Limerence-04

1.6K 214 39
                                    

👑 Selesai makan malam, Felix memutar langkah untuk tidak langsung menuju kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑 Selesai makan malam, Felix memutar langkah untuk tidak langsung menuju kamarnya. Ia menitahkan para pelayan untuk membiarkannya sendiri. Gadis itu berjalan menuju koridor megah yang menjembatani dua menara tertinggi kastil itu. Tepatnya berada di sisi timur istana; tempat yang paling terang kala matahari terbit di pagi hari. Para penjaga yang berdiri di mulut koridor membungkuk hormat saat mendapati kehadiran Felix di sana. Gadis itu mengangguk tanpa tambahan ekspresi yang berarti. Lentera-lentara yang menggantung di pilar-pilar koridor tak berdinding itu menuntun langkah Felix menjauh.


Malam itu sama gulitanya dengan malam-malam sebelumnya. Bertabur gemintang yang mengantuk dengan sinar redup mereka. Saat gadis itu mengadah, pemandangan langit malam terserap pada irisnya, seolah di mata gadis itu juga penuh dengan kerlip konstelasi.

Felix kerasan untuk mengadah. Ia berpikir tentang banyak hal namun selalu berakhir dengan hela nafas panjang. Terakhir, ia mendesah pasrah ketika mengingat dirinya yang sesenggukan di dalam pelukan Hyunjin tempo hari. Felix lebih meninggikan kepalanya dan kini memandangi kanopi yang penuh ukiran rumit, terbayang betapa kacau dirinya saat itu.

Terlalu banyak hal yang telah terjadi. Dan Felix tidak memutuskan untuk percaya bahwa ini semua suatu kebetulan. Orang-orang bilang jika Hyunjin adalah seorang Pangeran terbuang dan kini lelaki itu telah kembali menetap di istana. Felix mengakui jujur ia senang dengan hal itu. Meski dengan cara ayah dan ibunya yang telah pergi seolah membawa Hyunjin kembali, tapi Felix tetap tidak keberatan jika merasa bahwa itu adalah suatu keajaiban. Yah, bisa dibilang takdir memang punya ceritanya sendiri.

"Sedang apa kau di sini?" satu suara dari arah yang tidak jauh dari tempatnya berdiri membuat Felix terlonjak dan refleks menghadap ke sumbernya. Gadis itu memandang satu objek tinggi dengan tatapan kaget.

"Kau..." detak jantung gadis itu meliar, ia menjilat bibirnya sekilas. "Selamat malam."

Hyunjin tak bereaksi apa-apa. Cukup terkejut dengan formalitas yang disuguhkan Felix. Matanya hanya menyorot lurus pada Felix yang menunduk anggun. Lagi, ada sesuatu yang janggal terasa mengusili diafragma pemuda itu.

"Kenapa kau belum kembali ke kamarmu?" Hyunjin bertanya lagi. Felix menegakkan lagi badannya namun tidak dengan matanya. Kelihatan sekali jika Felix tidak ingin pandangannya terikat dengan lelaki di depannya.

"Aku hanya berjalan-jalan sebentar." jawabnya pelan.

"Kau paham jika kau sendirian maka akan lebih berbahaya untukmu?"

Felix mengangguk, menangkap dengan pasti akan maksud Hyunjin yang menyinggung nihilnya keberadaan pelayan di sekitarnya.

"Kau tidak mengantuk?"

LIMERENCE; hyunjin ft. felix || hyunlixWhere stories live. Discover now