Part 3

101K 13.2K 4.8K
                                    

RASA canggung mendera Taeyong, ia sama sekali tidak tahu harus melakukan apa karena apa yang terjadi tiga puluh menit yang lalu benar-benar di luar perkiraan. Taeyong tidak menyangka bahwa dirinya akan merawat seorang lelaki berusia delapan belas tahun yang memiliki otot pada bisep dan perut. Bahkan Jaehyun terlihat bisa mengalahkan dua orang preman bertubuh besar sekaligus! Lelaki tampan itu jelas tidak membutuhkan dirinya.

"Hyung?" Jaehyun memiringkan kepala dengan mata yang mengerjap lucu, "kenapa melamun?"

Taeyong tersentak dan tertawa canggung. "Tidak ada, hanya memikirkan sesuatu."

"Uhm, begitu. Hyung, suapi aku!" seru Jaehyun dengan senyum lebar yang berhasil menampakkan kedua titik cacat pada pipi, matanya bahkan menghilang, berubah bentuk menjadi bulan sabit.

Keduanya berada di meja makan sejak lima menit yang lalu karena sarapan sudah di sediakan oleh pelayan di rumah Jaehyun. Taeyong mengulum bibir dan memjiat pelipis. Haruskah ia menyuapi Jaehyun? Lelaki tampan itu memiliki kedua tangan yang masih berfungsi! Tapi ayolah, ini pekerjaannya, Taeyong harus merawat Jaehyun dan menuruti semua permintaan lelaki tinggi itu.

"Baiklah, ingin makan dengan apa?"

Jaehyun memperhatikan berbagai makanan di atas meja makan. "Semuanya! Yang banyak ya Hyungie~"

"Tentu." Taeyong mulai mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk Jaehyun; di dalam hati ia mengutarakan kekesalan yang hampir meluap.

Demi Tuhan Taeyong masih tidak mengerti kenapa Yunho memperkerjakan nya sebagai babysitter untuk Jaehyun. Mungkin nanti ia harus menanyakan hal tersebut karena Taeyong merasa jika ini tidak wajar!

Menghela nafas, Taeyong duduk menyamping, menghadap Jaehyun yang masih mempertahankan senyum lebar. Terlihat tampan dan menggemaskan secara bersamaan. Taeyong bahkan tak yakin jika Jung Jaehyun adalah manusia karena kulitnya begitu putih bersih tanpa noda. Wajahnya terpahat sempurna dengan mole kecil yang menghiasi pipi.

"Hyung setelah ini bantu aku mengerjakan pekerjaan rumah yaaa?" pinta Jaehyun seraya memainkan kedua tali sweater yang menggantung di sekitar leher; ia menunggu Taeyong menyiapkan makanan di atas sendok.

"Ah ya, kau kelas berapa Jaehyun?" tanya Taeyong penasaran, ia menatap lurus pada wajah Jaehyun dan mulai menyuapi lelaki tampan itu.

Dengan senang hati Jaehyun membuka mulut; menerima suapan Taeyong dan mengunyah makanan secara perlahan. Tudung kepala yang di kenakan Jaehyun menutup rambut hitam lelaki itu, ia menelan makanan sebelum menjawab pertanyaan Taeyong.

"Kuliah Hyung, seharusnya.. Tapi aku mengambil Home Schooling, walaupun setiap akhir pekan aku di wajibkan datang ke universitas untuk melakukan tes." ujarnya sebelum kembali menerima suapan yang di berikan oleh Taeyong.

Kening Taeyong berkerut dalam, ia baru mendengar istilah semacam itu. Tapi mengingat bagaimana kaya nya keluarga Jung, Taeyong mengerti. Mungkin Yunho membayar universitas Jaehyun dengan mahal hingga universitas memperbolehkan Jaehyun belajar di rumah tanpa harus repot-repot datang ke kampus.

"Kenapa tidak pergi ke kampus saja?"

"Aku tidak suka di kelilingi oleh banyak orang, rasanya tidak nyaman." gumam Jaehyun pelan, ia menunduk sebelum menghela nafas panjang dan mengambil gelas berisi air mineral di atas meja makan, meneguk cairan itu hingga tandas.

"Oh begitu, baiklah, ayo makan lagi. Kau harus menghabiskan semuanya." karena piring yang ada di tangan Taeyong benar-benar penuh! Pantas saja Jaehyun memiliki tubuh yang besar, makan nya saja sebanyak ini!

Man Like You《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang