Siapa Dia??

2.1K 160 4
                                    


Di keheningan pagi, sinar mentari masuk menembus jendela menerpa tubuh dua orang yang sedang tertidur
Pemuda bertubuh ringkih itu sedang tertidur lelap didalam pelukan
pemuda tampan yang entah sejak kapan sudah memandanginya dengan tenang dan senyuman di wajahnya.
Lagi dan lagi, pemuda itu dibuat pangling dengan keindahan yang berada didepannya.
"Zhan......
Terimah kasih sudah membuatku sadar dan berubah seperti ini, aku berjanji tidak akan membuatmu menderita lagi"
Yibo berbicara pelan sambil membelai lembut pipi mulus xiao zhan
Hal itu membuat xiao zhan menggeliat kecil dan semakin mengeratkan pelukannya ketubuh seksi yibo.
"Wo ai ni" (bisik pelan yibo)
Yibo mengecup singkat rambut halus xiao zhan dan mengelusnya lembut.
Tiba-tiba saja tatapan yibo turun ke wajah cantik itu, menatapnya dalam
Melihat setiap inci wajah mulus xiao zhan hingga tatapannya berakhir dibibir cherry milik kekasih hatinya itu.
Entah apa yang sedang dipikirkan pemuda tampan itu, tiba-tiba saja ia terseyum evil kearah xiao zhan,
"Kenapa baru kepikiran sekarang, aku sudah membuang-buang kesempatan, padahal anak ini kan sedang tidur"
Perlahan yibo mendekati wajah mulus xiao zhan hingga ia bisa merasakan deruan nafas pemuda manis itu, terus mendekat 5, 4, 3, 2.....
*Ringdingdong..... Ringdingdong..... Ringdigidingdigidingdingdong Ringdingdong.....*
Dering alarm yang keras itu membuat xiao zhan terbangun hingga rencana yibo untuk merasakan manisnya bibir cherry kekasih hatinya gagal total:vv
Dengan cepat yibo kembali menjauhkan wajah tampannya dan berpura-pura tertidur.
"Huwaaaah....
Perlahan xiao zhan mulai tersadar dari tidurnya.
"Apa aku sedang bermim pi" (xiao zhan mengerjap-ngerjapkan matanya)
Pemuda manis itu masih terdiam sambil menatap lurus kearah pemuda tampan yang sedang tertidur di sampingnya
"kk.... kau, astagaa.....
Cepat bangun, ayo bangun (memukul acak tubuh seksi yibo)
Yibo malah terdiam dan berpura-pura seperti orang yang sedang tertidur pulas
"Jangan akting, ayo bangun (menjambak rambut tebal yibo)
"Aaaah.... sakit zhan, kau tega sekali dengan kekasimu" (balas yibo dengan wajah memelas)
"Apa kau lupa apa kesepakatan kita semalama?"
Tak ada jawaban dari kekasih tampannya itu
"Wang yibo, kau benar-benar lupa atau pura-pura lupa?" (ucap xiao zhan menekan setiap katanya)
"Baiklah, maafkan aku zhan
aku tidak bisa tidur di sofa, badanku terasa pegal"
"kenapa semalam kau merengek untuk menginap disini dan menyetujui semua perkataanku? apa kau memang merencakan hal ini?"
"Tentu saja tidak, aku pindah kemari karna badanku benar-benar sakit"
"Kau tidak melakukan hal.....
"Eeeh, jangan berpikir seperti itu, aku ini anak baik-baik.
Kenapa kau malah seperti zhoucheng" (mengangkat ujung bibirnya)
"Kau yakin?"
"Aku yakin 100%
Aku tidak melakukan hal-hal aneh" (menatap tubuh ringkih xiao zhan)
"Baiklah aku percaya, tapi liat saja nanti, aku belum puas menghukummu, sekarang kita siap ke kampus dulu, aku takut terlambat"
"Okay honey"
"Ini masih pagi jangan membuatku merasa mual"
"Baguslah, kau bisa belajar dari sekarang bagaimana rasanya morning sickness" (tertawa kecil)
"Sialan.... (Balas xiao zhan kesal)
"Aku mandi duluan yaa" (memeluk lengan xiao zhan)
"Tidak, aku duluan, ini kan tempatku"
"Kalau begitu kita mandi bersama saja" (balas yibo cepat)
"Di mimpimu" (mendorong tubuh seksi kekasih tampannya itu)
.
.
.
.
.
.
.
.

Kenapa hari ini sangat menyenangkan, padahal ini bukan hari yang spesial? (Ucap keras yubin dengan senyum cerah terukir diwajah manisnya)
*mungkin karna gk jomblo lagi:vv*
"Kau ini kenapa haa? apa yang terjadi?" (tanya bingung xiao zhan)
"Tidak ada" (terseyum cerah)
"Ayolah bin jangan berbohong, aku tau semuanya" (balas zhoucheng)
"Sok tau"
"Tentu saja tau, kau pikir aku tidak tau apa yang terjadi semalam antara kau dan si yuchen itu"
"Eeeh, jangan bicara kera-keras"(mendekati zhoucheng)
"Makanya jujur saja bin"
Xiao zhan hanya terdiam sambil menatap serius kearah yubin
"Dasar wartawan, aku pikir kau ini salah ambil jurusan cheng.
Kau tidak pernah ketinggalan berita sedikitpun" (melirik kesal)
"Hahahaha, kau ini...
Jawaban yubin sukses membuat xiao zhan tertawa keras
"Bilang saja, jangan mengalihkan pembicaraan" (tatap tajam)
"Aku tau mungkin kau juga mengetahuinya karna kekasih kita sahabatan"
"Haaa... kekasih kita? apa maksudmu bin" (tanya xiao zhan bingung)
"Semalam yuchen menyatakan perasaannya padaku..
Jawab yubin dengan pipi yang mulai memerah
"Apa kubilang, anak ini tidak asal bahagia saja, pasti ada sesuatu" (ucap santai zhoucheng)
"Jadi bagaimana?" (xiao zhan masih penasaran dengan hubungan sahabatnya itu)
"Bagaimana apanya zhan?
tentu saja dia akan menerima anak nakal itu.
Tau sendiri belakangan ini mereka terus menempel kaya permen karet"
(Tertawa kecil)
"Berhentilah menggangguku, kau dan haikuan lebih parah dari aku dan yuchen.
Kalian seperti lem serba guna" (balas yubin sambil menjulurkan lidahnya kearah zhoucheng)
"Anak ini... dasaar, sini kau (mengejar yubin)
"Ayolah cheng, bin, berhenti seperti itu, kalain seperti anak kecil saja"
Xiao zhan mencoba menghentikan kedua sahabatnya itu.
.
"Hhaaah, cape sekali ( zhoucheng berjalan mendekati xiao zhan)
"Siapa suruh main kejar-kejaran begitu, seperti anak kecil saja"
"Bocah itu sangat menyebalkan, liat saja nanti, kalau kembali akan ku masak jadi sup teratai buatan yibo" (tertawan kecil)
"Lagii??
Berhenti mengungkitnya cheng. Apa tidak cukup kau menggoda yubin saja"
"Baiklah, aku hanya merasa senang"
"Merasa senang malah buat orang lain kesal"
"Terserah aku" (balas santai zhoucheng)
"Yasudah terserah kau saja..
Menyebalkan"
"Kau juga"
Mereka saling menatap tajam dan tiba-tiba saja terseyum dan tertawa bahagia, entah apa yang merasuki kedua pemuda manis itu. *jangan nyanyi:v*
"Zhan.. (Panggil zhoucheng)
"Mmm
"Bagaimana kalau setelah pulang kampus kita bertiga pergi ke kafe dekat asrama"
"Untuk apa?"
"Hanya duduk-duduk mengobrol, lagipula selama ini kita tidak pernah ke tempat itu, aku hanya ingin pergi"
"Kita kan bisa mengobrol di asrama, kenapa harus ke kafe segala"
"Aku hanya ingin mengubah suasana, kau tidak bosan apa di asrama terus?"
(Tanya zhoucheng dengan ekspresi kesal)
"Baiklah, jangan menatapku begitu, kau terlihat seperti nenek sihir yang dibilang yubin"
"Aah aku jadi ingat anak itu, kenapa dari tadi tidak kembali"
"Mungkin sedang di perpus"
"Aku tidak yakin, bisa saja sekarang dia sedang berduaan dengan kekasih barunya itu"
"Biarkan saja, dulu kau juga begitu" (tertawa kecil)
"Sialan, aku tidak begitu" (mempoutkan bibir mungilnya)
.
.
.

BEAUTIFUL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang