Chapter 11

13K 574 6
                                    

Aku berlari menemani istriku yang akan di pindahkan keruang operasi. pendarahannya yang menyebabkan anak kami harus lahir lebih awal. putri kami lahir prematur. Demi Tuhan aku tidak menyangka ini semua akan terjadi.

Di ruang operasi aku duduk di depan kepala istriku. aku mengecup keningnya. Airmataku turun tanpa kusadari. Istriku harus di bius total. aku berdoa dalam hati, Semoga Trauma istriku tidak kembali kambuh. Aku melirik para dokter sedang melakukan operasi dengan cekatan.

Beberapa saat kemudian, terdengar Suara tangis bayi yang memecah keheninganku.

"Oeekkkk.... Oeeekkkk....oeekkk...."

Hatiku bergetar seketika. Putri kami lahir dengan selamat walau premature. para dokter mengatakan padaku, putriku harus di inkubator beberapa minggu. aku hanya  menganggukkan kepalaku. sebelum putriku di pindah, aku sempat mengecup keningnya sebentar. Berharap ia akan selalu aman setelah semua ini. Dan ku kembalikan lagi pandanganku pada Sakura. Dokter telah selesai menjahit kembali perut istriku.









                                    ****

Beberapa hari setelah operasi caesar selesai di lakukan. Kini Istriku-Uchiha Sakura telah di pindahkan ke ruang perawatan VVIP. "Enggg...."

Aku mendengar suara lenguhan istriku, segera saja ku dekati istriku. "Selamat datang kembali Sayang." aku mengecup kening dan bibirnya. "Sa..su.. di ma..na pu..trii ki..tah.. "

"Ssttt... Putri kita baik-baik saja sayang, dia sedang di ruang inkubator. Ibu sudah ada di sana bersama izume-nee."

"m..mmmaaaa.fff.. akk..uu...hiikkss.." Sakura menangis pilu. Aku naik ke atas ranjang dan memeluknya dengan hangat. membisikkan kata-kata penenang untuk istriku. "Tidak apa-apa sayang... Tidak apa-apa.. Kau dan putri kita aman sekarang." 




                           ****

Beberapa minggu kemudian, kami sekeluarga pulang kerumah, pengamanan rumah telah di tambah oleh ayah dan kakakku. Taman belakang telah di lengkapi dengan CCTV. Katakanlah aku terlalu paranoid sekarang.

"Ya, Tuhan... Putri mama kenapa mirip papa sekali?" Sakura menghembuskan napasnya.

"Berarti genku bagus." ucapku sembari memainkan jari mungil putriku.

"Uchiha Sarada."

"Hm? Tadi kau bilang apa?"

"Nama putri kita Uchiha Sarada, Papa."

"Nama yang bagus, Selamat datang dirumah Uchiha Sarada." Bisikku kecil ditelinganya. 





                             ****

PENGADILAN MILITER

Beberapa bulan kemudian, setelah kejadian penculikan serta penyekapan istriku. Tersangka mulai adili satu- persatu. Otak penculikkan istriku adalah Salah Satu Mantan Maid di Rumahku.

Tidak kusangka Hyuga Hinata merencanakan penculikkan terhadap istriku! dan Sindikat Lama Gembong Mafia Haito Harbour di vonis dengan Hukuman Mati. Banyak kejahatan Gelap yang mereka Lakukan. Dan Satu lagi yang membuatku beban adalah Ibu kandung Istriku. Nyonya Haruno mebuki. Hakim menjatuhkan Vonis Hukuman mati padanya, karena wanita itu juga ikut menjadi pengedar obat-obatan terlarang.

Aku dan Sakura, beserta putri kecil kami datang ke pengadilan dan menyaksikan langsung jalannya persidangan. putriku terus merengek kecil. Hingga sakura harus beberapa kali keluar ruang sidang. Seperti sekarang. Hakim sedang menjatuhkan vonis pada Hyuga Hinata. Dan putriku merengek lagi. "Cupp..cuuppp sayang.. Minum susunya nanti ya sayang. tadi kan sudah." istriku sibuk menenangkan Putri kecil kami Uchiha Sarada. dan aku berinisiatif mengambil sarada dari gendongan Sakura. "Sini aku saja yang gendong." Lalu sakura memindahkan Sarada ke lenganku. Dengan ajaibnya Putri kecil kami berhenti merengek.

Ah... Anak papa ternyata...

"Haaahh... Sudah kuduga Sarada kita malah jadi anak papa." Sakura berujar sambil menyender di bahuku dan mengelus pipi Sarada. 

"Kau cemburu heh?" aku melirik sakura dari sudut mataku.

"Iya, cemburu jika ada perempuan lain yang mendekatimu, tapi jika yang ada di lenganmu itu adalah putri kecil kita, mana bisa aku cemburu Sasu-kun."

Sarada menggeliat kecil dalam gendonganku, bibir tipis, mungilnya menguap lucu. seketika saja aku terkekeh di buatnya.

"Sakura?"

"Hmm?"

"Kau ingin ibumu di vonis seumur hidup atau di vonis hukuman mati?" Aku berbicara sembari mendengarkan Vonis yang di jatuhkan pada Gembong mafia Haito Harbour.

"Adakah yang lebih ringan?"

"Di vonis seumur hidup rasanya terdengar lebih relevan kan? Setidaknya ibumu bisa belajar banyak hal."

"iya, aku ikut saja. paling tidak aku bisa menjenguk ibu nanti." aku menganggukan kepalaku dan bicara pada salah satu jaksa penuntut umum dan juga pengacaraku.

Aku menghembuskan napasku lega ketika Hakim menyetujui keringanan Hukuman untuk ibu kandung sakura. bukan hanya ibu kandung Sakura, tapi juga ibu mertuaku. Dan Hyuga Hinata di Jatuhkan Hukuman Mati bersama dengan para gembong Mafia Haito Harbour. Tidak ada keringanan hukuman untuk mereka. ini demi masa depan yang lebih baik.
Serta demi keamanan Istri dan Putri Kecil kami yang sedang tidur dengan sangat nyenyak. 

Kisah ini tak akan pernah lagi terulang di masa depan nanti.

Cukup kisahku dan Sakura yang kuberi Judul  INCREDIBLE LOVE STORY

Kisah cinta yang luar biasa..

























Tamat.....




Hallo incredible Love sudah tamat ya..

Terimakasih kepada kalian para pembaca dan silent riders juga para Voters sekalian...

Jadi apa yang kalian pelajari dari kisah Sasusaku di sini?

Sebenarnya banyak pelajaran yang saya selipkan kalau ada yang peka sih..

Akhir kata...

Terimakasihh banyakkkk semuanyaaa

Tinggal extra chapter....

Sampai jumpa di kisah yang lainnya ya..








INCREDIBLE LOVE STORY! 🔞 ✔✔Where stories live. Discover now