JIaB.37✔️

46 17 2
                                    

Halo semua~.. Hehe, akhirnya ujian saya selesai *clap clap clap*. Terima kasih bagi kalian yang sudah mendoakan saya. Tidak perlu panjang-panjang lagi pembukaan saya, selamat membaca~

Chapter 37 : Melihat dari Jauh

"Sistem, karena kamu bisa menunjukkan peta dunia beserta isi termasuk pergerakan di dalamnya, apakah mungkin juga bagiku untuk melihat apa yang mereka lakukan dari sini?"

【Menjawab, itu bisa dilakukan.】

Mata Meena langsung berbinar, "Tolong tunjukkan padaku!"

'Aku tidak menyangka harapanku akan menjadi kenyataan! Aku tidak sabar!!'

【Mohon Owner menunggu sebentar, sistem akan menyesuaikan penglihatan Owner.】

"Terima kasih sistem!" Meena bertepuk tangan sambil tersenyum lebar.

"Woah!" Meena langsung berpegangan pada pohon di sampingnya untuk menyeimbangkan diri, dia sempat lupa bila dirinya masih duduk di atas dahan pohon. Meena mengusap dadanya yang masih berdebar kencang.

'Sebenarnya duduk di atas dahan pohon begini membuatku takut. Aku khawatir bila seandainya dahan pohon ini akan jatuh karena tidak kuat menahan beratku, tapi seharusnya aku tidak terlalu berat sih. Ya ampun, tapi tetap saja ini mengkhawatirkan. Haruskah aku turun? Tapi.. sendiri? Bagaimana caranya?'

"Mm, sistem, itu.." Meena terdiam dan kebingungan mengatur kalimatnya.

"Sistem, apakah ada cara agar aku dapat turun dari pohon ini? Tentunya dengan aman dan damai."

【Menjawab. Mudahnya Owner hanya perlu melompat turun.】

"Ah?" Meena dibuat kehilangan kata-kata, 'Tunggu, tidak mungkin semudah itu kan?' Meena sulit percaya.

"Sistem, kamu yakin? Bagaimanapun, melompat tanpa rencana tetap saja.." Meena ragu dan merasa keberatan dengan usul itu.

【Benar. Owner tidak perlu khawatir karena dunia ini akan mencoba menyelamatkan Owner. Sebelumnya Owner juga meragukan sistem, tapi pengalaman Owner seharusnya telah membuktikan bahwa sistem tidak mengada-ada.】

"Uuh, baiklah." Meena menatap tanah yang sekiranya berjarak lebih dari 5 meter darinya, Meena menelan ludah tidak enak dan memejamkan mata kuat-kuat. Ketika tangannya akan mendorong pohon agar tubuhnya turun, Meena membuka matanya dan berseru frustrasi, "Tidak bisa!! Sudahlah, mungkin ini memang nasibku terjebak di dahan pohon ini!"

Pada saat yang sama suara sistem terdengar dan mengalihkan perhatian Meena, 【Penyesuaian telah selesai, Owner dapat menggunakan penglihatan jarak jauh kapan saja.】

"Terima kasih sistem!" Perasaan frustrasinya menghilang seketika, "Bagaimana mengoperasikannya?"

【Menjawab. Owner hanya perlu memusatkan penglihatan Owner pada satu titik, titik itu adalah tempat yang ingin Owner lihat. Seiring waktu Owner seharusnya juga dapat menyesuaikan kedekatan dan kejauhan penglihatan.】

"Kedekatan dan kejauhan penglihatan seperti lensa pembesar atau pengecil? Mm, yah, intinya sekarang aku hanya harus melihat pada satu titik kan?"

【Benar.】

"Baiklah, aku akan mencobanya." Meena mencoba menyipitkan matanya dan merasa agak sulit mempertahankan itu, sehingga dia memutuskan untuk menyipitkan mata dengan bantuan kedua tangannya.

Merasakan penglihatannya yang berubah tiba-tiba membuat Meena terkejut sekaligus agak pusing, tapi dia bertekad dan terus mencoba, 'Aku tidak akan menyerah sampai aku berhasil mengendalikan penglihatan ini! Aku pasti akan melihat gundukan harta itu walau harus mengalami ini!'

Pendekatan penglihatannya masih tidak terkendali sehingga Meena tidak mengetahui benda apa yang dilihatnya, dia hanya bisa mengurangi kecepatan penglihatannya secara perlahan-lahan. Beberapa menit berlalu dan Meena mulai terbiasa mengendalikan kecepatan penglihatannya, Meena mulai mengarahkan pandangannya pada rumah kecil yang berada di tengah hutan.

Perlahan-lahan Meena mengarahkan matanya pada rumah tersebut, pandangannya mulai menembus dinding ke dinding selanjutnya. Meena menarik napas dan jantungnya mulai berdetak kencang karena keantusiasannya.

Begitu menembus dinding lain, Meena menutup matanya sesaat karena matanya terasa diserang oleh cahaya. Walaupun ruangan itu tidak berjendela dan seharusnya tidak memiliki cahaya, fakta yang membuatnya kesilauan adalah bukti banyaknya emas yang di ruangan tersebut.

Mulut Meena terbuka dan dia terpana, "Ini hebat."

【Tentu saja, sistem ini diciptakan sesuai keinginan Owner sehingga sistem ini tentu hebat.】

"Ah?" Meena yang baru teringat kembali dengan keberadaan sistem langsung membatu dan mengedipkan matanya beberapa kali.

Apakah dia salah dengar? Bagaimana ceritanya dia mendengar sebuah sistem yang tidak berperasaan memiliki kemampuan untuk membanggakan dirinya sendiri? Meena mulai merasa aneh, tidak lagi memikirkan fakta bahwa sistem itu sudah salah paham dengan maksud dari ucapan Meena sebelumnya. Walau mengingatnya pun, Meena mungkin tidak memiliki niatan untuk menjelaskannya.

'Yah, mari lupakan itu.' Meena mengabaikan ucapan sistem dan kembali memperhatikan semua jenis harta yang berada di dalam rumah itu.

'Oh, makanan sepertinya tidak ada. Darryl pasti kecewa.' Meena tanpa sadar tertawa kecil.

'Tidak hanya emas, senjata seperti pedang, panah, pisau, bahkan perisai juga ada. Selain itu, di sana juga terdapat batu cantik seperti kristal atau semacamnya, aksesoris dan pakaian termasuk kain berkualitas tinggi juga ada. Ya ampun, sebanyak apa orang yang sudah mereka rampok sampai ada begitu banyak jenis hartanya?' Meena mengerutkan dahinya dan merasa agak kasihan pada mereka yang menjadi korban dari para perampok tersebut.

Meena mengangkat kedua tangan ke atas untuk meluruskannya karena berniat sedikit merenggangkan tubuh, "Itu memang pemandangan yang langka untuk dilihat, aku merasa lega karena sudah dapat melihatnya. Selain itu, karena Kaiser sudah membangkitkan kemampuannya yang itu lebih dulu, aku rasa kita tidak perlu kembali ke tempat ini lagi. Yah, aku masih dapat melihat pemandangan ini lagi ketika harta-harta itu dikeluarkan." Meena mengangguk puas dan mengangkat kepalanya ke atas.

Meena menahan napas melihat apa yang ada di depannya, tidak disangka panorama di depannya begitu indah sampai membuat Meena kehilangan kata-kata. Di atasnya adalah gambaran langit malam yang penuh akan bintang dan warna, bukan warna hitam monoton yang biasa dia lihat di dunianya, melainkan gradasi warna yang menghasilkan warna unik. Meena merasa begitu bersyukur karena tidak langsung mematikan penglihatan jarak jauhnya, bagaimanapun tanpa itu dia tidak akan dapat melihat langit jauh yang ada di atas lapisan-lapisan planet ini.

Hal yang dapat Meena gambarkan mengenai langit itu hanya satu, langit yang dilihatnya sangat serupa dengan langit indah yang hanya dapat dilihat saat zaman tua, zaman yang jauh dan begitu jauh dari zaman modern di mana dia dilahirkan.

Meena mulai merasa agak sayang, walaupun pemandangan itu sangat dekat karena dapat terlihat begitu dia mengangkat kepala, kenapa dia tidak langsung menyadarinya begitu mencoba penglihatan yang sistem berikan?

'Pemandangan seindah ini, kenapa aku tidak langsung menyadarinya? Langitnya sangat indah, benar-benar indah...' Batin Meena benar-benar terpana.

'Kisah ini sudah mulai berjalan dengan cepat, berapa lama lagi aku memiliki kesempatan untuk menatap semua keindahan ini?' Meena tersenyum tipis.

Matanya terus menatap langit dan kemampuan penglihatan jarak jauh mulai dinonaktifkan tanpa sadar, sementara itu Meena akhirnya tertidur...

Jumlah Kata : 1024

Sampai bertemu di chapter selanjutnya~

Journey Inside a BookWhere stories live. Discover now