Watch Out

3.5K 411 17
                                    

"Jeon Jungkook! Jeon Jungkook!!" Rasanya aku ingin menenggelamkan diriku saja di sungai, aku malu sekali.

Hari ini team basket yang Yoongi ketuai melakukan latihan sebelum lomba antar sma yang diadakan beberapa bulan lagi, latihan ini dibuka secara umum, dan Jungkook meminta kami untuk menonton latihannya, memaksa sih lebih tepatnya.

Dan di sinilah kami bertiga sekarang, duduk di salah satu kursi stadion sambil menyerukan nama Jungkook. Oh maaf, koreksi, hanya Jimin dan Taehyung yang menyerukan nama Jungkook sedangkan aku menutupi wajahku sebisa mungkin dan menyelamatkan harga diri yang tersisa.

Bagaimana tidak malu, Jimin dan Taehyung tidak berhenti menyerukan nama Jungkook sambil berdiri dan dengan membawa karton bertulisan 'Jeon Jungkook fighting! We love you!'.

Tentu saja hal ini menjadi tontonan para siswa, tak terkecuali para pemain basket, Jungkook bukannya malu -kalau aku sih malu- dia justru kegirangan dan balas berteriak,

"Jian, Jimin, Taehyung i love you too." sambil membentuk heart sign.

Aku benar-benar tidak habis pikir dengan otak ketiga manusia ini, kalau ia tidak menyerukan namaku mungkin aku akan pura-pura tidak kenal tapi Jungkook menyerukan namaku dengan suara lantang! Astaga! Tenggelamkan aku sekarang!

Bunyi pluit guru Kim menyadarkan ketiga manusia itu dari aksi bodoh mereka, latihan akan di mulai dan kini para pemain sedang diberikan intruksi.

"Jim, Tae! Kalian berisik." Desisku saat kedua manusia itu menempelkan bokong di kursi stadion,

"Kan supaya Jungkook bersemangat, Ji." sahut Taehyung dan disambut anggukan Jimin

"Kau ikut teriak juga dong, biar Jungkook makin semangat."aku mengeleng menolak tawaran gila Taehyung, mau taruh di mana wajahku nanti?!

Bunyi pluit terdengar lagi dan pertandingan dimulai. Aku sudah pernah bilang belum sih kalau Jungkook itu terlihat sangat keren saat bermain basket? Kalau belum, aku beritahu sekarang. Jungkook terlihat dua kali lebih keren saat melakukan shooting ke ring lawan, jauh berbeda dibanding saat ia sedang bersama kami.

Tak berbeda jauh dari Jungkook, Yoongi juga terlihat keren saat bermain basket. Seolah karismanya terpancar keluar, walaupun bertubuh mungil kemampuan Yoongi tidak bisa dianggap sebelah mata, buktinya ia dapat mengemban posisi kapten.

Yoongi tersenyum saat berhasil memasukkan bola ke ring lawan, bertos ria bersama teman-temannya yang lain.

Sudah sangat lama semenjak aku melihat senyum Yoongi secara langsung, ia itu jarang bereskpresi, makanya kalau mau melihat Yoongi mengeluarkan ekspresi ya datang ke pertandingan basket, di lapangan inilah kau bisa melihat ekspresi lain selain ekspresi datar miliknya.

"Jungkook!!!!" Aku tersadar dari lamunanku saat mendengar suara cempreng Jimin. Mereka benar-benar sudah seperti ketua fanclub Jungkook deh.

Usai pertandingan, kami bertiga berjalan mendekat ke arah para pemain lebih tepatnya ke arah Jungkook, sih.

Jimin dan Taehyung memberikan pujian yang membuat kepala Jungkook semakin besar,

"Oi, Ji. Kau ke sini?" Suara Hoseok membuatku menoleh, aku menjawab dengan mengangguk

"Kau kesini untuk melihat Jungkook atau..." Kihyun mengantungkan ucapannya sambil menaik turunkan alis, aku tahu maksudnya ini apa.

"Melihat Jungkook, sunbae. Memangnya apa lagi." ucapku

"Yah kan siapa tahu kau mau melihat Yoongi mungkin." Kihyun melirik jahil Yoongi yang rupanya berdiri tak jauh dari kami.

"Eii, hyung. Tentu saja untuk melihatku, tapi ya mungkin juga melihat ekhm... Yoongi-hyung sedikitlah." aku memicing kesal ke arah Jungkook

Beberapa dari mereka lantas tertawa tapi yang paling kencang tentu saja Kihyun, ia seolah merasa senang dapat menjahili Yoongi, "Wah kau benar sekali, Kook. Ya justru kami berterima kasih loh padamu, Jian. Karena kehadiranmu di sini Yoongi jadi lebih bersemangat."

"Kihyun." Suara Yoongi diabaikannya dan Kihyun tetap berceoteh

"Kau tahu tidak saat akan memulai latihan, ia terus saja mengerutu, mengatakan kenapa harus ditonton secara umum. Ia bilang berisik lalu wajahnya selalu saja ditekuk. Tapi saat melihatmu hadir...wah...Wajahnya langsung berseri." Tawa tak ter elakkan

"Tutup mulutmu, Kihyun! Atau aku akan membuangmu jadi cadangan." Kihyun mendengus

"Sukanya mengancam." Gerutu Kihyun sebal. Aku terkikik menatap wajah Kihyun yang kini ditekuk. Rasakan!

Kihyun itu sebelas-dua belas dengan Jungkook dalam hal menyebalkannya. Mereka berdua benar-benar berisik dan tidak akan bisa diam bila tidak diancam dulu.

"Jian, bisa bicara sebentar?" Aku menoleh menatap Yoongi bingung, bicara apa?

Dehaman terdengar dari mulut para lelaki di sana, "Uhuk...Ekhem..." Aku doakan kalian benar-benar batuk nanti!

Aku mengikuti langkah Yoongi menjauh dari kerubunan para lelaki itu, "Ada apa?" Tanyaku

"Soal kemarin di ruang kesehatan, aku minta-"

"Tak masalah. Yang kau katakan memang benar, aku hanya membuat repot."

"Bukan begitu. Aku tidak merasa repot, inikan kemauanku sendiri," ada jeda sebelum Yoongi melanjutkan lagi, "Maafkan perkataanku dan Hera kemarin, ya."

"Iya, tak apa sunbae."

"Yoongi. Panggil aku Yoongi saja." Seperti dejavu, aku pernah mendengar Yoongi mengatakan ini sebelumnya.

"Iya, Yoon-"

"Awas!" Suara nyaring itu mengalihkan perhatianku, aku menoleh dan melihat sebuah bola orange meluncur ke arahku, tidak tahu reflekku yang lambat atau bola itu meluncur dengan cepat, aku lantas merasakan sakit tak terkira di bagian belakang kepalaku.

Aku meringis, memegangi kepalaku yang sakit, "Kau baik-baik saja?"

Butuh seperkian sekon untuk dapat mengerti pertanyaan Yoongi, seolah ia bertanya dengan bahasa alien,

Kepalaku sakit dan mataku memberat, hal terakhir yang kudengar sebelum menutup mata adalah teriakan Yoongi,

"Siapa yang melemparnya?!"




===Tbc===

Gotta Be You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang