12. Alternate Aerodrome

3.2K 521 58
                                    

Selamat hari Jumat 💜

Ada yang mengherankan dari sikap Jin-Wook sejak dari semalam dan itu membuat Eun-Hye kebingungan. Meski orang itu tidak banyak berbicara dan hanya menatap dengan tatapan yang mencurigakan, tapi ada yang berbeda dari pria itu. Jin-Wook seperti berniat untuk berdamai dengannya.

Dimulai dari semalam yang pulang dengan membawakan beberapa kantong cemilan dan es krim, lalu memberitahu soal poin-poin tugas yang akan didapati Eun-Hye di BusinessMagz, hingga mengantarnya bekerja tadi pagi. Dan sekarang, pria itu datang menjemput tanpa pemberitahuan.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu sebagai intern hari ini?" tanya Jin-Wook sambil melajukan kemudi.

Dengan alis yang semakin berkerut, Eun-Hye menatap Jin-Wook curiga. "Hari ini hanya mendapatkan penyuluhan dan observasi saja. Omong-omong, apa kau sedang dalam rencana untuk mencari masalah denganku?"

"Huh? Apa maksudmu?" tanya Jin-Wook kaget sambil menoleh singkat ke arah Eun-Hye.

"Kemarin kau sangat menyebalkan, menyuruhku seperti pelayan, dan bersikap seperti diktator kelas tengik. Kini kau tiba-tiba berbaik hati padaku. Kau pasti sedang merencanakan sesuatu," tuduh Eun-Hye tanpa ragu.

Saat ini, ekspresi wajah Jin-Wook menjadi kesal dan terlihat tidak senang. "Aku sudah yakin akan seperti ini jadinya jika aku melunak."

"Huh?"

"Maksudku adalah seharusnya aku tidak membuang waktu dan tenaga untuk menjadi orang baik, karena menjadi jahat lebih menyenangkan, apalagi untuk menindas wanita gila sepertimu. Hyeongnim benar-benar ingin mengerjaiku!" sewot Jin-Wook, seperti berbicara pada dirinya sendiri.

"Hyeongnim?" tanya Eun-Hye dengan ekspresi semakin bingung.

"Salah satu Bos-ku. Putra kedua dari konglomerat Kim Hyuk-Shin, yaitu Kim Shin. Dia adalah...,"

"Kyaaaa!!! Kim Shin Ahjussi! Pria tertampan dan mempesona yang sudah menjadi biasku! Belum lagi kakak laki-lakinya yang juga tidak kalah luar biasa, yaitu Kim Hyun! Juga Kim Tan, bungsu dari Kim bersaudara! Mereka sangat hebat karena memiliki kemampuan yang tidak main-main dalam dunia bisnis!" pekik Eun-Hye girang.

Tidak ada yang tidak mengenal Kim bersaudara yang selalu menjadi impian semua gadis di negaranya, termasuk Eun-Hye. Ryeung Holdings Groups adalah perusahaan besar ternama yang dimiliki oleh seorang pengusaha bertangan dingin yang bernama Kim Seng-Hoo, dan para keturunannya pun bukanlah orang biasa. Mereka memang seperti ditakdirkan untuk menjadi hebat, terlepas dari status mereka yang selalu menjadi perbincangan.

"Kenapa kau bersikap seperti fangirl yang tidak waras?" desis Jin-Wook dengan ekspresi judes.

"Aku memang tidak waras jika itu berhubungan dengan pria yang berkualitas," balas Eun-Hye santai. "Saat putra tertua Kim menikah, itu sudah menjadi hari patah hati nasional. Dan ketika putra kedua Kim menikah pun, kami sudah menangis secara massal di sudut kamar masing-masing. Harapan kami tinggal si bungsu Kim Tan, mudah-mudahan dia tidak memberi kabar yang mendadak sehingga kami tidak perlu hancur sampai haru menggelar hari patah hati part kedua."

"Kau benar-benar gila! Apa kerennya mereka? Kau tidak tahu saja betapa merepotkannya mereka sehingga aku selalu kewalahan untuk mengurus percintaan mereka," sembur Jin-Wook.

Alis Eun-Hye terangkat setengah. "Apa kau sangat mengenal mereka? Kisah cinta mereka itu adalah berkat bantuanmu? Sungguh?"

Dengan bangga, Jin-Wook mengangguk.

"Kalau begitu, bantu aku untuk mendapatkan Kim Tan!" seru Eun-Hye girang.

"Heh? Apa kau gila? Kau tidak masuk dalam daftar wanita mereka, mendekati pun tidak!"

From Incheon With Love (COMPLETED)Where stories live. Discover now