4. Breakfast On Board

3.7K 540 34
                                    

Biarkan Jin-Wook Oppa membuka harimu dengan sukacita 💜

Eun-Hye menatap sarapan berupa omelette dengan sepotong sosis dan sayuran tanpa minat. Seharusnya dia sudah merasa lapar tapi tidak untuk kali ini. Perutnya terasa kembung dan mulai tidak nyaman dengan perasaan ini.

Adanya suara berisik di samping membuatnya menoleh dan mendapati Jin-Wook kesusahan membuka kemasan butter di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Adanya suara berisik di samping membuatnya menoleh dan mendapati Jin-Wook kesusahan membuka kemasan butter di sana. Eun-Hye menghela napas berat melihat tingkah seorang pria dewasa yang tidak seperti pada umumnya. Hanya karena kesusahan dalam membuka butter, pria itu menggerutu tidak jelas dan terlihat semakin kesal.

Tanpa berkata apa pun, Eun-Hye mengambil alih butter dari tangan Jin-Wook lalu membukanya dengan mudah. Jin-Wook hanya memberi ekspresi takjub melihatnya.

"Bagaimana kau melakukannya?" tanya Jin-Wook sambil menerima sodoran butter yang sudah terbuka dan segera mengolesnya pada roti kecil.

"Tanganmu licin dan aku tidak. Aku belum menyentuh apa-apa sedaritadi, sedangkan kau sudah menghabiskan semua makananmu. Bisa jadi tanganmu berminyak," jawab Eun-Hye.

"Ah, mungkin karena tanganku halus dan lembut, berbeda dengan tanganmu yang kasar," gumam Jin-Wook tanpa beban lalu menggigit rotinya dengan tekun.

Eun-Hye kembali menghela napas kasar sambil melengos. Tidak ada gunanya berbicara kepada pria yang begitu keras kepala dan masih tidak mau memberikan kursinya, meski Eun-Hye sudah bercerita tentang alasannya.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak menikmati makananmu?" tanya Jin-Wook dengan mulut penuh.

"Tidak lapar," jawab Eun-Hye jujur.

"Apakah ini termasuk drama untuk meminta kursiku agar aku menaruh belas kasihan padamu?"

"Tidak."

"Atau kau bersikap sok jual mahal supaya aku merasa tidak enak hati?"

"Tidak."

"Dan jika kau tidak mau makan, apakah makananmu akan kau buang begitu saja?"

"TIDAK!"

Eun-Hye berdecak sambil menatap Jin-Wook kesal. Berbanding terbalik dengan Jin-Wook yang tampak tidak peduli dengan ekspresi kesalnya saat ini. Dia masih asik menikmati rotinya hingga gigitan terakhir. Ck!

"Tidak usah marah-marah. Santai saja," ujar Jin-Wook lalu membereskan tray makanan yang sudah kosong. "Aku sudah selesai. Ayo kita bertukar kursi."

Eun-Hye mengerjap bingung ketika melihat Jin-Wook beranjak dari kursi sambil mengangkat tray dan menaruh tray pada bilik staf kabin. Pria itu kembali dan menatap Eun-Hye dengan alis terangkat setengah sambil bertolak pinggang.

"Kenapa kau masih diam di situ? Tidak ingin bertukar tempat?" tanay Jin-Wook sewot.

"Apakah ini serius?" tanya Eun-Hye tidak percaya, tapi begitu melihat Jin-Wook yang mendengus kasar, dia langsung bergerak cepat untuk berpindah kursi dengan menggeserkan tubuhnya ke kursi dekat jendela.

From Incheon With Love (COMPLETED)Where stories live. Discover now