Penyesalan??

3.3K 293 11
                                    

.
.
.
.

Di pagi yang cerah terdengar kicauan burung yang indah dengan hembusan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah mulus seorang pemuda yang sedang duduk menyendiri di taman yang sepi.
Ia menatap lurus kearah tiang yang seakan sedang mengawasinya, terlihat menyeramkan dan terkadang sesekali membuat merinding pemuda manis tersebut.
..................................................................

"Haahhh.... (Helaan nafas berat keluar dari bibir cherrynya)
"Nek... xiao zhan sangat merindukan nenek. xiao zhan benar-benar sudah tidak tahan lagi berada ditempat ini"
"Kenapa nenek pergi, kenapa nenek tega meninggalkan xiao zhan didunia yang kejam ini"
Sangat berat, terasa sangat berat baginya. Ia sudah berusaha menutup diri dan menjauh dari orang-orang disekitarnya tetapi tetap saja masalah selalu datang dan datang.
"Aku rasa aku memang tidak bisa jauh-jauh dari yang namanya kesialan"
"Aku terlahir hanya untuk hal-hal buruk"
Xiao zhan terus saja menyalahkan dirinya, selama ini ia selalu berfikir bahwa dirinya adalah pembawa masalah itulah mengapa ia selalu menjauhi orang-orang disekitarnya, bukan untuk dirinya, dia hanya tidak mau orang-orang yang berada didekatnya akan terkena masalah.
Dia selalu berfikir bahwa dia pembawa masalah itulah alasan mengapa dia selalu bersikap dingin.
Sebenarnya xiao zhan adalah anak yang baik dan juga hangat.
.
.
.
.
.

*kampus*

Zhoucheng dan yubin sedang duduk di depan kelas, mereka sedang menunggu sahabat mereka, xiao zhan.
"Anak itu kenapa lama sekali...."
"mungkin dia masih dijalan" (jawab yubin)
"Tapi aku sudah mengiriminya pesan katanya sudah berada di kampus"
"Mungkin dia masih mengurus sesuatu, kita tunggu didalam saja" (mengambil tasnya dan berjalan masuk ke kelas)
"Baiklah" (sambil mempoutkan bibir mungilnya) 
...............................................................

"Yaya zhan zhan, darimana saja kau. Kami pikir kau tidak akan masuk kelas lagi"
"Aku dari perpustakaan, tau sendiri 3 hari ini aku tidak mengikuti pelajaran, tugasnya jadi menumpuk" (padahal dari taman, boong dikit gpp yaa:vv) 
"Yasudah, jangan malas-malasan lagi atau kuteror kau setiap hari, eh tidak setiap detik" (zhoucheng terus mengomeli xiao zhan) 
...................................................................

"Huwaaaah, akhirnya pelajaran yang membosankan sudah selesai"
"Kau ini setiap saat mengantuk, memangnya kau tidak pernah tidur apa"
"Hei yubin, kau tau aku sedang mencari informasi tentang pria berandal yang mengerjai ku dengan xiao zhan beberapa hari yang lalu"
Mendengar hal itu xiao zhan yang tadinya sedang menulis catatannya tiba-tiba saja terdiam
Sepertinya dia juga penasaran, sebenarnya siapa pemuda nakal itu
"Oh benar, aku juga sangat penasaran. namanya siapa. Aku dengar dia anak geng motor"
"Hmm, namanya yibo"
"Haaa... maksudmu wang yibo ketua geng motor yang sombong itu"
"Kau tau dia" (tatap dalam yubin)
"Tentu saja, dia kakak kelas ku saat SMP, dulu dia tidak seperti itu, yibo anak yang baik dan sangat pendiam, tetapi dia berubah menjadi seorang pengacau setelah neneknya meninggal dunia. Jangan mencari masalah dengannya"
"Benarkah, pria sombong itu.... Aku dengar dia pewaris tunggal yehua grup tetapi dia tidak pernah akur dengan orang tuanya.
Itu karna sejak kecil dia dibesarkan oleh neneknya, orang tuanya terlalu sibuk bekerja lalu mengabaikannya"
"Waah, zhoucheng tau dari mana kau"
"Itu..ituu.. Aku kan punya grup chat jadi anak-anak digrup itu yang memberitahu ku"
"Ooh, maksudmu grup tempat gosip, dan kau ketuanya" (menahan tawa)
"Tutup mulutmu, kau ingin ku antar ke pemakaman" (balas zhoucheng dengan tatapan tajam)
Xiao zhan hanya terdiam, sepertinya ia mulai mengerti kenapa yibo bertingkah seperti itu.
.
.
.
.
.
.

*jam istirahat*
Seperti biasa xiao zhan pergi ke taman belakang untuk membaca buku
Walaupun ia sudah berteman dekat dengan zhoucheng dan yubi tetapi tetap saja sangat sulit baginya untuk pergi  ke kantin dan bergabung dengan anak-anak disana.
Kedua temannya itupun mengerti dan membiarkan xiao zhan melakukan keinginannya.
"Ohoiiii siapa ini, kita bertemu lagi haa"
Seorang pria tampan muncul dari balik pohon tempat xiao zhan pernah beristirahat saat terluka dulu.
"Xiao zhan merasa tak nyaman saat mendengar suara dan orang yang sedang berdiri di depannya itu"
Sepertinya ia trauma karna kejadian malam itu
"Hei kau, anak lemah. Aku sedang bicara kenapa malah melihat ke buku yang membosankan itu"
Tak ada jawaban sedikitpun, xiao zhan benar-benar tidak tau apa yang harus ia lakukan ia mulai gemeteran
"Kau mengabaikan ku, aku sedang bicara...... " (tatap tajam xiao zhan)
"Pergilah, tinggalkan aku sendiri. Aku tidak mengganggumu jadi jangan menggangguku"
Akhirnya xiao zhan memberanikan diri menjawab yibo.
"Tapi bagaimana jika aku ingin mengganggumu?"
"Aku bilang pergi" (bentak xiao zhan)
"Berani sekali bocah ini"
Yibo merampas buku di tangan xiao zhan lalu merobeknya menjadi berkeping-keping
"Ayo bacalah, pungut sampah-sampah itu lalu bacalah sampai selesai" (sebuah smirk terukir jelas diwajah tampannya)
Xiao zhan hanya membeku ditempatnya berdiri, ekspresinya mulai berubah
Ia terus mundur seperti orang ketakutan, buliran air mata mulai berjatuhan.
"Kenapa kau bertingkah seperti itu, dasar manja" (yibo menatapnya sinis)
Tetapi sepertinya keadaan xiao zhan benar-benar serius, ia tiba-tiba menunduk dan menutup matanya seperti orang yang akan dipukul.
"Hei kau, aku tidak berniat memukulmu, apa yang kau lakukan?  Orang-orang akan mengira aku sedang memukulmu....."
Dengan tersedu-sedu terdengar suara permintaan maaf dari bibir mungil xiao zhan
"Aku mohon, maafkan aku, aku tau aku salah, maafkan aku, jangan memukulku tolong maafkan aku"
"Hei kau, apa yang kau lakukan"
Yibo terlihat bingung dengan tingkah xiao zhan
"Aku tidak akan mengulanginya, aku janji. Maafkan aku ay...."
Xiao zhan pingsan sebelum menyelesaikan kata-katanya.
"Astaga apalgi ini, dasar lemah. Lebih baik aku pergi, biarkan saja dia disini"
Saat berbalik dan ingin pergi tiba-tiba saja langkah yibo terhenti, entah kenapa hati kecilnya seperti tidak ingin pergi meninggalkan pemuda manis itu
"Aahhhh kenapa ini, dasar pembawa masalah"
Yibo berjalan lalu mengendong xiao zhan ala bridal style
Ia berlari melewati koridor kelas menuju ruang uks
"Tolong siapa saja, ada yang pingsan"
....................................................................

Sedikit demi sedikit mata cantik itu terbuka perlahan, keadaan di ruangan tersebut langsung berisik akibat suara zhoucheng yang terus mengoceh.
"Ya Tuhan akhirnya kau sadar juga, xiao zhan kau tau aku sangat khawatir. Apa yang terjadi mengapa kau pingsan? apa anak nakal itu mengganggu mu lagi?" (memeluk xiao zhan)
"Apa yang kau rasakan, apa sudah lebih baik?" (yubin menatap khawatir)
"Emmm, hanya sedikit pusing. Istirahat sebentar juga akan hilang"
"Ini benar-benar sudah keterlaluan, berandalan itu, aku akan memberinya pelajaran"
Zhoucgeng pergi meninggalkan xiao zhan dan yubin namun langkahnya terhenti, seorang pemuda tinggi dan tampan menghalangi jalannya.
"Minggir kau, jangan menghalangi jalanku"
"Jangan lakukan, itu hanya akan membuat masalah semakin besar"
"Memangnya kau siapa, teman sialan mu itu yang membuat masalah tetapi kau selalu datang meminta maaf untuknya"
zhoucheng menolak pemuda itu dan pergi mencari yibo
"Cheng biarkan saja dia, aku baik-baik saja"
"Ia cheng, jangan membuat masalah dengan geng mereka" (tambah yubin)
Zhoucheng pergi tanpa memperdulikan perkataan xiao zhan dan yubin
.
.
.
.
.
.

"Astaga akhirnya aku menemukan mu juga brengsek"
Yibo sedang asik bermain game di ponselnya
"Hei kau, aku ingin bicara apa kau tuli? " (sarkas zhoucheng)
"Aahh aku jadi kalah karna mu, kau ini siapa? Apa aku pernah membully mu, atau aku pernah membully keluargamu?"
"Hhhaa..(menghela nafas panjang)
"Entah sudah berapa banyak orang yang kau ganggu, sampai-sampai kau tidak mengingat wajah mereka"
"memangnya kau siapa, jangan membuang-buang waktuku" (balas yibo)
"Akuuu....."
Sebelum menyelesaikan perkataannya tiba-tiba saja haikuan datang dan menarik zhoucheng
"Sudah kubilang jangan memperkeruh suasana, harusnya sekarang kau mengurus temanmu dulu"
"Yaya betul itu, urusi dulu teman lemah dan manja mu itu" (yibo memperjelas setiap kata-katanya) 
"Apa kau bilang, lemah? manja?"
"Benar, lemah dan manja" (balas yibo)
"Ayolah hentikan bo, zhoucheng. Ini bukan saatnya bertengkar"
"Aahh, maksud kata lemah dan manja itu untuk dirimu yaa"
"Kau....."
"Kenapa? kau tidak tau siapa xiao zhan, kau tidak tau apa yang sudah dia alami jangan menilainya sembarangan.
Kaulah anak lemah dan manja"
"Berani sekali kau..." (zhoucheng menyela perkataan yibo)
"Kau kalah dengan keadaan yang menimpa mu dan berubah seperti sekarang itu berarti kau orang lemah, dan jika kau dan geng mu membuat masalah orang tuamu yang kaya itu akan menyelesaikan hanya dalam hitungan detik, itu berarti kau anak manja. Bukankah begitu?"
"Sialan..... (Yibo menarik kerah baju zhoucheng)
"Apaa? Ayo pukul, kau hanya bisa menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan jika terjadi masalah buat mu orang tua mu akan datang menyelesaikannya" (membuat smirk diwajah manisnya)
"Aku bilang jangan bicara sembarang,  tau apa kau tentang ku. Memangnya kau siapa berani menilaiku seperti itu?"
"Memangnya yang aku katakan salah?
Dan juga, kau tidak berhak menilai xiao zhan seperti itu.
Anak lemah dan manja itu cocok untuk mu, xiao zhan tidak punya orang tua yang bisa menyelesaikan masalahnya sepertimu dan tidak ada seorang pun yang menanyakan keadaannya saat dia terluka, dia bertahan sendirian selama ini
Dan sekarang, dia harus bertemu dengan orang jahat sepertimu"
Perkataan zhoucheng benar-benar membuat yibo mematung, kata-katanya sangat menusuk seperti ribuan jarum sedang menancap didada yibo, kata-katanya membuat yibo merasa sesak hingga tak bisa membalas satu katapun.
"Hentikan.... Haikuan menarik tangan zhoucheng dan membawanya menjauh dari yibo
"Lepaskan kalian itu sama saja"
"Pergilah ke ruang uks, lihat keadaan xiao zhan aku akan mengurus yibo"
"Dasar sialan, aku masih belum puas mengatainya kau malah menarik ku"
Haikuan hanya tersenyum tipis melihat kearah zhoucheng.
"Apa? Apa aku wajahku sangat tampan?"
Hanya dibalas senyum oleh haikuan
"Dasar aneh" (zhoucheng pergi meninggalkannya)
"Dasar manis" (berbicara perlahan)
....................................................................

"Eh kalian mau kemana" (tanya zhoucheng)
"Kemana lagi, tentu saja ke kelas" (balas yubin)
"Looh, ko malah ke kelas zhan? Harusnya kau pulang saja, lihat keadaanmu sekarang"
"Aku baik-baik saja cheng" (sambil tersenyum manis)
"Kau yakin??"
"100% yakin"
"Baiklah, tapi jika meresa tak enak badan bilang padaku oke"
"Baiklah mama"
"Anak pintar" (mengelus rambut xiao zhan)
Hal itu membuat mereka bertiga tertawa kecil









Jangan lupa kritik dan saran yang membangun agar cerita ini semakin menarik😅
Terima kasih buat yang udah ngikutin cerita ini dari awal.
Dukung author biar semangat ngelanjutin ceritanya😘😘






BEAUTIFUL Where stories live. Discover now