🧵- Tujuh

765 154 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.

.

.

Salah satu moment yang paling membahagiakan bagi Yunseong dalam hidupnya adalah hari ulang tahunnya yang kedelapan belas. Saat benang merah muncul di jari manis tangan kanannya.

Yunseong selalu menyukai kisah tentang takdir sang benang merah, yang akan menghubungkannya dengan sang belahan jiwa.

Yunseong sejak kecil selalu penasaran dengan siapa benang itu tertaut. Sejak benang itu melilit jarinya, Yunseong menunggu dan mencari sang pemilik separuh jiwanya. Segala pikiran menyenangkan tentang bagaimana wajah pasangannya, apakah dia lebih tua atau lebih muda. Pria atau wanita.  Yunseong menerima siapa pun takdirnya itu.

Yunseong tak pernah jatuh cinta karena dia selalu mempercayai magis sang benang merah. Tak terbayang dalam otaknya jika harus jatuh cinta dengan orang yang benang merahnya tak terhubung. Sungguh berat dan beresiko. Lagipula untuk apa bersusah payah menjalin hubungan dengan orang yang bukan takdirnya.

Hingga waktu berlalu. Antusias memandangi sang benang merah setiap waktu berkurang. Yunseong mulai sibuk mempersiapkan diri untuk kuliah di luar negeri. Lalu ketika lulus, tanggung jawabnya bertambah untuk mengurus perusahaan milik sang ayah.

Yunseong terlalu sibuk hingga tak lagi memikirkan sang benang merah. Pekerjaan membuatnya tak lagi memikirkan bagaimana rupa jodohnya. Benang itu terlupakan, dan Yunseong menyadari bahwa benang tersebut tak berkilau seperti awal kemunculannya.

Tapi hari ini Yunseong menyadari benangnya kembali berkilau. Rupanya butuh waktu 8 tahun hingga moment ini terjadi. Benangnya terlihat berkilau sangat indah. Meski tangannya gatal dan terasa panas namun semua itu ia abaikan hingga tatapan matanya kemudian bertemu dengan seorang pemuda berwajah pucat.

Untaian benang merah mereka terhubung. Debar di jantung pun semakin kencang.

Yunseong pun menyadari jika moment ini adalah sesuatu yang sangat membahagiakan untuknya lebih membahagiakan dibanding ulang tahun kedelapan belasnya.

Pemuda pucat bernama Kang Minhee itu belahan jiwanya dan sangat sesuai dengan yang ia harapkan.


🧵

Red String - 7






sampai sini, ada yang mau di komentari?

Red String | Hwangmini - MinimoWhere stories live. Discover now