Klan Baru

684 135 7
                                    

"Irene....."

Seulgi menatap Irene ia ingin memeluknya rasa rindu yang terus menerus tertahan ia ingin melepaskan nya ia masih terlihat sama mantel kebesaran nya kulit putih pucatnya, tangan mungil nyaa, tidak! seulgi harus menahannya ia tidak boleh memeluknya.

Seulgi pun perlahan melangkah mundur pergi ia meloncat tinggi ke atap gedung itu, namun saat ia ingin pergi menjauh ia mendapat firasat buruk.

"AaaaaKkh!!!"

itu suara teriakan Irene, seulgi berbalik arah dan benar saja ada 4 orang bertudung hitam mereka membekap mulut Irene.

"Lepaskan dia!" Perintah seulgi ia bisa lihat Irene ketakutan ia terus menangis.

"Hah! Kau cari mati?!!" Tantang seorang wanita tinggi berponi itu.

"Tahan Lisa.... Mereka bagian dari kita" Sahut Wanita disebelahnya matanya berwarna biru terang, seulgi belum melihat nya sebelum nya rata rata vampir bola matanya bewarna hitam pekat.

"Kau tahu dia?" Tanya wanita bermata biru terang itu menunjuk Irene.

"Kenapa kau membawa nya?! Lepaskan dia!"

"Tidak bisa, dia terlalu ikut campur klan kami dia terlalu tau banyak dan...." Wanita itu perlahan maju mendekati seulgi yang sedang menahan amarahnya "aku mengenalmu..... bukankan kau korbannya juga?"

"Bukan urusan mu!" Seulgi memukul kepala wanita itu hingga terpental menghantam pilar gedung sedikit hancur.

Sontak saja kedua teman bertudung hitam itu membalas kedua gerakan mereka sangat singkron dan cepat.

"Lisaa sisi kiri" Perintah salah satu temannya berambut merah.

"Sure honey..." Sahut wanita itu.

Mereka berlari memegang kedua tangan seulgi  erat Lisa memegang sisi kiri sedangkan wanita rambut bewarna merah  sebelah kanan, tak ada cela untuk kabur gerakan mereka sangat cepat dan tiba-tiba keduanya  melompat tinggi ke atas mengangkat seulgi bersamaan.





BRAAAAAAAAGHHH!!!!!







tubuh seulgi dilempar dari ketinggian darah berceceran dimana mana, tulang tulang nya patah beberapa kulitnya sobek, mulutnya terus keluar darah tempat Seulgi mendarat pun hancur lebur.

"Seharusnya kalian tidak sekasar itu" Kekeh wanita itu yang membekap mulut Irene "Jisoo apa kau baik baik saja?"

"Yaah itu bukan apa apa...." Jisoo perlahan berjalan mendekati seulgi yang terkapar menahan sakit tubuhya masih ber regenerasi "kau sudah berani menyentuhku tidak bisa dibiarkan..."

Jisoo mencekik seulgi ia angkat tinggi tinggi mata birunya menatap tajam mata milik seulgi.

"Aaaaarrgghhh!!!!! " Seulgi kesakitan memori buruk terlintas dikepalanya membuat ia ketakutan setengah mati "kumohon hentikan!!!"

Tap

Tap


BUUUUGHHH!!!


"Uhuuk uhuuk!!!"

"Seulgi kau tidak apa apa?!!!" Tanya Wendy khawatir, firasat Wendy benar Seulgi dalam bahaya.

"Siapa kalian?!!" Teriak Wendy menatap tajam.

"Eoh? Klan son masih ada yang hidup rupanya"  Kekeh Lisa.

"Kenapa kalian sangat suka memukul tiba-tiba" Jisoo yang tadi ditendang terpental berlari cepat dan mencekik Wendy mengangkatnya tinggi tinggi.

"Hahaha yaah tidak ada bedanya dengan Lisa dan Rose mereka sangat singkron"

"Jennie ini bukan waktunya bercanda"

"Sorry baby... Jadi mau kau apakan mereka? Membunuh nya? Pimpinan melarang membunuh sesama bangsa, kau akan dihukum lagi" Jennie mendorong tubuh Irene hingga terjatuh mendekati Jisoo yang sedang mencekik Wendy "jangan membunuh lagi" Jennie memeluk Jisoo dari belakang.

Jisoo pun Mengempaskan tubuh Wendy ke tanah, back hug yang dilakukan Jennie menenangkan nya.

"Ingat tugas kita hanya membawa Wanita itu" Bisik Jennie ditelinga Jisoo.

"Heei berhenti bermesraan ayoo cepat!" Sela Lisa.

Irene yang melihat kejadian ini gemetar ketakutan ia lagi lagi harus melihat Seulgi kesakitan, ia masih bingung apa yang terjadi ia sudah berhenti bekerjasama dengan pasukan khusus pemerintahan mengapa ia menjadi incaran.

"Heei nona aku akan membawa mu" Rose menarik tubuh Irene namun Irene terus memberontak membuat Rose sedikit kesal.

"Kau membuat ku kesal... " Rose menjambak rambut Irene sontak saja membuatnya menjerit kesakitan mata mereka bertatapan, mata Rose berubah menjadi warnah merah " somnum"

Setelah ucapan tersebut Irene kehilangan kesadarannya.

"Jangan membawanya... " Pinta seulgi dengan suara serak.

"Jika hidup kalian ingin tenang jangan berani lagi menganggu klan kami, kami tau segalanya" Jennie berjongkok mendekat menatap remeh Seulgi dan Wendy yang sekarat matanya menatap mata Wendy lekat dan berubah hijau "ahh kau punya kekasih manusia dan ia mahasiswi sini dengar... Jangan pernah bermain dengan kami, klan mu akan benar benar musnah nanti" Kekeh Jennie ia pun berdiri merangkul tangan Jisoo "ayoo pulang"

Mereka berempat pun pergi membawa Irene.


***

It must be fun hehe
See you soon ⭐

Red Blood : You're DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang