Rasa Sakit

3.5K 277 32
                                    

Xiao zhan tengah berjalan menyusuri jalan setapak dekat asramanya dengan tatapan kosong, entah apa yang sedang dipikirkan pemuda manis itu.
Ia bangun pagi-pagi sekali dan berjalan tanpa arah, sepertinya ada hal penting yang sangat mengganggu pikirannya.
Ia terlihat cemas dan kebingungan.
................................................................

"Huuff, dimana anak nakal itu? Apa dia sedang dalam masalah? tidak biasanya dia menghilang sepagi ini"
Zhoucgeng sedang duduk di taman dekat asrama, ia sudah lelah mencari xiao zhan.
*i'm falling in love, noege falling in love nega sarangin gaba..........."
Dering ponsel zhoucheng memecah keheningan taman yang sepi itu
"Hoo, yubin ada apa?"
"Aku sedang di asrama, kau dimana? aku ke kamar xiao zhan, dia juga tidak ada"
"Aku sedang di taman datanglah kesini, xiao zhan menghilang. Dia tidak membalas pesan ataupun mengangkat telfonku, aku khawatir terjadi sesuatu padanya"
"Baiklah, tunggu disitu"
Yubin mematikan ponselnya dan bergegas menuju taman
...........................................................
"Astaga, bukannya yubin yang datang malah si berengsek itu"
zhucheng menatap sinis kearah pemuda tampan yang sedang berjalan kearahnya
"Hai, apa kabarmu?" (senyum kayak rasa madu:vv)
"Apa pentingnya buatmu?"
"Tidak pernah sekalipun kau berbicara baik padaku" (mempoutkan bibirnya)
"Astaga orang ini, jangan melakukan hal menjijikan seperti itu di depanku, kau bukan anak kecil"
"Tapi kau seperti adik kecil bagiku, sangat lucu"
"Jangan mengangguku, aku sedang pusing sekarang. pergilah cari orang lain saja" (membalas dengan wajah datar)
"Kau kenapa? apa kau sedang dalam masalah? aku akan membantumu" (sambil membenarkan posisi duduknya kearah zhoucheng)
"Yubin kemana sih kenapa lama sekali" (berbicara dalam hati)
"Zhoucheng, aku sedang bertanya apa kau tidak mendengarnya"
"Diamlah, mau aku punya masalah atau tidak itu bukan urusanmu" (sarkas zhoucheng)
Haikuan hanya terseyum tipis melihat kearah zhoucheng
"Dasar orang aneh"
"Namaku haikuan, liu haikuan. Jangan memanggilku dengan sebutan hei lagi hmm"
"Haaa terserah kau saja"
"Oh ia, bagaimana keadaan xiao zhan, apa dia baik-baik saja?"
Tak ada jawaban dari pemuda manis itu
"Ayolah cheng, aku sedang bertanya bagaimana keadaan xiao zhan"
"Barusan kau memanggilku apa? jangan sok akrab, aku sama sekali tidak berniat untuk menjadi temanmu"
"Lagipula aku juga tidak berniat menjadi temanmu" (balas haikuan)
"Lalu kenapa kau terus......."
Zhoucheng dibuat sesak dengan tingkah pemuda di depannya ini
..............................................................
Yubin berlari kecil kearah zhoucheng
"Maaf cheng aku sedikit terlambat, tiba-tiba saja ayahku menelfon dia menyuruhku ke kampus.
"Hmm.." (wajah datar)
Lalu bagaimana cheng, apa sudah ada kabar dari xiao zhan?"
"Sssttt (menutup mulut yubin)
Jangan bicara disini, kita pergi saja kau tidak lihat ada teman si berandal itu" (melirik haikuan)
"Hmmm" (yubin menganggukkan memberikan tanda setuju)
"Apa yang terjadi pada xiao zhan?" (tanya haikuan)
"Bukan urusanmu, ayo bin. (Menarik tangan yubin)
Haikuan hanya terdiam dengan ekspresi bingung diwajah tampannya
.
.
.
.
.
.
.
*kampus*

"Aahhh sialan aku kalah lagi" (yibo berteriak kesal)
"Boo" (panggil haikuan sambil duduk di samping yibo)
"Hmm...." (fokus ke ponsel kesayangannya)
"Kau tidak melakukannya bukan?"
"Apa yang kau bicarakan?"
"Maksudku adik semester kita"
"Ayolah bung, bicara yang jelas aku tidak mengerti maksudmu" (menyimpan ponselnya)
"Maksudku xiao zhan?" (memasang wajah serius)
"Memangnya kenapa, apa hubungannya denganku?"
"Aku rasa anak itu sedang dalam masalah, aku bertemu kedua temannya tadi, mereka terlihat panik sepertinya terjadi sesuatu pada xiao zhan"
"Lalu apa hubungannya denganku?
Jangan bilang kau berpikir aku yang sedang mengerjainya?" (tatap tajam)
"Aku hanya ingin memastikan"
"Aku tidak ingin membuang-buang waktuku untuk anak sepertinya, berhenti menuduh orang sembarangan" (kembali memainkan ponselnya)
"Baiklah, aku pergi dulu"
"Kemana? Kau ingin pergi membatu anak-anak itu?"
Haikuan terus berjalan tanpa memperdulikan pertanyaan yibo
"Hei kuan, kenapa kau ini. Mereka bukan wanita, jangan terlalu memanjakan mereka"
...............................................................
Entah kenapa sejak pembicaranya dengan haikuan barusan, perasaan yibo menjadi tidak tenang dan merasa sesak.
Sejak tadi ia berusaha mengabaikan perasaannya tetapi tetap saja ia tidak bisa, bahkan game kesayangannya pun tidak bisa membuat pikirannya menjadi tenang.
"Aaaahhh (membanting kecil kepalanya ketembok)
Ada apa dengan persaanku, kenapa aku terus memikirkan anak sialan itu? lebih baik aku pergi ikut balapan saja, mungkin perasaan sialan ini akan hilang"
Yibo berjalan mengambil helmnya lalu pergi ketempat balapan.
...............................................................
Dalam perjalanannya ke tempat balapan, yibo melihat seorang pemuda yang nampak tak asing berjalan perlahan dengan langkah kecil.
"Ooh........."
Yibo memperlambat kecepatan motornya lalu membuka helmnya untuk memastikan apakah perkiraannya benar....
"Apa yang dilakukan anak lemah itu?"
Yibo tidak mencegah ataupun mengganggu pemuda manis itu, ia hanya mengikutinya dari jauh dengan motor kesayangannya
Ada perasaan bersalah dihati kecilnya saat melihat pemuda manis itu.
"Kenapa dia menuju ke pamakaman?
Apakah yang kemarin dibicarakan anak kasar itu benar?" (ekspresi penasaran terukir jelas diwajah tampannya)
.
.
.
.
.
.

BEAUTIFUL Where stories live. Discover now