LITD 4 - Savior

11.1K 2K 240
                                    

LITD 4. Savior

Bintangnya jangan lupa.
Oke? Happy reading.

🍁🍁🍁
Langitkan do'a terbaikmu.
Lalu lihatlah bagaimana cara Allah menolongmu.
-Winka.


Langkah Zach terhenti saat seseorang menghalanginya. Luis yang berada di belakang pria itu ikut terkejut saat seorang pengawal berseragam hitam tersebut dengan berani menghentikan seorang Zachery. Ia mencoba maju, sebelum tangan kanan Zach terangkat menandakan pria pirang itu tetap pada tempatnya. Hawa sekitar yang sejak tadi terasa mencekam semakin membuat Luis merutuki pria berbadan besar dan kepala botak itu karena berhasil membangunkan macan tidur.

"Tuan Carlo sudah menunggu Anda di ruang VIP, Tuan," ucapnya sarat perintah. Masih tanpa gentar menunggu jawaban Zach yang sudah menaikkan pandangannya untuk bertatap muka dengan pria itu.

Luis tidak menunggu waktu lama untuk melihat perubahan raut wajah dari pengawal Carlo Juventino itu. Bahkan saat satu langkah Zach mendekat kearah pria tersebut, ada langkah mundur yang tertangkap netranya.

Zach meluruskan tatapannya tepat di netra cokelat tua itu. Netra biru tajam yang selama ini tak pernah berani ditatap oleh siapa pun kecuali orang-orang terdekat Zach, terlihat berkilat menyalurkan aura angkuh khasnya.

"Katakan pada Tuan-mu, jika dia masih ingin perusahaannya berumur panjang, jangan pernah menyuruhku mendatangi penampungan kumuh seperti ini lagi." Kalimat itu terdengar dengan nada biasa. Sangat biasa bagi seorang Zachery Diaz namun penuh ancaman bagi yang mendengarnya.

Zach melewati pria itu tanpa menoleh. Menyisakan Luis yang menghela napas kasar sebelum menepuk pundak pengawal Carlo itu prihatin.

"Lain kali, coba lihat-lihat siapa orang yang kau hentikan langkahnya. Beruntung dia hanya menyampaikan pesan, bukannya menyuruhku menendangmu dari lantai ini." Luis menggeleng meninggalkan pria itu untuk mengejar Tuan-nya yang kini sudah duduk santai di dalam mobil. Seolah tidak pernah terjadi apa pun di dalam ruangan tadi. Zachery dan dunianya yang tidak mengenal ketakutan adalah hal yang selalu Luis kagumi.

"Ada apa?" tanya Jose saat melihat Luis belum juga memasuki mobil.

Pria itu menggeleng dan kembali duduk di belakang kemudi. Melirik sekilas Zach dari spion tengah sebelum kembali menjalankan audi hitam tersebut. Membelah keheningan malam tanpa suara sedikit pun. Suara berisik hanya akan membuat Zach menatapnya dengan tatapan membunuh. Pria itu tidak suka kesunyiannya diganggu bahkan hanya suara napas kasar sekali pun.

Hingga ujung perbatasan, berbelok ke kanan untuk mulai memasuki jalan raya, decitan rem yang beradu dengan aspal menjadi alunan nada yang mengganggu keterdiaman Zach. Mobil berhenti terpaksa, Luis dan Jose saling berpandangan sebelum pria Inggris yang sudah bersamanya selama ini menatap Zach dengan wajah bodohnya.

"Zach, aku menabrak seseorang!" Luis berteriak namun dengan cepat tersadar setelah melihat Zach menatapnya tajam.

"Bodoh!" Suara Zach terdengar kesal. "Bereskan!" Dan itu perintah.

Luis dan Jose dengan cepat keluar dari dalam mobil, melihat keadaan sekitar yang tidak memiliki tanda-tanda kehidupan. Tempat ini berada lumayan jauh dari kota sehingga tak mungkin menemukan orang atau kendaraan berlalu lalang dengan mudah.

Jose mengetuk kaca penumpang di mana Zachery menunggu. Pria itu menahan napas saat wajah kesal Zach terpampang di sana.

"Tu-Tuan, Luis menabrak seorang perempuan. Kondisinya sangat parah, kakinya terluka, dia juga ..." Kalimat Jose terpotong saat Zach mengangkat tangan kanannya.

Love in The Darkness ✔️ [TERBIT]Where stories live. Discover now