"Terimakasih"jawabku singkat.
"Kalau aku boleh tau, apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu keluar dari Club dengan ketakutan?"
Astaga apa yang harusku jawab? Apa Pria ini dapat dipercaya? tidak aku tidak bisa percaya dengan orang asing begitu saja. Aku harus cepat pergi dari sini.
"Maaf, aku rasa aku harus pulang temanku pasti sangat khawatir. Dan terimakasih sudah menolongku"
buru-buru mencabut selang infus.
"Awww.. sakitnya"teriakku."Pasti sakit kamu mencabutnya dengan paksa, kamu mau kemana? Kamu masih perlu istirahat" membantuku melepaskan selang infus.
"Aku baik-baik saja. Aku harus pulang sekarang. Sekali lagi terimakasih telah menolongku"mengambil tas bersiap pergi.
"Tunggu. Biarkan aku mengantarmu pulang, aku khawatir kamu akan pingsan lagi seperti tadi"
"Tidak. Terimakasih aku bisa sendiri"
"Aku tidak akan macam-macam aku hanya khawatir, dan pakailah ini" memakaikan jas merah maroon nya kepadaku.
"Baiklah"jawabku pasrah.
"Kamu tunggu disini sebentar, aku kasih tau Dokter nya dulu"
Tak lama kemudian Jimmy kembali lagi, dan bersiap mengantarku pulang.
Dimobil..
Aku sibuk dengan pikiranku, apakah Pria kejam itu sadar aku kabur?, apa Pria kejam itu sekarang sedang sibuk mencariku dan bersiap untuk membunuhku? Dan..Tiba-tiba lamunanku buyar seketika dikagetkan oleh suara dan tangannya Jimmy melambai-lambai di depan wajahku.
"Halooo.. Dasha, Dasha heii Dasha apa yang kamu pikirkan? Aku memanggilmu dari tadi. Apa kamu baik-baik saja?" melambaikan tangannya di depan wajahku.
"Ah, ya ada apa? Maaf aku tak mendengarmu"tanyaku kaget.
"Apa kamu baik-baik saja? Atau kita kembali saja lagi ke rumah sakit?"
"Tidak. Aku baik-baik saja, tolong antarkan saja aku pulang nanti di depan itu belok ke kanan"jawabku cepat sambil menunjuk kearah kanan.
"Baiklah".
Tiba di depan apartemen..
"Udah berhenti di sini aja"."Xiao Ai Apartemen"dia membaca nama apartemen itu.
Aku lalu turun,
"Terimakasih sudah menolongku dan terimaksih sudah mengantarku pulang" membungkuk lalu berjalan pergi.Jimmy buru-buru keluar dari mobil mengejarku
"Dasha tunggu, Dasha..""Ya. Ada apa Jimmy kenapa mengejarku?
"Ah maaf, kalau boleh apa aku bisa meminta nomer hp mu"tanya nya ragu.
"ya boleh".
Aku lalu mengetik nomerku, kemudian mengembalikan hp nya kepada Jimmy."Ok. Terimakasih, Kalau begitu aku duluan ya. Bye Dasha jaga kesehatanmu"katanya melambaikan tangan sambil masuk kedalam mobil dan berlalu pergi.
Aku hanya melambaikan tangan sembari tersenyum simpul tanpa menjawab.
Aku melihat sekeliling memastikan tak ada yang mengikutiku lalu bergegas masuk kedalam lobby apartemen. Sesampainya didepan pintu kamar aku melihat ada berberapa penjaga sedang berdiri di sana.
Aku pikir itu adalah orang-orang suruhan Pria itu, aku langsung bersembunyi tak lama keluar seseorang dia adalah Paman Robin.
Aku buru-buru mendatangi Paman."Paman? Kenapa Paman ada disini? Dan Mia mana apa dia baik-baik aja?" tanyaku panik.
"Rain, akhirnya kamu pulang nak, Mia ada di dalam dia baik-baik aja. Kami semua khawatir sama kamu. Kamu baik-baik aja kan? Dia tidak menyakitimu nak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Billionaire Devil [END]
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca ya 😻 Dan maaf nanti ada beberapa chapter yang ga beraturan✌️ Pria datar dan kejam itu adalah pemimpin dari sebuah gangster terbesar. Karena salah menangkap musuh, ia jadi dekat dengan seorang gadis yang pernah dia culik...