Limolas

790 63 3
                                    

Waktu berjalan dengan cepat masa liburan pun telah usai dan kembali ke rutinitas semula, sekolah dan bekerja, liburan yang dihabiskan keluarga Anggara dan sahabat Dani pun berjalan dengan lancar meski diwarnai sedikit drama dimana Dani lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan pekerjaan, dari sana mereka paham jika Dani sudah bekerja dia akan lupa waktu justru masuk dalam kategori workaholic membuat semua orang kesal dengannya.

Tak terasa juga kini Dani dan yang lain sudah menghabiskan waktu satu semester di kelas 3 SMA, saatnya mempersiapkan diri untuk menyambut ujian kelulusan, disemester berikutnya hanya diisi pendalaman dan pengulangan materi juga mempelajari soal-soal yang berkaitan dengan ujian nasional.

Membuat Dani juga siswa lain merasa jenuh hari-harinya hanya diisi materi soal dan tes, terkadang Dani cs lebih memilih kabur dari sekolah untuk menghindari soal-soal yang membuat mereka mendadak ingin muntah.

Seperti hari ini sejak pagi Dani cs sejak pagi menghabiskan waktu di cafenya, hanya tiduran, main game, ngobrol seharian dengan masih memakai baju seragam mereka.

"Bosen gak sih ?" tanya Yohanes.

"Timezone kuy," ajak Bram.

"Rasya ?" Dani memanggil Rasya dengan nada tanya.

"Aku, Jessie dan Anita belanja aja," jawab Rasya diangguki dua gadis lainnya.

"Nih," Dani menyerahkan sebuah kartu berwarna hitam.

"Holkay beda ya kartunya," sindir  Anita.

"Minta juga sama ayang bebmu sana," balas Yohanes yang membuat Anita menunduk menyembunyikan semburat merah di wajahnya sedang Bram menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Rasya dan Dani memandang kedua sahabatnya itu bergantian dengan tanda tanya yang tiba-tiba muncul di otak mereka.

"Mereka udah jadian," jelas Jessie singkat.

Penjelasan Jessie membuat Rasya dan Dani melotot bersamaan, mereka berdua tidak mengetahuinya, didepan mereka Bram dan Anita bersikap biasa aja tidak menunjukan gerak-gerik sedang saling menyukai dan sekarang mereka sudah jadian.

"Oke fix,"

"Kita minta traktiran,"

Ucapan Rasya dan Dani membuat dua orang itu gelagapan bagaimana tidak, jika mereka berdua sudah menyebutkan kata "traktir" berarti bersiaplah kartu ATM isinya akan menipis.

Akhirnya mereka berakhir di mall bermain di Timezone sampai puas, membeli baju untuk mereka ganti dan berbelanja yang mereka mau, tentu saja semua dari kartu ATM Bram.

Setelah lelah berkeliling mereka mendudukan pantat di kursi tempat makan jepang favorit mereka semua ditengah santapan dan obrolan mereka, ponsel Dani berdering dengan segera dia menslide ikon telepon ke kanan.

"Halo" sapa Dani.

"...."

Dani diam, lalu mengamati sekelilingnya dia memicingkan matanya menatap segerombolan orang disudut ruangan, lalu tersenyum miring.

"Oke," ucap Dani langsung mematikan teleponnya.

"Ada apa Dan ?" tanya Yohanes.

"Ada segerombolan wartawan mereka sengaja mengikutiku diam-diam," jelas Dani sambil menunjuk dengan arah mata dimana orang-orang yang dimaksud.

"Lihat," Dani memperlihatkan sebuah artikel yang menyebutkan namanya semua yang membaca artikel itu terkikik.

"Mereka kurang kerjaan kali sih, berita seperti ini saja di muat," oceh Anita.

"Lagian mereka kayak gak pernah muda dan gak pernah bolos sekolah aja," imbuh Bram.

"Bentar, aku harus beri mereka pelajaran, haha," Yohanes mengambil ponsel Dani lalu berdiri.

Benci Dan Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang