Chapter 12 : Takut

230 21 0
                                    

January, 28th 2020

Chapter 12 :
Afraid

__________

"Are, dimana Gintoki-san dan Kagura-chan?" tanya Hasegawa saat dia hanya mendapati Toshiro dan Shinpachi saja yang sudah kembali.

"Masih sibuk berbelanja, Hasegawa- san." jawab Shinpachi sambil tersenyum kikuk.

"Ah, begitu..." respon Hasegawa dengan senyum maklum.

Butuh waktu 1 jam sampai Gintoki dan Kagura kembali ke tempat parkiran, dari ekspresi keduanya sepertinya mereka terlihat kesulitan. Apalagi nafas mereka tidak teratur. Toshiro dan Shinpachi yang tadinya asyik memainkan smartphone masing-masing karena bosan pun akhirnya menengok.

"Lama. Apa saja sih yang kalian beli?!" omel Shinpachi.

"Diam, Megane. Ada banyak barang yag harus Gin-chan beli, aru!" protes Kagura.

"Tch, kami mengalami macet di mesin kasir tadi. Ada banyak sekali yang mengantri." ucap Gintoki kesal.

"Nah, yang penting sekarang kalian sudah kembali. Lalu, sudah beli semua keperluannya?" tanya Toshiro.

"Sudah. Kami bukan cuma beli dalaman saja, aku juga memilih beberapa pakaian untuk Gin-chan, aru!"

"Ah, bagus juga itu Kagura-chan. Saat dirumah, Gin-san kan hanya memakai pakaian nya saat masih laki-laki."

"Berhentilah membicarakan tentangku. Sebaiknya kita pulang sekarang." ucap Gintoki, memotong pembicaraan dua remaja itu.

"Sebaiknya kita makan siang dulu. Lihat, aku sudah janji akan mentraktir kalian, kan." ujar Toshiro.

"Eh, kamu tak per—"

"Yeeeyyy! Toshi, kita akan makan dimana?!" tanya Kagura antusias untuk menyela penolakan Gintoki barusan.

"Sebaiknya kita ke tempat makan cepat saji saja. Karena ini kan masih siang." Shinpachi memberi saran.

"Oh, baiklah-baiklah. Kita kesana sekarang." balas Toshiro.

Gintoki hanya bisa menatap ketiga orang itu dengan ekspresi datar karena merasa sarannya telah diabaikan. Toshiro yang menyadari hal itu hanya bisa tertawa kemenangan dalam hati.

'Tidak akan kubiarkan kamu pulang secepat itu, Gintoki~' batin Toshiro.

Saat sampai di tempat tujuan, Kagura dan Shinpachi langsung berlari keluar dengan bersemangat. Toshiro dan Gintoki hanya mengikuti keduanya dari belakang sambil berjalan bersisisan.

"Lihatlah mereka, seperti anak umur 5 tahun yang baru pertama kali datang kesini." gumam Gintoki sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum geli.

"Haha, bagiku kita sekarang terlihat sepasang suami-istri dan mereka berdua sebagai anak-anak kita, iya kan." respon Toshiro dengan cengiran lebar.

"Aku tidak ingat pernah melakukan XXX denganmu." balas Gintoki cuek dan sengaja berjalan cepat untuk meninggalkan pemuda bersurai dark-green itu.

"Ehhh! Apa kamu lupa kejadian disaat malam pertama ki—"

"Tidak ada yang namanya malam pertama." sela Gintoki.

"Se-setidak nya masih belum!"

"Pikiranmu terlalu jauh, dasar mesum."

"Sangat penting untuk memikirkan masa depan, kan."

"Ya, yha, teruslah bermimpi."

"Dingin sekali kamu, Gintoki."

Hanten Potion [HijiGin]Where stories live. Discover now