Kau ini bicara apa?" bukannya menjawab, Toshiro malah balik bertanya dengan kening mengerut.

"Alasanku terus menolakmu dari setahun yang lalu itu karena aku takut kau akan kecewa begitu tau masa laluku.. Maksudku, siapa yang akan menerima pria dengan masa lalu suram sepertiku? Aku miskin dan tak punya kelebihan apapun.. Sedangkan kau itu kebalikan dariku, masa depanmu sudah terjamin dan kau juga punya wajah yang tampan.. Aku.. Aku-- eh, tunggu sebentar, kau sedang apa Hijikata-kun?"

Gintoki menghentikan kata mutiara selanjutnya yang akan dia ucapkan. Dia pun menatap Toshiro dengan raut wajah heran karena pemuda tampan didepannya malah sedang memegang smartphone yang sengaja didekatkan kemulut Gintoki, wajah Toshiro sengaja dibuat se-cool mungkin.

"Eh? Sudah selesai? Padahal aku sedang merekam bagian terbaiknya" ucap Toshiro yang terlihat kecewa, diapun mematikan aplikasi perekam tersebut setelah menyimpan rekamannya.

"Apa yang kau lakukan?! Aku sedang bicara serius, kau tau!!!!?" amuk Gintoki sambil menarik kerah kemeja Toshiro dan menghimpitnya.

"Apa yang kulakukan? Aku cuma merekam suara mu saat mengatakan kalau aku memiliki wajah tampan. Dan juga, aku sama sekali tak mengerti apa yang kau bicarakan dari tadi Gintoki. Kau bilang aku akan kecewa begitu tau masa lalumu? Dan tentang kau yang tak punya kelebihan? Haha, yang benar saja" Toshiro menyingkirkan tangan Gintoki yang mencengkram kerahnya.

Berbeda dari yang tadi, saat ini Toshiro lah yang menghimpit tubuh kecil Gintoki dibawahnya. Ekspresi pemuda tampan itu terlihat begitu serius sampai membuat jantung Gintoki berpacu 2x lipat lebih cepat dari batas normal serta rona merah pekat yang menghiasi pipinya.

"Gintoki, apa kau fikir perasaan ku padamu selemah itu? Ku akui, kau memang tak punya kelebihan sama sekali. Kau bodoh, pemalas, jorok, sering berkelahi, makanmu banyak dan yang lebih penting rambutmu keriting--"

"Kau ada masalah dengan rambutk--" tak sempat memprotes, Gintoki dibuat terbelalak saat mendengar kelanjutan perkataan Toshiro.

"--Tapi kau harus tau, alasan kenapa aku tak menyerah untuk menjadikan mu milikku adalah karena aku sudah terlanjur nyaman berada bersamamu. Aku tak butuh orang lain, bagiku yang penting itu adalah kau Gintoki. Jadi jangan pernah kau meragukan perasaanku lagi, kau mengerti?!" ucap Toshiro tepat didepan wajah Gintoki.

Pemuda bersurai perak itu terdiam cukup lama dengan ekspresi syok. Tapi tak lama setetes airmata mengalir dipipinya diikuti tetes yang lain, diapun menangis dalam diam. Tentu saat melihat itu membuat Toshiro terkejut.

"G-Gintoki.. Jangan menangis, hei. Aku tak bermaksud untuk membentakmu, kok!" ucap Toshiro panik.

"A-aku menangis k-karena senang, Hijikata-kun no baka!" balas Gintoki sambil menutup wajah merahnya dengan sebelah lengan.

Hanten Potion [HijiGin]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt