"Apa aku sangat menakutkan sampai harus diwaspadai?" kata Hades datar.
"Jagan terlalu di ambil hati, Mia hanya terlalu protektif padaku. Kami sudah seperti saudara jadi, wajar saja dia begitu menjagaku. Apa kau kesini untuk mengusir kami dari tempat ini?" selidik gadis itu.
"Apa kau mengharapkan aku mengusir mu dari sini?"
"Hehe tidak, tidak jangan lakukan itu. Kau kan Kakek datar yang baik."
Hades hanya menatapnya.
"Ah maksudku kau kan Tuan Hades yang sangat baik, tidak mungkin kan kau akan mengusirku dan Mia dari sini?"
Hades tak menanggapi ucapan Rain dia melirik tangan gadis itu "Apa luka di tanganmu sudah di obati?"
"Bagaimana kau bisa tau?"
Hades lalu menarik tangan Rain.
"Hei apa yang kau lakukan!?"
"Tenanglah sebentar."
"Aku biasa melakukannya sendiri!"
Hades membersihkan tangan Rain dengan kasa steril lalu mengoleskan salep ditangan gadis itu "Apakah kau selalu membuat dirimu sendiri terluka?"
"Kadang-kadang" kata gadis itu tersenyum senang.
"Heh benar-benar gadis bar-bar" Hades menggelengkan kepalanya.
"Kau ke sini hanya untuk ini?" mengangkat tangannya yang sudah di obati ke depan wajah Hades.
"Bukankah telah ku katakan, aku kesini hanya untuk melihat-lihat tempatku."
"Benarkah? Tapi kenapa kau membawa-bawa ini? Kau datang untuk mengobati ku kan? Benar kan?" mengangkat kantong plastik berisi kasa dan salep.
"Gadis bar-bar lain kali bacalah dulu sebelum menandatangani sesuatu. Sudah sebaiknya kau istirahat, sepertinya besok akan ada pertunjukkan hebat" mengelus kepala gadis itu pelan lalu berdiri, meninggalkan Rain yang kebingungan.
"Tanda tangan? Pertunjukan hebat? Apa maksudnya itu, hei jelaskan apa maksudmu!?" Hades tak menanggapinya dan berlalu pergi.
"Huh datang dan pergi sesukanya saja! Dan ini apa dia benar-benar datang hanya untuk mengobati ku? Dia khawatir padaku?" wajah gadis itu memerah.
Keesokan paginya..
"Rain apa kamu mau aku antar?"
"Tidak perlu Mia, aku ke kantor sendiri saja."
"Baiklah kalau begitu Rain, aku harus buru-buru sudah ditunggu di lokasi syuting."
"Iya Mia hati-hati ya. Semangat!" kata gadis itu.
"Kamu juga!" teriak Mia sembari masuk ke mobilnya.
Rain tiba di kantor, para karyawan tampak ricuh "Ada apa ini?" tanya Rain pada salah satu karyawan.
"Perusahaan tiba-tiba mengalami penurunan saham dalam jumlah besar. Sepertinya perusahaan ini akan mengalami kebangkrutan."
"Apa separah itu?"
"Sangat parah. Katanya sebentar lagi pemegang saham yang baru juga akan datang mengadakan rapat dadakan. Kita hanya menunggu hasilnya seperti apa."
Tak lama kemudian satu persatu orang datang dan rapat dimulai.
Di dalam ruang rapat..
Wanita berambut pirang itu tampak frustasi "Apa yang terjadi? Bagaimana bisa Tuan Xi menarik semua sahamnya!? Cepat beri tahu aku alasannya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Billionaire Devil [END]
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca ya 😻 Dan maaf nanti ada beberapa chapter yang ga beraturan✌️ Pria datar dan kejam itu adalah pemimpin dari sebuah gangster terbesar. Karena salah menangkap musuh, ia jadi dekat dengan seorang gadis yang pernah dia culik...