Chapter 61 : Satu Permintaan Techno

3.6K 331 104
                                    

Sesampainya di dekat rumahnya, Techno melihat mobil hitam itu masih terparkir di depan rumahnya. Artinya Kengkla masih di sana.

Saat tiba di depan pagar rumahnya, Techno melihat Kengkla duduk meringkuk di tangga depan pintu rumahnya, tak menyadari kedatangan Techno. Lalu saat Techno masuk, dia lihat Kengkla mendongak dan langsung berdiri saat melihatnya. Karena Kengkla berdiri tepat di bawah lampu, terlihat jelas wajah sembabnya. Saat mendekat, Techno melihat lengan yang putih itu penuh dengan bekas gigitan nyamuk. Tapi Techno tak merasakan apapun. Tak merasa sedih, kecewa ataupun simpati.

"P'No....." panggil Kengkla saat Techno berjalan melewatinya.

"Ijinkan aku bicara, Phi......"

"Tak ada yang perlu di bicarakan, Nong," jawab Techno tanpa menoleh dan tetap berjalan menuju pintu rumahnya.

"Sekali, Phi. Sekali ini saja, tolong dengar penjelasan Kla. Kla mohon, Phi."

Sesaat, Techno berhenti saat memegang kenop pintu rumahnya.

"Baiklah, tapi aku punya satu permintaan, Nong," ucap Techno lirih, tanpa berpaling.

"Apa Phi? Katakan, Kla akan lakukan apapun permintaan Phi asal Phi mau mendengarkan penjelasan Kla," jawab Kla antusias.

"Jelaskan," pinta Techno setelah bertatap muka dengan Kengkla.

"Kla akui semua yang Phi dengar tadi adalah benar adanya. Kla memang sudah melakukan banyak tipuan pada Phi, tapi semua Kla lakukan karena Kla sangat mencintai Phi. Phi selalu menganggap Kla anak kecil karena Kla bersahabat dengan adik Phi. Tak pernah sekalipun Phi melihat Kla sebagai seorang laki-laki, padahal Kla sudah tergila-gila pada Phi sejak 3 tahun lalu. Saat Phi memberikan perhatian pada Kla, Kla berpikir bahwa satu-satunya cara mendapat perhatian dari Phi adalah dengan terlihat lemah. Kla tak pernah punya kesempatan untuk bisa bersama Phi, jadi Kla merencanakan merusak motor Phi saat itu. Dan menurut pendapat Kla, cara Kla berhasil karena saat Kla menipu Phi, Phi selalu ada untuk Kla. Bahkan, Phi meninggalkan acara klub hanya demi menemani Kla yang sedang sakit. Bukankah itu artinya Phi mencintai Kla?."

"Kapan aku pura-pura mencintaimu? Saat aku bilang aku mencintaimu, aku memang mencintaimu. Tapi bukannya kau berusaha jujur, kau malah terus-terusan memanfaatkanku. Kau menunggu saat aku sangat mencintaimu agar aku bisa memaafkanmu dengan mudah? SHIT KLA!!!! AKU SUDAH MENCINTAIMU, SANGAT MENCINTAIMU. Andai saja kau jujur sejak dulu, mungkin aku akan memaafkanmu dengan mudah. Tapi sekarang, aku tak bisa. Apa kau tahu apa yang membuatku lebih sakit daripada di tipu oleh kalian??? Kalian mentertawakan kebodohanku di belakangku, seakan-akan aku memang pantas di perlakukan seperti itu oleh kalian, oleh orang yang paling ku cintai di dunia ini."

"Tidak Phi......" ucap Kla menangis seraya menggelengkan kepalanya. Biasanya, dia akan sangat mudah berbohong di depan Techno dan Techno akan segera luluh. Tapi kali ini, tak ada satupun kata dapat keluar dari mulutnya. Techno tak menangis, tapi matanya jelas terluka. Dan dialah yang menorehkan luka itu.

"Penjelasanmu sudah selesai belum?," tanya Techno datar.

Kengkla diam, tak tahu harus bicara apa. Matanya memandang Techno dengan bingung. Seharusnya Techno marah. Seharusnya Techno menangis. Seharusnya Techno menghajarnya. Tapi Techno tak melakukan apapun. Mata yang terluka itu menatap lurus ke mata Kengkla.

"Kalau tidak ada lagi yang ingin kau jelaskan, sekarang aku yang bicara."

Techno memejamkan mata dan menarik napas panjang.

"Aku cuma punya satu permintaan, Nong."

"................................"

"Jangan pernah muncul lagi di hadapanku. Jika kita tak sengaja bertemu, berpura-puralah kau tidak mengenalku," ucapnya tegas.

Kau Milikku - TinCan KlaNo Story (COMPLETED)Where stories live. Discover now