Holi Festival

3K 346 0
                                    

Jian melirik piring makan dengan tidak berselera, memainkan sendoknya di piring berisi pasta kesukaannya. Kedua orangtuanya saling lirik, memberikan kode tak kasat mata yang kira-kira berbunyi,

"Ada apa dengannya?"

"Jian?" Panggilan itu mengudara tapi tidak mendapat balasan dari Jian, "Jian?" Lagi panggilan kedua dilayangkan dan Jian menoleh cepat menatap kedua orang tuanya yang balas menatap,

"Kau kenapa, sayang?" Ibu bertanya, menatap Jian.

"Tidak apa-apa, eomma. Hanya sedikit pusing."

"Kau sakit?" Kali ini ayahnya berujar, menatap khawatir anak semata wayangnya tersebut,

"Tidak, appa. Pusing karena tugas terlalu banyak." Jian memaksa senyum tipis untuk membuat kedua orangtuanya percaya, "Aku ke kamar dulu ya. Ingin mengerjakan beberapa tugas." Mengundurkan diri, Jian berlalu menuju kamar meninggalkan kedua orangtuanya yang saling bertatapan bingung.

Di kamar Jian justru tiduran, tentu saja ia bohong, mana ada tugas, justru akhir-akhir ini guru jarang memberikan tugas karena mereka sedang sibuk mengajar anak kelas akhir yang sebentar lagi akan ujian.

Memikirkan anak kelas akhir membuat Jian teringat dengan pertemuannya dengan Yoongi kemarin, seharusnya ia senang'kan? Kemarin ia sudah mengatakan apa yang ingin ia katakan.

Tapi daripada merasa senang Jian justru merasakan perasaan kosong dan menganjal di dadanya. Mungkin kemarin harusnya ia mendengarkan ucapan Yoongi dulu baru berbicara, tapi Jian tidak yakin dirinya kuat mendengar dari mulut pemuda itu kalau ia memang ada sesuatu dengan Hana.

Menghela nafas kasar, Jian mengambil ponsel dan mencoba mengalihkan perhatian dengan berselanjar di internet. Baru sepuluh menit wanita itu memegang ponsel, pintu kamarnya terketuk.

"Tunggu!" Melangkah kakinya dengan malas menuju pintu, "Ada ap- Jimin?" Pemuda dengan tinggi tidak seberapa itu tersenyum hingga matanya nyaris menghilang

"Siapkan dirimu, nona. Hari ini kita akan berkencan"
.
.
.
.
.
Setahu Jian berkencan itu berarti seorang lelaki dan seorang perempuan melakukan aktifitas seru bersama bukan seorang perempuan dan tiga orang lelaki.

"Jadi ini definisi kencan yang kau maksud, Jim?" Jimin menoleh dan terkekeh, saat ini mereka tengah duduk di pelantara berdua menunggu kedua teman mereka lainnya, menatap ke arah kerumunan orang dengan pakaian putih, hari ini adalah festival of colour atau yang bisa disebut festival holi.

Festival di mana bajumu akan berakhir kotor, penuh dengan warna.

"Jungkook dan Taehyung memaksa ikut, Ji. Jangan sedih begitu, lain kali kita akan beneran berkencan kok." Jian mendelik dan Jimin tertawa

"Tumben kau mengajakku, ada apa?"

"Tidak apa-apa, hanya ingin menghabiskan waktu bersama kalian sebelum ujian akhir semester tiba." Sebenarnya ucapan Jimin tidak sepenuhnya bohong dan tidak sepenuhnya benar juga, awalnya ia datang ke rumah Jian untuk mengajak sang sahabat pergi dan kebetulan ibu Jian mengatakan padanya kalau Jian sedang sedih.

"Ei yoo!" Taehyung dan Jungkook datang dan duduk di hadapan Jimin dan Jian, "Sudah siap untuk mengikuti festival holi untuk pertama kalinya nona?" Taehyung menaik turunkan alisnya dan Jian mendengus.

Iya, ini festival holi pertama Jian. Wanita itu tidak pernah mau diajak ikut karena ia tidak suka basah dan berdesak-desakan, tapi Jimin memaksa, oh salah lebih tepatnya Jian tidak tahu kemana tujuan mereka saat Jimin memboncengnya.

"Kalian serius ya? Aku tidak bawa baju ganti tahu." Sebenarnya Jian sedang tidak dalam mood yang bagus, ia sudah berniat untuk mengurung diri di kamar seharian kalau saja Jimin tidak tiba-tiba datang.

"Jimin bawa beberapa baju lebih." Jungkook menjawab dan Jimin mengangguk, "Kau bisa pakai bajunya dulu. Lagian tubuh kalian sama," Melirik Taehyung dengan tatapan jenakanya.

"Sama-sama bantet." Tawa meledak dari mulut kedua pemuda bongsor itu membuat Jimin menendang ke arah mereka.

"Sialan!"

Setelah perdebatan singkat yang tak penting itu mereka bertiga memutuskan untuk ikut bergabung dengan para kerumunan lain.

Awalnya Jian memang tidak menyukainya, ia terlihat tidak bersemangat berbeda jelas dengan ketiga temannya. Namun, saat konser mulai mencapai pertengahan dan semburan air berisi warna menyerang, Jian tidak bisa untuk tidak antusias.

Ia melihat sekitarnya, orang-orang tampak bersemangat seolah musisi yang tampil adalah idol favorit mereka dan mereka adalah fansnya, kerumunan itu ikut bernyanyi bersama.

Sejenak Jian melupakan keluh kesahnya dan tidak menolak saat ketiga temannya menarik dirinya ke depan, mulai mengila bersama.

Jian bahkan tidak peduli lagi dengan keadaan dirinya yang kotor, bajunya kini penuh dengan warna, keadaan Jimin, Taehyung dan Jungkook jelas tidak jauh berbeda. Beruntung Jimin menyarankan untuk tidak membawa ponsel dan meletakkan di motor.

Band terkenal bentukan salah satu agensi kenamaan, Day6, menutup acara dengan membawakan lagu 'I loved you'. Lagu yang sialnya membuat Jian tiba-tiba teringat kembali dengan Yoongi.

"Untuk yang menyayangi seseorang tapi ternyata kalian tidak bisa bersama, mari bernyanyi bersama."

Seruan terdengar dan para penonton ikut bernyanyi bersama,

'Sasireun naega'
(Meskipun aku)
'Amuri neoreul'
(Berusaha keras)
'Jiwoboryeo haedo'
(Menghapusmu dari hatiku)
'Motandaneun geol ara, yeah'
(Aku tak bisa, aku tahu yeah)

Jian mengumpat dalam hati saat sekelebat memori dirinya akan Yoongi kembali berputar di kepalanya. Ingin rasanya ia mengutuk siapa saja yang membuat lagu ini, karena entah bagaimana liriknya sangat sesuai dengan keadaannya saat ini.

'Geuriwohaji ana nan'
(Aku tak merindukanmu)
'Nega bogo sipeun ge anya nan'
(Tak ingin melihatmu, aku)
'Naege jwiyeojun neoui sarang'
(Cinta yang kau berikan padaku)
'Gieokaenaego sipji ana oh'
(Aku tak ingin mengingatnya)

Jian menunduk saat merasakan panas di sekitar matanya, mengutuki dirinya yang cengeng, pula kepalanya. Kenapa tiba-tiba memutar ingatan akan wajah Yoongi? Sungguh. Demi apapun, Jian tidak ingin menangis di depan umum.

Jian bersyukur dalam hati saat semburan air bersih yang menandakan festival holi telah selesai menyembur dari segala arah, menyamarkan wajah Jian dari air matanya sendiri.

Tapi rupanya dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya, kesedihan yang ia ingin ia tutupi, nyatanya sudah diketahui temannya.

===Tbc===

Gotta Be You [✔]Where stories live. Discover now