Part 21

58.6K 7.9K 984
                                    

KONDISI Jaehyun sudah lebih baik dari sebelumnya, ia menghabiskan waktu lima hari di rumah sakit hingga luka jahitan di punggung kiri nya sedikit kering, setelah itu Jaehyun di perbolehkan pulang. Hanya saja Jaehyun tidak boleh melakukan kegiatan yang terlalu berat, ia harus beristirahat hingga luka jahitannya benar-benar kering. Luka tembak itu tidak main-main, bila Jaehyun bersikeras untuk bergerak, maka luka nya akan mengeluarkan darah.

Seperti sekarang, Jaehyun sedang berbaring di atas ranjangnya, menerima suapan dari Taeyong dengan senyum kecil di wajah. Walaupun dalam keadaan tidak sakit, Jaehyun memang selau senang ketika Taeyong menyuapinya.

"Jadi kapan kita akan mengunjungi orang tua Hyung?" tanya Jaehyun penasaran, mereka menunda hal itu terlalu lama.

Bukankah Taeyong berjanji untuk mengajak Jaehyun bertemu orang tuanya? Namun mereka harus mengulur waktu karena kejadian mengenaskan di villa. Jujur saja sampai sekarang Taeyong masih sedikit trauma, ia takut bila Jaehyun akan terluka seperti itu lagiㅡtapi Yunho sudah mengatakan pada Taeyong bahwa semuanya akan baik-baik saja mulai sekarang.

Taeyong kembali memasukan satu suapan besar ke dalam mulut Jaehyun. "Bagaimana minggu depan? Kau harus benar-benar sembuh baru kita bisa pergi bersama."

Jaehyun mengerucutkan bibir setelah menelan makanan di mulut. "Tapi aku sudah pulih Hyung! Aku ingin bertemu kedua orang tua Hyung, pasti menyenangkan!"

Ya, selama ini Jaehyun selalu menutup diri dari dunia luar; menjadikan dirinya sebagai anti sosial karena rasa trauma. Jaehyun jarang sekali bertemu orang lain, ia sedikit takut. Namun sepertinya akan menyenangkan bila Jaehyun bisa bertemu kedua orang tua Taeyong.

"Minggu depan ya? Aku berjanji." ujar Taeyong lembut, ia mengusak gemas surai hitam Jaehyun lalu menyuapkan satu suapan terakhir; Jaehyun menerima makanan itu dengan anggukan di kepala.

Setelah makan Jaehyun harus minum obat agar lukanya benar-benar pulih. Biasanya setelah mengkonsumsi obat, Jaehyun akan tidur karena obat tersebut memicu rasa kantuk. Ah, Taeyong juga sangat merindukan orang tuanya, ia tidak sabar bertemu Ayah dan Ibunya.

Jaehyun meraih gelas berisi air dari atas nakas lalu meneguknya hingga tandas, ia merentangkan kedua tangan. "Hyung, peluk~"

Senyum Taeyong mengembang, ia merasa senang karena Jaehyun masih bertingkah seperti biasanya, tidak terganggu dengan kejadian di villa. Walaupun ia tahu bahwa Jaehyun mungkin memikirkan hal tersebut, mencoba untuk melindungi Taeyong dan membiarkan dirinya sendiri terluka.

Menaruh piring kosong di nakas, Taeyong naik ke atas kasur dan membalas pelukan Jaehyun, duduk di samping lelaki si bermarga Jung dan memberikan usapan di punggung serta belakang kepala Jaehyun. Taeyong tidak tahu harus berterimakasih dengan cara apa, Jaehyun menyelamatkannya.

"Tetaplah berada di sisiku Hyung," bisik Jaehyun seraya menelusupkan wajah di ceruk leher Taeyong. "Agar aku bisa melindungi Hyung, aku tidak mau Hyung terluka."

"Hyung juga tidak mau kau terluka." tangan Taeyong meraba pelan luka di punggung Jaehyun, "jangan mengorbankan dirimu untuk Hyung lagi."

Jaehyun tertawa kecil, ia menegakkan kepala dan menatap wajah cantik Taeyong. "Lain kali aku akan menghindar, tapi aku harap kita akan baik-baik saja karena Daddy bilang aku tidak perlu takut lagi."

Taeyong benar-benar tidak tahu bila persaingan di perusahaan bisa semengerikan itu. Sedikit fakta yang Taeyong tahu, orang yang menyerang mereka ingin menjatuhkan Yunhoㅡuntuk balas dendam. Dunia bisnis begitu kelam! Untung saja Taeyong tidak menjadi sekertaris Yunho.

Man Like You《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang