17. Custom Clearance

3.1K 573 75
                                    

Inspirational song :
Love myself by BTS

Update yang ringan-ringan aja yah.
Biar kita semua lebih santuy dan bahagia

Happy Reading 💜


🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷


Jin-Wook benar-benar tidak mengerti apa yang diinginkan seorang wanita. Ralat. Yang diinginkan wanita gila seperti Eun-Hye. Bertanya hal konyol saat perjalanan pulang, cemberut karena menganggap Jin-Wook kurang peka, dan marah ketika dirinya mencium dengan liar di lift tadi. Serba salah, itulah yang dirasakan Jin-Wook. Tidak cium, salah. Cium, lebih salah lagi.

Alhasil, Eun-Hye menjadi dingin setelah mendapatkan ciuman panas darinya. Well, benar-benar panas sampai Jin-Wook merasa berkeringat luar dan dalam. Bagaimanapun, dirinya adalah pria normal yang akan menegang jika melakukan skinship sedalam itu. Untuk menahan diri, Jin-Wook sampai mandi dengan air dingin supaya ketegangannya bisa mereda.

Setelah mandi, Jin-Wook hanya bisa berdiri sambil bersandar di sisi tembok dan menyilangkan tangan untuk melihat Eun-Hye yang bekerja dengan ceroboh. Menaruh piring dengan kasar, menuang sup ke dalam mangkuk sambil menggerutu, dan bunyi-bunyi yang mengganggu di dapur. Meski Kimchi Jjigae yang diminta Jin-Wook sudah tersaji di meja makan dengan berbagai pelengkap di sana, tapi Eun-Hye masih saja berkutat dengan berisik di sana.

Apa sih masalahnya? Batin Jin-Wook heran. Kenapa harus marah-marah dengan sikap yang menyebalkan? Wajah cemberut, ekspresi tidak suka, terlihat kesal, dan seperti tidak rela. Ish! Jin-Wook menyesal karena harus tertarik dengan wanita kotor sepertinya. Tidak! Tidak! Tidak! Jin-Wook tidak ingin menambah kesialan dengan menyumpahi Eun-Hye lalu berakhir dengan rasa tertarik yang tidak tahu diri.

Karena sudah serba salah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, Jin-Wook menyingkir untuk menuju ke kamar dan mengambil ponsel. Membutuhkan pencerahan dan ide untuk menenangkan beruang grizzly di dapur sana. Tangannya spontan mengetik sebuah nama dan menempelkan ponsel ke telinga.

Nada sambung sudah terdengar dan telepon diangkat setelah dering kedua.

"Hello."

"Percy-ssi! Apa kabar?" seru Jin-Wook riang.

Jeda sejenak, lalu terdengar kekehan pelan di sana. "Semangat sekali. Ada apa kau mencariku? Jangan bilang kalau kau merindukanku, sebab aku tidak sudi."

"Kenapa kau harus menyebalkan seperti Shin Hyeongnim? Aku kesal jika kalian berdua terus memusuhi tapi membutuhkanku seperti itu," sewot Jin-Wook.

Percy kembali terkekeh. "Hanya bercanda. Ada apa?"

"Hanya ingin bertanya."

"Tentang apa?"

"Tentang wanita gila yang sedang marah-marah di dapur. Aku takut dia akan meledakkan kompor dan melempar piring-piring itu."

"Wait, what? Wanita gila? Jangan-jangan, ini adalah wanita yang diceritakan Shin padaku."

'"Heh? Apa yang Hyeongnim ceritakan padamu?" seru Jin-Wook kaget.

"Katanya kau sedang kasmaran tapi mengelak. Dan wanita gila adalah julukanmu untuknya," jawab Percy geli.

"Dasar bermulut besar! Kalau begitu katakan apa yang harus kulakukan?" tanya Jin-Wook cepat.

"Ckckck, diam-diam kau sudah bermain rumah-rumahan dengan seorang wanita. Aku sangat bangga padamu."

From Incheon With Love (COMPLETED)Where stories live. Discover now