Limerence-06

1.2K 182 100
                                    

👑 Senja pada satu hari sebelum ulang tahun raja Chan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑 Senja pada satu hari sebelum ulang tahun raja Chan.

"Kak!"

Satu suara yang familiar di telinga Hyunjin membuat langkah kasarnya berhenti di tengah-tengah koridor. Baru saja ia berderap dengan terburu-buru dari halaman belakang ketika seorang pelayan mengatakan bahwa putri Felix telah kembali ke istana utama. Hyunjin menengok ke sisi kanan, mendapati gadis yang dicarinya tengah berdiri di taman dekat kolam bersama para pelayannya.

Begitu tahu bahwa Felix telah kembali, kaki Hyunjin secara refleks membawanya untuk segera menemui gadis itu. Hyunjin tak memikirkan apapun, tidak mengasumsikan apa-apa. Ia hanya terbawa intuisinya saja. Baginya memang ada hal yang belum terselesaikan dengan putri Amethyst itu dan ia harus segera menyelesaikannya. Selama itu Felix tidak muncul di hadapannya dan Hyunjin rasa tindakannya tidaklah berlebihan.

"Kau... disini?" Hyunjin berseru pelan, tidak yakin, lebih ditujukan pada dirinya sendiri. Pandangannya menyapu figur Felix dari kepala hingga kaki.

Menangkap suatu kejanggalan, Felix mengangkat tangan kanannya, memberi instruksi kepada para pelayan agar meninggalkan mereka berdua saja. Tak butuh waktu lama bagi pelayannya untuk memencar pergi.

Felix yang kini berada di hadapan Hyunjin tampak lebih segar dan cerah. Dengan dandanan simpel membuat aura mudanya kian memancar. Dirinya tertimpa sinar mentari sore dan tampak begitu menyilaukan. Hyunjin juga merasa seketika lupa diri kala lengan Felix yang terangkat berganti menjadi melambai kepadanya. Dan jangan lupakan senyuman itu.

Raut itu tampak berbeda dari apa yang diduga Hyunjin. Dalam ingatan terakhirnya hanya ada Felix yang menangis, berkata bahwa Hyunjin telah menyakitinya, dan kemudian Hyunjin meninggalkannya tergugu sendirian tanpa kata-kata.

Dan kini banyak hal yang tampak begitu berbeda.

Kaki Hyunjin membawa langkah demi langkah guna mempersempit jarak. Felix tetap bergeming bersama senyum kecil yang terpatri. Hyunjin sempat waspada jika matanya kini tengah menipunya dan Felix hanya sekedar ilusi.

Situasinya baru membuktikan kepada Hyunjin jika segalanya bukan fana tepat ketika Felix bertanya padanya,

"Kau mau kemana dengan gestur menakutkan seperti tadi?" Felix sarkas. Gayanya sekali.

Tidak tersinggung, Hyunjin lega karena gadis itu betulan nyata. Ada sesuatu dalam rongga dadanya yang meliar. Meski gengsi mengakuinya, tapi rasa bahagia Hyunjin perlahan timbul ke permukaan.

"Menemuimu," Hyunjin ikut tersenyum tipis, "tadinya. Tapi, malah ketemu di sini."

Mungkin sensasi seperti ini yang dinamakan rindu;

Ingin memeluk, memegang tangannya, menyalurkan seluruh afeksi. Dan bagaimana menjelaskan tentang aliran darah Hyunjin yang terasa begitu deras saat bertemu mata dengannya.

LIMERENCE; hyunjin ft. felix || hyunlixWhere stories live. Discover now