"Pertemuan yang merubah segalanya"

6.7K 391 30
                                    

Warning :
Typo dimana-mana, mungkin ada yang keliru + mungkin cerita ini hanya ada/berlanjut jika mood author sedang baik ㅋㅋㅋㅋㅋ
.
.
.
.
.
.
.

Ringdingdong.......Ringdingdong.......
Alarm berbunyi keras diruangan yang hening tersebut, terdengar suara helaan nafas dari balik selimut tebal yang nampak lembut dan indah.
"hhaah, apa ini? Haruskah aku pergi ke tempat yang menyebalkan itu?"
Xiao zhan mulai mengoceh tak jelas, ia benar-benar merasa tak nyaman jika harus ke tempat ramai dan berisik, khususnya kampus..
Yaah, sekarang dia kuliah di universitas Beijing jurusan seni.
Sudah seminggu ini dia menjadi anak kuliah, walaupun tidak akan berat baginya yang genius itu tetapi tetap saja sifatnya yang dingin dan pendiam membuatnya kesulitan di manapun dia pergi, kecuali di kamar cantiknya.
.
.
.
.
.
.
.

'Kampus'

"Mulai hari ini aku akan melakukan hal yang sama seperti ini sampai 4 tahun kedepen, betapa membosankan"
Xiao zhan berjalan dengan langkah ringan sambil menghela nafas panjang menuju kampus.
Dalam keheningan xiao zhan terus berjalan tanpa menyadari kalau seseorang sedang mengikuti langkahnya dari belakang.
"Duuaaaarr, hai xiao zhan apa kabar?"
Tentu saja hal itu membuat jantung xiao zhan serasa ingin terbang keluar.
"hei kau, jangan melakukan hal seperti ini lagi atau kau akan ku lempar ke kandang harimau"
Meraka terus berjalan sambil berbincang
"ayolah zhan jangan kasar begitu, kita kan teman" (sambil ngewink ke xiao zhan) 
"teman?? Sejak kapan kita berteman?
Aku bahkan tidak tau namamu?"
"Tapi aku tau namamu, x i a o z h a n"
"Tapi aku TIDAK, tegas xiao zhan"
"Baiklah (sambil mempoutkan bibir seksinya)
Namaku Zhoucheng, panggil saja cheng atau cheng-cheng" (memberikan senyuman terbaiknya)
"oh oh baiklah, zhoucheng, cheng atau apapun itu. Aku tidak ingin berteman dengan siapapun dan tidak ingin di ganggu oke"
*"Tapi aku ingin berteman denganmu, aku rasa dari ratusan anak di kampus hanya kau yang sedikit waras"
"haaa? Tapi maaf, aku rasa dari ratusan atau ribuan anak di tempat ini  kau yang paling tidak waras"
Lalu xiao xhan pergi begitu saja tanpa mempedulikan zhoucheng yang terdiam ditempatnya berdiri dengan wajah sedih.
Xiao zhan masuk ke kelas namun entah kenapa dia terus mengingat anak yang barusan ditinggalnya tadi.
"apakah aku terlalu kasar padanya?
Pasti dia merasa sedih karna kata-kata ku tadi"
Xiao zhan merasa menyesal karna sudah mengatai zhoucheng
"ahhh(sambil mengacak-acak rambutnya)
Biarlah, lagipula dia yang duluan mengganggu"
.
.
.
.
.
.
.

'Jam istirahat'
Xiao zhan pergi ke taman belakang dan membaca disana
Dia lebih memilih ke perpustakaan atau ke taman dari pada harus ke kantin yang ramai dan berisik
Saat sedang asik membaca dalam keheningan tiba-tiba saja terdengar suara pukulan yang cukup keras, sepertinya terjadi perkelahian di tempat itu.
Awalnya xiao zhan mengabaikannya tetapi suara tersebut terus mendekat dan sangat mengganggu, akhirnya ia memutuskan untuk pergi melihat apa yang sedang terjadi.
Dan betul saja, ada seorang pemuda yang sedang di hajar beberapa orang, pemuda itu cukup pandai berkelahi karna dapat menghadapi beberapa orang sekaligus, tetapi tetap saja ia kewalahan menghadapi mereka.
Xioa zhan hanya melihat dari balik pohon dan berniat untuk pergi namun tiba-tiba saja tangannya ditahan oleh seseorang
"hei kau, bantu aku, aku akan memberikan apapun yang kau mau, bagaimana?"
Tetapi xiao zhan menepis tangan pemuda tersebut dan memilih untuk pergi
Pada saat inilah keadaan sudah tidak terkendali, orang-orang yang menghajar pemuda tersebut tiba-tiba saja kembali meyerang, dan kali ini xiao zhan pun ikut diserang oleh mereka dan perkelahian pun tak dapat terelakkan.
"Seraaaang"
Suara tersebut terdengar dari belakang mereka, ada beberapa pemuda dengan tatapan geram sambil memegang tongkat dan senjata lainnya, mereka semua adalah teman pemuda yang meminta bantuan ke xiao zhan tadi.
Terjadilah perkelahian sengit di taman yang sepi itu.
.
.
.
.
.
.
.
"Apa-apaan ini, kalian dari mana saja?  Aku sudah mengirim pesan bukan?"
"maaf bo, kami semua juga sudah berusaha datang kesini tetapi musuh-musuh kita juga ada di depan gerbang"
Pemuda tampan itu hanya bisa menghela nafas...
"hmm.. Kalian boleh pergi"
Yibo menyuruh teman-temannya yang lain pergi, hanya dia dan haikuan yang tetap di taman.
................................................................ Yibo, wang yibo, dia adalah pemimpin geng motor paling terkenal di kampus, bahkan di universitas tersebut.
Dan tentu saja hal itu membuatnya memiliki banyak musuh.
Yibo sibuk berbicara dengan haikuan sampai lupa jika ada seseorang yang terluka karna menolongya.
"yaa kuan, ada seseorang yang sedang duduk di balik pohon itu (menunjuk kearah pohon tempat xiao zhan bersandar)
Pergilah dan tanyakan keadaannya"
"siapa? Apakah dia teman geng kita?"
"bukan, aku tidak tau siapa, pergi saja dan tanya keadaanya?"
.
.
.
.
.
"sialan, gara-gara pria brengsek itu wajah mulus ku jadi rusak, liat saja akan kubalas"
"permisi, bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?"
"haaa? Apa menurutmu sekarang aku terlihat baik-baik saja? Lagipula siapa kau?"
"aku teman pemuda yang kau bantu tadi, aku minta maaf atas apa yang sudah terjadi, apa kau ingin ku antar ke rumah sakit?"
"tidak perlu, dan satu lagi. Aku tidak butuh permintaan maaf dari mu, panggil anak sialan itu, dialah yang harus meminta maaf padaku, dimana dia"
Xiao zhan bangun dari tempat duduknya, berjalan kesakitan pergi kearah yibo
"hei kau, apa kau tidak punya malu? Kau sudah membuat seseorang terluka dan masih berani menyuruh orang lain yang datang meminta maaf?"
Yibo pura-pura sibuk dengan hp nya
"hei brengsek apa kau tidak dengar aku bicara? Apa kau tuli? Dasar pembawa sial" (xiao zhan berjalan mengambil bukunya)
Mendengar hal itu yibo benar-benar kesal, ia tidak pernah di maki seperti itu
"kauu (menunjuk kearah xiao zhan)
Apa kau tidak tau siapa aku?"
"memangnya kau siapa? Ayah ku?  Kakek ku? Apakah aku harus hormat padamu?"
"Dasar sialan"
(Yibo berjalan kearah xiao zhan namun ditahan oleh haikuan)
"sudahlah bo, anak itu sedang terluka dan itu semua karna mu. Biarkan dia"
"Baiklah, hanya kali ini. Lain kali jika kau berani mengataiku lagi akan ku patahkan tulang mu"
"ciiih, coba saja. Dasar brengsek"
Xioa zhan pergi meninggalkan mereka.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku kenyang sekali, makanan hari ini benar-benar lezat" (zhoucheng berjalan menuju kelas sambil memegang perut buncitnya)
"Yaah xiao zhan, kau kenapa? Astaagaa ada apa dengan wajahmu?"
"Pergi sana jangan mengangguku"
Xioa zhan terus berjalan namun ia sudah tidak kuat lagi dan akhirnya terjatuh di depan pintu kelas
"xiao zhan, kau tidak apa-apa? Sini aku bantu"
"aku bisa sendiri"
"hei kau keras kepala, kau bahkan tidak bisa berdiri tapi tidak mau di bantu, diamlah"
Zhoucheng membopong xiao zhan masuk ke kelas
Melihat hal itu, yubin yang sedang membaca buku terkejut lalu berlari membantu xiao zhan berjalan ke tempat duduknya
"zhoucheng ada apa ini?  Kenapa xiao zhan terluka?"
"aku juga tidak tau, dibantu saja tidak mau, bagaimana mau menceritakan apa yang terjadi"
Tanpa menjawab satu katapun xiao zhan memasukkan buku-bukunya ke dalam tas
"zhan zhan kau mau kemana dalam keadaan seperti ini, ayo kuantar ke rumah sakit" ujar zhoucheng
"betul, aku rasa kau harus ke rumah sakit zhan" tambah yubin
"aku hanya ingin pulang dan beristirahat. Beberapa hari istirahat juga akan sembuh sendiri"
"kalau begitu biar kuantar, kali ini tidak boleh menolak"
Zhoucheng mengambil tas xiao zhan dan langsung mengandeng xiao zhan
Xiao zhan tidak bisa menolak dan hanya membalikkan bola matanya yang indah.
"pulanglah, aku akan memberitahu dosen dan mengurus catatan untuk kalian"
"benarkah? Waaah yubin kita memang yang terbaik"
Zhoucheng tersenyum manis kearah yubin.
"baiklah ayo jalan"
.
.
.
.
.
.
.

Xiao zhan dan zhoucheng berjalan perlahan menuju asrama kampus
(Xiao zhan dan zhoucheng tinggal di asrama kampus)
Dalam perjalan tiba-tiba saja haikuan datang membawa kantong plastik berisi obat-obatan untuk xiao zhan
"hai. Aku harap kau masih ingat dengan ku, kau ingin pulang? Biar ku antar"
"kau siapa?" Sanggah zhoucheng
"akuu...."
"apa kau yang sudah melukai zhan zhan ku, berani sekali kau" zhoucheng menarik kerah baju haikuan
Haikuan berbisik ke telinga zhoucheng
"hei manis, jangan kasar begini. Aku tidak suka melakukan kekerasan terhadap orang lemah apalagi manis sepertimu"
"apa kau bilang, kau ingin dihajar apa"
"hei hei hentikan, bukan dia yang melukaiku cheng"
"lalu kenapa dia membawa obat-obatan ini untuk mu, apa dia teman mu?"
"dia teman si brengsek yang membuatku seperti ini"
"aku harap kau mau menerima ini, aku mohon"
"baiklah, kau boleh pergi, jangan mengganggu xiao zhan lagi" sanggah zhoucheng
Mereka berduapun berjalan meninggalkan haikuan yang hanya terdiam dengan senyuman tipis diwajah tampannya.




Author butuh kritik dan saran yang dapat membantu bukan menjatuhkan😆
Butuh dukungan agar author bisa melanjutkan cerita ini 🙏💪💪

BEAUTIFUL Where stories live. Discover now