7

152 41 16
                                    

Nggak ada yang mau buka suara saat ini

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Nggak ada yang mau buka suara saat ini. Kedua insan ini sama-sama diem. Dyo yang sibuk dengan pikirannya dan Nana sibuk sama es krim ditangannya.

Sesekali Dyo melirik Nana yang asyik makan es krim. Bujuk Nana nggak susah, ajak aja ke mini market terus suruh milih es krim, pasti deh Nana baik lagi.

"Cuma es krim aja sampai gitu banget senengnya." Dyo menggusak rambut Nana lembut.

"Es krim itu bikin seneng, Kak. Dingin, manis, sama seger. Pokoknya nyenengin, deh," jelas Nana bikin Dyo senyum terus ngebuka es krim baru rasa cokelat terus dikasih ke Nana.

"Makasih, Kak."

"Udah nggak kesel lagi, kan, aku paksa pulang?" tanya Dyo.

"Sedikit. Lagian, Kakak kenapa maksa banget? Kan aku mau main sama Yuvin, Ara." Nana kesel aja, kan jadinya traktiran dari mereka nggak jadi.

Dyo membenarkan letak kaca matanya, meski dia tahu kalau Yuvin itu sahabat Nana dan meskipun ada nama Ara ditengah mereka, tetep aja nggak nyaman dengernya.

"Tahu nggak, sih, Kak? Mereka udah jadian. Aku ditinggal jomblo sendirian," adu Nana sedikit ngerengek.

Dyo berdehem sambil memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Kalau Yuvin sama Ara jadian, lalu kenapa Dyo ribet sendiri sama perasaan nggak nyamannya atau lebih tepatnya cemburunya itu? Lucu.

Akhirnya Dyo bisa senyum tenang. Incerannya kali ini masih aman. Nggak oleng sana-sini. Atau mungkin belum? Dyo nggak mau mikirin itu dulu.

"Pulang, yuk! Bunda kamu nanti nyariin." Nana ngangkat dua es krim yang ada di kedua tangannya. Seolah ngomong 'Es krimku belum abis.'

"Bisa diabisin sambil jalan kan?" Nana sedikit berpikir terus mengangguk cepet.

Bukan apa-apa, Dyo merasa malu sama dirinya sendiri. Ini juga perasaan aneh yang pertama kali muncul selama hidupnya. Tahunya, cowok yang dicurigai malah punya pacar. Bodoh banget. Harusnya dia ngecheck dulu, jangan asal main cemburu aja. Pikirnya.

Sudah beberapa hari ini juga Dyo sering banget musingin perihal kecil tentang Nana. Kayak Nana deket sama Wooseok, Dyo kesel setangah mati. Dideketin Seungwoo gara-gara satu klub di kampus, makin kesel aja. Meski nggak pernah kentara kalau dia lagi kesel.

"Mau mampir dulu ke rumah nggak, Kak?" tanya Nana setelah mereka berdua sampai di depan rumah Nana.

"Lain kali aja, aku harus jemput Hyanggi di sekolah soalnya," jawabnya.

"Aku kangen Hyanggi, deh, Kak. Semenjak SMA dia nggak pernah main ke rumah lagi."

Seperti yang pernah dibilang, mereka itu satu komplek. Jadi, wajar adik perempuan Dyo sering main ke rumah Nana.

Dyo senyum. "Tinggal ke rumah aja. Hyanggi sibuk sama tugas katanya. Di rumah pun sukanya ngabisin waktu di kamar. Anak rumahan sekarang doi, tuh."

Forelsket ; Do KyungsooOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz