Waktu Berhentilah

2.2K 166 7
                                    

Di dalam kelas yang berisik terlihat dua orang pemuda yang sedang duduk melamun dengan raut wajah khawatir.
.
"Kemana anak nakal itu? aku yakin semalam dia tidak kembali ke asrama dan bahkan sekarang dia terlambat datang ke kampus" (ucap zhoucheng khawatir)
"Apa kita lapor polisi saja" (balas yubin serius)
"Tidak usah, aku memang merasa khawatir tapi kita tunggu dulu mungkin dia sedang pergi kesuatu tempat"
"Baiklah, kita tunggu kabar darinya"
.
Seorang pemuda manis berjalan masuk kedalam kelas dengan langkah pelan dan ekpresi takut.
"Haii..... (Berusaha terlihat biasa)
"Ini dia anak nakalnya" (interupsi yubin)
"Zhaaaaan, kau darimana saja haa?
kau tidak tau apa kami menghawatirkanmu?" 
"Mmm, ituu.......
"Itu apa? cepat bilang kau darimana, kenapa tidak mengangkat telfonku?"
"Aku dari rumah teman"
"Ayolah jangan berbohong, kau tidak punya teman selain aku dan yubin"
Xiao zhan hanya terdiam sambil memainkan jari-jari lentiknya.
Dia terlihat seperti seorang tahanan yang sedang diinterogasi
"Semalam kau kembali ke asrama?"
"Tentu saja... (Mengangguk cepat)
"Hmmm... kau berbohong lagi" (balas zhoucheng lemas)
"Jujurlah zhan, dari kemarin kau dimana?" (tanya lembut yubin)
"Aku.... aku dari rumah yibo"
Perkataan xiao zhan membuat zhoucheng dan yubin kompak membelalakkan mata indah mereka
"Tapi kalian jangan salah paham dulu, aku kesana hanya pergi menjenguknya, katanya dia sedang sakit makanya aku pergi"
Masih tak ada jawaban dari sahabat-sahabatnya itu
"Aku berkata jujur, aku kesana karna dia sedang sakit"
"Lalu bagaimana dengan tempat tidurmu? kau tidur dimana?" (tanya zhoucheng curiga)
"Ituu...
"Itu apa zhan" (balas yubin serius)
"Aku tidur dirumah yibo"
Xiao zhan tak berani melihat reaksi kedua sahabatnya itu, ia berpura-pura sibuk menyimpan buku-bukunya di atas meja
"Waaaahh, kau benar-benar tidak bisa di percaya zhan" (balas zhoucheng)
"Lagipula kalian ini kenapa sih, aku tidak melakukan kejahatan besar, seperti polisi saja"
"Aku hanya ingin kau jujur, kau masih menganggap kami berdua ini sahabatmu kan?"
"Apa yang kau bicarakan cheng?
Sampai kapanpun kalian akan selalu menjadi sahabatku, selamanya...."
"Baiklah, mulai sekarang kau tidak boleh menyembunyikan apapun dari kami berdua"
"Aku hanya malu, sebenarnya semalam aku ingin menghubungimu tapi yibo....
"Apa yang dia lakukan?"
"Hhaaahh, sudalah, aku ingin mengerjakan tugasku dulu"
"Kerjakan saja, semalam kan kau tidak sempat mengerjakannya karna sedang berduaan dengan ketua geng motor" (balas zhoucheng dengan smirk diwajah mulusnya) 
"Lalu bagaimana denganmu, selalu menempel ke haikuan, kasian sekali anak malang itu.
Sebentar dimaki sebentar lagi disayang" (balas yubin sambil melirik zhoucheng) 
"Tutup mulutmu atau ku sumpal dengan buku-buku tebalmu itu"
"Nenek sihir" (balas pelan yubin)
.
.
.
.
.
.
.
Tiga orang pemuda tampan sedang asik bercerita di taman yang sepi, sepertinya mereka membolos lagi.
"Hei boo, aku harus kembali ke kelas"
"Sudah terlambat kuan"
"Habislah aku kalau zhoucheng tau aku membolos lagi" (mengacak-acak rambutnya)
"Siapa suruh mau dengan si manis yang berbisa itu" (tertawa kecil)
"Entahlah......
"Lalu bagaimana denganmu" (tanya yibo sambil melirik pemuda tampan yang hanya sibuk dengan ponselnya)
"Aku?"
"Iaa.. bagaimana denganmu dan si anak polos itu?"
"Anak polos? (Terdiam sejenak)
Maksudmu yubin?"
"Ia siapa lagi" (balas yibo)
"Memangnya kenapa? kami baik-baik saja ko"
"Ayolah cao yuchen, kenapa kau menjadi polos begini? apa karna selalu bersama anak polos itu"
Yibo dan haikuan tertawa kecil
"Maksud kalian apa?"
"Kapan kau akan mendapatkanya, jangan lama-lama nanti diambil orang"
"Jangan bilang kalian berpikir aku menyukai yubin?"
"Memang begitu kan" (balas yibo)
"Jangan salah paham, aku hanya berteman dengannya"
"Benarkah?"
"Tentu saja"
"Tapi kau mulai berubah setelah dekat dengannya" (ucap haikuan)
"Haaa......
"Belakangan ini kau sering ke perpus, kau mulai suka membaca, suka makanan manis, sering tersenyum saat memainkan ponselmu plus aku tidak melihatmu merokok lagi.
Kenapa kau tiba-tiba berubah begitu?"
"Akuu.... aku hanya ingin menjadi lebih baik apa salahnya" (elak yuchen)
"Aku rasa bukan karna itu, bukan begitu kuan?" (yibo melirik haikuan dengan smirk diwajah tampannya)
"Betul sekali boo, sepertinya teman kita ini sedang berusaha mencuri hati seseorang" (balas haikuan)
"Kalian ini bicara apa, pergi urusi pacar-pacar kalian sana"
"Chen..... (Panggil pelan haikuan)
"Hmm. (Pura-pura sibuk sama ponselnya)
"Kita bertiga sudah saling mengenal sejak lama, tidak ada yang bisa disembunyikan diantara kita chen.
Walaupun kau tidak mengakuinya tapi kami berdua bisa merasakannya, kau itu menyukainya.
Jangan melawan hati kecilmu, kami hanya tidak ingin kau menyesal"
"Jangan akting begitu aku ingin muntah
Kalau sudah tau kenapa terus bertanya?
Teman sialan" (balas yuchen kesal)
Perkataan yuchen sukses membuat yibo dan haikuan tertawa keras sambil memukul satu sama lain
"Aku bicara serius chen, akting apanya" (balas haikuan)
"Aku tau kalian hanya ingin menggodaku makanya aku tidak mengakuinya, dan lihat sekarang. Sialan" (mengambil buku)
"Lihatlah kuan, biasanya saat marah dia mengambil rokok disaku jaketnya, sekarang malah megambil buku, hahahahahaha"
"Ini hanya komik bukan buku pelajaran"
"Sama saja, itu tetap buku kan" (balas yibo)
Taman yang tadinya sangat sunyi tiba-tiba saja menjadi berisik akibat suara tawa dari kedua pemuda yang sedang menggoda sahabat mereka itu.
.
.
.
.
.

BEAUTIFUL Where stories live. Discover now