si manis

2.5K 116 1
                                    

[ yoon seobin - lee midam ]

-

yoon seobin punya alasan tersendiri kenapa dia panggil midam dengan sebutan 'si manis'. nyatanya sosok kalem itu emang manisnya luar biasa.

sayangnya lee midam gak sejurusan sama seobin, si manis berwatak kalem itu ada di jurusan kedokteran sementara seobin di manajemen.

seobin sendiri ketemu midam karena rapat acara kampus mereka yang mau gelar festival budaya yang dihadiri sama artis-artis ternama.

waktu itu yang ditunjuk jadi koordinator panitia acara itu seobin dan koordinator acara tuh butuh dua orang. tadinya midam mau jadi sekretaris aja tapi karena gak ada lagi yang mau jadi koordinator acara, akhirnya midam mengajukan diri.

seobin awalnya tuh bener-bener bodo amat pas tau midam jadi rekan dia, menurut dia palingan ngobrolnya cuma sebagai sesama panitia.

midam sendiri gak terlalu suka jadi panitia acara apalagi koordinatornya, karena ngurusin acaranya tuh pasti jauh lebih ribet mana ini acara yang bikin kampus mereka dikenal banyak orang.

seobin tahu rekan dia selama 6 bulan kedepan itu bakal gak banyak ngomong. karena kakak tingkatnya yang satu ini dari jaman mimpin kelompok seobin pas ospek tuh diem banget. ngomelin aja gak pernah.

tapi seobin ternyata salah. midam itu kalo diajak ngobrol nyaman aja gitu karena pembawaan midam yang halus dan lembut dan selalu ada senyuman.

wajah boleh keliatan jutek, tapi nyatanya midam itu manis banget!

midam kalo ngomong itu halus dan sopan banget. bener-bener penuh etika dan gak sembarangan, beda jauh sama seobin yang gampang keluarin kata kasar.

midam itu sifat dan cara bicaranya udah kayak tuan putri yang anggun di jaman dulu. cewe-cewe cantik sekalipun pembawaannya kalah anggun dari midam.

"kak midam." panggil seobin sambil duduk di kursi perpustakaan sebelah midam.

"iya, ada apa, seobin?" midam senyum, sudah dijamin oknum yoon seobin susah bernafas ngeliatnya.

"itu kak, anak perkap nanya dekor gerbang kampus mau dipasang kapan?" tanya seobin hati-hati.

seobin itu gak berani yang namanya ngomong blak-blakan, kenceng, dan gak beretika di depan midam. yang ada nanti midam illfeel.

"oh dipasang besok aja bin, sekalian pasang spanduk panggungnya ya." midam senyum lagi.

beneran deh, midam kalo pake kacamata terus senyum manis gitu bikin seobin ngeblank kemana-mana.

midam itu terlalu manis!

"tapi kata hangyul, dekornya udah pada numpuk makanya mau dipasang sekarang." seobin ngomong lagi, keliatan banget si pemuda manis itu lagi berpikir keras.

kacamata midam yang melorot bikin midam makin keliatan lucu. belom lagi muka bengongnya yang bikin seobin pengen cubit kakak tingkatnya itu.

"oh, bilangin hangyul ya pasang dekornya yang indoor aja dulu, kalo yang outdoor tunggu spanduknya jadi." midam ngejawab, sambil senyum lagi.

"oke, gue bilangin anak perkapnya dulu ya kak." seobin pamit, tapi pas mau pergi tangannya ditahan sama midam.

"maaf bin, boleh bantuin aku sebentar?" tanya midam, matanya kedip-kedip gitu bikin seobin gemes.

"boleh, kenapa kak?" seobin duduk lagi di kursi.

"kelas aku mau praktek di lab sebentar lagi, boleh bantu bawa buku-buku prakteknya ke lab?" tanya midam sambil nunjukkin buku panduan praktek kedokteran yang numpuk di depan dia.

"oh boleh kak, sini gue bawain." seobin langsung gercep bawa semua bukunya. bener-bener semua seobin bawain, padahal kan banyak.

"eh tidak, jangan kamu yang bawa semuanya." midam gelagapan panik liat seobin langsung bawa semuanya gitu.

"ah santai aja kak, gak berat kok." seobin ketawa liat midam panik. mungkin midam takut bukunya jatoh.

seobin justru gemes pas midam gelagapan tadi. bahasanya lucu, semi formal kecampur sama cara bicaranya yang anggun dan halus bikin seobin yakin midam di kehidupan sebelumnya itu tuan putri.

"aku bantu ya, seobin." midam akhirnya ambil setengah dari tumpukan buku yang dibawa seobin.

sepanjang jalan ke lab, seobin dan midam gak banyak ngomong. mau ajak ngobrol tapi midam selalu disapa orang-orang yang lewat.

gak ada yang gak tau siapa midam disini. mungkin itu seobin tapi setelah diberitahu sama yohan, seobin jadi tau siapa itu midam.

midam itu anak keturunan darah biru, salah satu keturunan tokoh nasionalis. karena itu, keluarga besar midam itu keluarga yang terpandang.

makanya midam diajarin beretika, cara bicaranya yang anggun dan halus itu karena standar keluarganya. di keluarga midam, gak ada yang ngomongnya blak-blakan gak beretika macem seobin.

keluarga midam juga ketat soal keseharian midam, kakak tingkatnya ini bener-bener dijaga sama orang tuanya.

midam gak boleh makan sembarangan, midam jarang keliatan di kantin karena dia selalu dibawain bekal bahkan sampe kuliah pun masih dibawain bekal.

midam gak boleh bicara dengan nada yang keras atau sinis karena dianggap gak sopan. makanya midam itu sopan banget sama siapapun.

karena midam dijaga segitunya dan keluarganya juga kayak gitu, seobin mau pepet rasanya dia gak sebanding sama midam.

dan karena sifat dan cara bicara midam yang halus dan anggun inilah yang bikin seobin kasih julukan 'si manis' ke midam.

seobin ngaku dia suka midam. tapi si manis itu pasti jodohnya udah diatur sama orang tua. entah seobin punya kesempatan atau enggak, tapi seobin mau usaha.

"seobin, bukunya letakkan disini ya." kata midam sambil meletakkan buku-buku yang tadi diatas meja praktek.

"terima kasih ya bin, nanti aku beliin makanan." midam senyum, sekali lagi seobin terpesona.

"iya kak, gak usah traktir gapapa kan gue ikhlas bantuin." seobin nunduk.

"yakin? terus seobin mau apa?" tanya midam sambil beresin meja praktek yang agak berantakan.

"mau kak midam jadi pacar gue."

si manis nengok, matanya membulat lucu yang bikin seobin gemes.

"maaf bin, boleh diulang?"

seobin senyum, senyum yang keliatan ganteng di mata midam tapi midam terlalu gengsi buat mengakui itu.

jantung midam makin gak karuan pas seobin ngedeket ke midam. jarak mereka tinggal sedikit, ditambah lagi seobin yang masih senyum-senyum.

"gue maunya kak midam jadi pacar saya, boleh nggak?" tanya seobin lagi, tangannya sambil ngelus kepala midam.

"k-kamu mau sama aku? maksudnya aku ini pendiem, kenapa bisa suka?" muka midam udah merah kayak kepiting rebus.

"iya, gue suka kak midam karena kak midam manis." seobin ketawa kecil, gitu doang tapi berhasil bikin midam salting gak karuan.

"oh, b-boleh." jawab midam malu-malu.

"boleh apa nih, kak?"

"jadian." midam nutupin mukanya yang merah pake tangan terus kepalanya dielus lagi sama seobin.

"hehe makasih ya, manis."

seobin rasanya bahagia banget, karena kakak tingkat manis nan lucu yang seobin suka sekarang jadi pacarnya.








{ wonderwall }

-

WONDERWALL | PDX101 ✔Where stories live. Discover now