Keesokan paginya..
Rain bangun tidur, ia melihat Hades tengah tertidur lelap di kursi sofa samping ranjang."Dia menjagaku lagi seperti biasanya, Kakek datar kenapa kau selalu menyusahkan dirimu untuk merawat ku?"
Rain masih menatap pria tampan itu, entah memang instingnya yang sangat peka, Hades selalu tahu ketika seseorang sedang menatapnya meskipun ia tidur.
"Gadis bar-bar apakah kau sangat suka memperhatikanku tidur?" berbicara dengan mata tertutup.
Rain kaget ia langsung berpura-pura tidur, Hades bangun, ia tersenyum sesaat kemudian berdiri dari sofa dan berjalan ke arah Rain.
"Astaga jangan bangun! Jangan ke sini!" batin Rain dengan wajah memerah.
"Tadi kau menatapku, sekarang kau malah pura-pura tidur?"
Rain masih terpejam ia tetap melanjutkan aktingnya dengan berpura-pura tidur. Hades tersenyum kembali melihat tingkah gadis itu, ia lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Rain dan melihat dengan jelas wajah gadis yang selalu membuatnya khawatir itu.
Kulit putih pucat, hidung mancung serta bibir merah muda membuat Hades mencium singkat bibir Rain, otomatis mata gadis itu langsung terbuka lebar dengan ciuman sesaat yang diberikan Hades.
"Kau?!" menutupi mulutnya dengan jari tangan nya.
Hades lalu menjauhkan wajahnya dari Rain "Ah sudah bangun" ucapnya santai.
"Lalu maksudmu kalau masih tidur kau bisa mencium ku begitu saja?" protes gadis itu.
"Tidak juga, tadi aku melihat nyamuk di bibirmu jadi dari pada aku membunuh nyamuk itu dengan tanganku, bukankah lebih baik aku gunakan bibir?"
Rain menatap wajah Hades tak percaya "Apa dia bodoh? Nyamuk itu bahkan tak akan mati hanya dengan ciuman mu tapi aku mungkin akan mati!!" gerutu Rain dalam hati dengan wajah memerah.
"Apa-apaan alasanmu itu! Kau..kau benar-benar menyebalkan!" mengangkat tangannya tinggi-tinggi bersiap menghajar Hades.
Ia lupa tangan kanannya masih cedera sementara tangan kirinya masih di infus.
"Aaaah sakit..sakit! Tangan ku sakit!"
Hades langsung mendekati Rain dan memeriksanya "Yang mana yang sakit?"
"Sakit sekali" meringis.
"Kau ini benar-benar gadis bar-bar, kau itu sedang sakit, tidak bisakah berbaring dengan tenang?" gerutu Hades.
"Ini semua salahmu! Tanganku jadi sakit!"
"Apa sangat sakit? Mau aku panggilkan Dokter?"
"Tidak mau!"
"Benar-benar keras kepala!" gerutu Hades yang langsung duduk di kursi samping ranjang dan memperhatikan Rain.
"Kenapa kau masih di sini?"
"Memangnya kenapa?"
"Bukankah kau banyak kerjaan di kantor?"
"Lalu?"
"Lalu kenapa kau tak pergi ke kantor saja?"
"Tidak mau."
"Kenapa?"
"Jika aku pergi otak bodoh mu itu tidak bisa berpikir dengan baik, bisa-bisa kau malah membuat dirimu lebih cedera lagi seperti tadi."
"Itu kan tadi ulah mu!"
"Sama saja, kau bisa membuatnya lebih parah lagi."
"Hei tapi aku baik-baik saja!"
Hades memperhatikan gadis itu dari bawah ke atas "Bagian mana yang kau bilang baik-baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Billionaire Devil [END]
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca ya 😻 Dan maaf nanti ada beberapa chapter yang ga beraturan✌️ Pria datar dan kejam itu adalah pemimpin dari sebuah gangster terbesar. Karena salah menangkap musuh, ia jadi dekat dengan seorang gadis yang pernah dia culik...