hyperactive

2.4K 148 3
                                    

[ cho seungyoun - lee sejin ]
ft. nam dohyon

-

"cho dohyon!"

suara sejin meninggi, sudah sejak tadi pagi ia mengurus anaknya yang berumur 2 tahun yang sangat hiperaktif.

dohyon tak henti-hentinya berlarian kesana kemari dan mengacaukan seisi rumah. mainannya bahkan sudah berserakan kemana-mana.

sejin sendiri bingung kenapa dohyon menjadi sangat hiperaktif. apalagi seungyoun, papinya dohyon itu sudah menyerah menangani dohyon sejak tadi pagi. sekarang sejinlah yang menangani dohyon yang berlarian kesana kemari.

"dohyon! udahan pecicilannya!" giliran seungyoun yang meninggikan suaranya.

mau bagaimana? dohyon baru makan dua suap lalu ia berlarian sana sini tanpa henti. mau dikejar juga mustahil karena dohyon sangat lincah.

mendengar suara papinya, dohyon pun mendekat ke sejin yang sedang berjongkok karena lelah akibat mengejar dohyon.

"aa!" dohyon membuka mulutnya sambil bersuara, meminta maminya untuk menyuapi makan siangnya.

namun bukan dohyon namanya kalau tidak pecicilan, anak itu kembali berlarian bahkan belum menelan makanannya.

"aduuh! papi, itu anaknya suruh telen dulu makanannya nanti keselek!" sejin menunjuk dohyon yang sedang menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"sini aku aja yang ngurus." seungyoun mengambil makan siang dohyon dari tangan sejin dan pergi ke kamar anaknya diikuti oleh sejin.

seungyoun dan sejin memandang dari ambang pintu, anaknya sedang sibuk mengeluarkan mainannya satu per satu dari kotak plastik berukuran sedang.

sesaat kemudian anak itu menampilkan senyuman cerianya saat menemukan mainan berupa pesawat berwarna biru muda. senyuman dohyon semakin melebar saat melihat kedua orangtuanya di ambang pintu.

"papi! ini pecawat!" dohyon dengan bangga menunjukkan mainan pesawatnya kepada seungyoun. masa bodoh dengan pengucapannya yang kurang sempurna.

"dohyon mau main sama papi gak?" seungyoun berjongkok, menyamakan tingginya dengan dohyon.

"main pecawat, papi!" dohyon mengangguk, senang karena papinya mengajaknya bermain.

"tapi dohyon harus makan dan harus nurut sama mami papi, jangan nakal dan jangan lari-larian, bisa?"

"bica! yey!" dohyon terkekeh, seungyoun tersenyum dan mengelus surai anaknya.

dohyon lalu menghampiri sejin dan mengangkat kedua tangannya, meminta digendong oleh sejin. mami kesayangannya itu tersenyum dan langsung menggendong dohyon dan membawanya ke ruang makan bersama seungyoun.

seungyoun dan sejin bisa bernafas lega sebentar karena dohyon tidak mengelak ketika disuapi oleh sejin. kalau dohyon mulai rewel, seungyoun akan mengancam dohyon tidak jadi bermain dengan seungyoun.

tentu saja dohyon langsung menurut, ia tidak mau tidak jadi bermain dengan papinya itu. sayangnya keantengan dohyon tidak berlangsung lama.

setelah mandi dan makan malam, sekarang dohyon tidak mau tidur. ia masih ingin bermain dengan papinya yang sudah mulai mengantuk. dohyon kembali berlarian sana sini dan beberapa kali menabrak perabotan rumah.

sementara sejin sudah pasrah, kepalanya yang pusing sejak tadi pagi bertambah pusing. sejin serahkan semuanya ke suaminya yang nampaknya mulai pasrah. seungyoun mendudukkan dirinya di sebelah sejin dan memandang dohyon yang masih pecicilan.

"papi! main!" dohyon melambai-lambaikan tangannya, mengajak seungyoun bermain.

"dohyon, bawa sini mainanmu." seungyoun menatap anaknya dengan tegas. sementara dohyon gelagapan, ekspresi seungyoun yang tegas terlihat menyeramkan bagi dohyon.

"cho dohyon, denger papi gak?"

dohyon langsung menurut, ia berjalan mendekati seungyoun lalu duduk di pangkuan seungyoun dan memberikan mainannya kepada papinya.

"dohyon sadar gak kalau dohyon salah?" tatapan seungyoun yang semula tegas kini tidak lagi tegas. seungyoun tidak mau dohyon merasa takut pada papinya sendiri.

"eung, maaf papi." lengan dohyon bergerak memeluk leher seungyoun dan seungyoun balas memeluk anaknya.

"lain kali gak boleh gini ya, kalo udah janji mau nurut mami papi gak boleh ingkar." dohyon mengangguk menuruti nasihat seungyoun.

"dohyon minta maaf sama mami juga, mami lagi sakit tapi tetep ngurusin dohyon loh." seungyoun memandang dohyon dan sejin bergantian.

"mami cakit?" sejin mengangguk pelan untuk menjawab anaknya.

dohyon secara tiba-tiba turun dari pangkuan seungyoun lalu berlari ke kamarnya dan sesaat kemudian kembali sambil membawa perekat luka.

"ini biar mami ngga cakit." dohyon dengan polosnya memberikan perekat luka itu kepada sejin. ulah dohyon mengundang tawa dari seungyoun dan sejin.

karena gemas akan kepolosan anaknya, sejin mendudukkan dohyon di pangkuannya dan menerima perekat luka yang diberikan dohyon.

"makasih sayang, tapi mami baru bisa sembuh kalo minum obat dan kalo dohyon gak bandel." sejin mengelus surai anaknya.

"dohyon ngga bandel, mami jangan cakit dohyon cedih, maafin dohyon ya mami." dohyon memeluk sejin erat-erat, takut sejin akan hilang kalau ia melepaskan pelukannya.

"iya sayang, sekarang dohyon tidur ya besok mau jalan-jalan kan?" sejin memeluk dohyon dengan erat sambil menepuk kepala anaknya.

dohyon hanya menggumam, masih betah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher maminya.

"udah ngantuk itu, bawa ke kamar aja yuk." seungyoun mengintip dohyon yang sudah hampir tertidur di pelukan sejin.

setelah memastikan dohyon benar-benar tidur, barulah mereka menidurkan dohyon di kamarnya dan menyelimutinya.

tak lupa, seungyoun dan sejin bergantian mengecup kening dohyon.



{ wonderwall }

-



maaf yaaa aku baru sempet update soalnya sekolah lagi sibuk banget huhuu ( ㅠ ㅇ ㅠ )

WONDERWALL | PDX101 ✔Where stories live. Discover now