part 26

5.1K 571 11
                                    

Selama perjalanan ke bandara krystal sibuk menyuapi lisa. Mereka bangun kesiangan karena lisa tidak mau meninggalkan krystal sedetik pun. "Babe... aku tidak ingin pergi" ucap lisa. Lisa kembali merengek pada krystal dan membuat krystal gemas dengan tingkah lisa yang sangat manja.

"Babe... kau pergi karena bekerja. Berhentilah merengek seperti bayi" ucap krystal.

"Yakk... apa kau tak tau betapa ini akan menyiksaku" ucap lisa. "Aigooo... kau pergi hanya sebentar. Harusnya aku yang khawatir karena kau pergi bersama seorang wanita" ucap krystal.

Lisa terdiam sejenak. Ia hampir melupakan jika ia pergi ke paris bersama jennie yang ia tau adalah mantan kekasihnya. Tentu saja membuat krystal khawatir. Tapi lisa mencoba untuk tenang menanggapi ucapan krystal.

"Baby... aku hanya pergi bersana jennie unnie. Kau mengenalnya, aku tidak akan macam macam" ucap lisa.

"Benarkah? Semoga saja" ucap krystal.

Deg

Lisa menatap krystal dengan tatapan tajam. "Apa maksudmu? Kau meragukanku?" Tanya lisa. "Tidak. Aku hanya asal bicara" ucap krystal.

Tak lama kemudian mobil lisa berhenti di depan lobby bandara sebelum keluar dari mobil, lisa beberapa kali mengecup bibir krystal.

"Hati hati disana. Telpon aku jika sudah sampai" ucap krystal. Lisa hanya tersenyum lalu keluar dari mobil.

Lisa berjalan masuk kedalam bandara sambil membawa tas ransel yang tidak begitu besar. Ia memilih memakai korean airlines karena pesawatnya tidak mendapat izin di bandara paris.

Langkah kakinya terhenti ketika ia melihat jennie berjalan ke arahnya diikuti oleh manager dan beberapa wartawan yang mengelilinginya.

"Hei unnie. Are you ready?" Tanya lisa sambil tersenyum. "Yeah" ucap jennie sambil tersenyum.

"Oppa... biar aku yang membawa kopernya. Oppa bisa pulang" ucap lisa pada manager jennie. Manager jennie menyerahkan koper jennie pada lisa.

Lisa dan jennie masuk ke dalam bandara dan menyelesaikan semua administrasi lalu masuk ke dalam pesawat.

selama perjalanan di dalam pesawat liaa dan jennie hanya terdiam. Sesekali lisa mencuri pandang ke arah jennie begitu pun sebaliknya. Akhirnya lisa mencoba memulai pembicaraan.

"Unnie... you look so pretty" ucap lisa.

Jennie terkejut mendengar ucapan lisa lalu tersenyum "thank you. you look so cool" ucap jennie. "Semua orang juga bilang seperti itu" ucap lisa sambil tertawa.

Jennie hanya tersenyum. Ia sangat bahagia bisa pergi ke paris berdua bersama lisa meskipun hanya karena pekerjaan.

Perlahan rasa ngantuk jennie pun melanda. Ia terlelap dengan kepala bersandar ke jendela. Melihat posisi jennie membuat lisa merasa kasian. Lisa perlahan menarik kepala jennie dan merebahkannya di bahu lisa.

Tanpa disangka tangan jennie malah memeluk lisa. Lisa sedikit terkejut merasakan tangan jennie melingkar di perutnya. Tapi melihat jennie terlelap dengan pulas membuat lisa tidak tega untuk memindahkannya dan mulai memejamkan mata.

Setelah perjalanan panjang, jennie mulai terbangun karena mendengar informasi jika pesawat mereka akan tiba di paris. Jennie sedikit terkejut melihat posisinya yang tertidur sambil memeluk lisa.

Ia menatap lisa yang masih terlelap dengan manis membuat senyum jennie mengembang. Ia sangat merindukan lisa dengan jarak yang sangat dekat seperti ini.

Jennie pun memberanikan diri mengecup bibir lisa dengan lembut agar tidak membangunkan lisa.

"Aku merindukanmu" ucap jennie dalam hati.

Setelah pesawat landing dengan sempurna jennie lalu membangunkan lisa. "Ahh sudah sampai? Maafkan aku sepertinya aku terlalunlama tidur" ucap lisa.

"Kau terlihat lelah" ucap jennie.

Lisa dan jennie bergegas turun dan memesan taksi untuk pergi ke hotel tempat mereka menginap.

Sebelum lisa masuk kedalam kamarnya lisa terlebih dahulu mengantarkan jennie ke kamarnya. "Ini kamarmu unnie. Kamarku ada di sebelah. Kau mau makan malam di luar atau disini?" Tanya lisa.

Jennie sedikit kecewa ketika mengetahui bahwa ia tidak satu kamar dengan lisa. "Hmm... apa lebih baik kita makan di kamarku atau di kamarmu saja. Aku sedikit lelah jika harus pergi keluar" ucap jennie.

"Kau benar. Kalau begitu kita makan di kamarku saja. Aku akan meminta pihak hotel menyiapkannya" ucap lisa.

"Baiklah" ucap jennie.

Lisa tersenyum lalu pergi kekamarnya untuk bersiap.

-
-
-
-
-
-
-
-

Lisa pov

Saat aku mandi aku memikirkan mimpiku tadi. Tadi aku bermimpi jika jennie mencium bibirku. Mimpi itu seperti sangat nyata bagiku.

Aku memegang bibirku "aisshhhh... aku sudah gila" gerutuku. Aku merutuki diriku sendiri karena bisa memimikan hal semacam itu.

"Lisa... jennie hanya masa lalumu... ingat itu" ucapku. Aku terus saja merutuki diriku sendiri setelah memimpikan hal aneh seperti tadi.

Saat sesang asik mandi ku mendengar bel pintu kamarku berbunyi. Aku pun panik dan segera memakai piyama handuk lalu membuka pintu kamarku.

Aku sedikit terkejut ketika melihat jennie unnie berdiri dengan menggunakan baju tidur berkain tipis sepaha. Aku bisa melihat dengan jelas tekukan tubuh jennie.

"Ohhh godness" gerutuku.

"Wae?" Tanya jennie. Sontak pertanyaan jennie membuatku tersadar. "Tidak.. ayo masuk unnie" ucapku.

Jennie masuk kedalam kamarku lalu duduk di sofa. "Aku mau ganti baju dulu" ucapku lalu berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Lisa pov end

Jennie tersenyum melihat tingkah lucu lisa "dia tidak berubah sedikit pun" ucap jennie.

Beberapa saat kemudian bel pintu kamar lisa berbunyi. Jennie pun bergegas membuka pintu dan melihat beberapa petugas hotel membawa makan malam mereka.

"Nona apa anda mau wine?" Tanya salah satu petugas hotel. "Hmm boleh. Letakkan saja satu botol" ucap jennie.

Setelah menata semua makanan para petugas hotel itu pun pergi meninggalkan kamar lisa.

Lisa keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kaos dan boxer bergambar minions. Sontak membuat jennie tertawa terbahak bahak.

"Kau tidak pernah berubah. Kau selalu memakai boxer bergambar minions. Apa boxermu bergambar stitch juga masih sering kau pakai" ucap jennie sambil tertawa.

"Bagaimana kau tau? Bagaimana kau tau gambar boxerku" tanya lisa. Jennie terdiam seketika. "Ha..hanya menebak" ucap jennie.

"Benarkah? Tapi kau mengatakan seolah kau sering melihatku memakai boxer" ucap lisa dengan penuh curiga membuat jennie menelan ludahnya.

"Ahhh... aku lapar... kajja kita makan" ucap jennie lalu duduk dan menikmati makan malamnya tanpa menghiraukan lisa.

Remember MeWhere stories live. Discover now