Keesokan harinya Hades tak datang ke kantor, Rain mencoba meneleponnya tapi tak di angkat, pesan juga tak di balas.
"Ada masalah apa sebenarnya Kakek datar ini!?" gerutu Rain.
Sepulang kerja Rain langsung bergegas ke rumah Hades, yang ada di sana hanya Bibi Qing.
"Hades dirumahnya Rain, sudah beberapa hari dia tidak pulang ke sini. Apa dia tidak datang ke kantor?"
"Tidak Bi dia tidak datang ke kantor, dia juga tak mengangkat atau membalas pesan Rain."
"Ada apa dengan anak itu?.." gumam Bibi Qing
"Sebentar," mencatat alamat rumah Hades.
"Ini, datanglah ke sana. Apa Hades melakukan sesuatu yang buruk padamu?"
"Tidak Bibi, dia sangat baik padaku. Hanya saja akhir-akhir ini dia sedikit dingin tapi, mungkin karena masalah kerjaan" kata gadis itu ceria.
"Sayang, terimakasih sudah membuat Hades tersenyum kembali. Anak itu tak pernah tersenyum semenjak Papanya meninggal, beruntungnya dia dekat denganmu aku mulai sering melihat dia tersenyum. Aku sangat berterimakasih padamu" memegang tangan Rain sambil tersenyum.
"Bibi tak perlu berterimakasih padaku, aku tak melakukan apapun."
"Hades memang sikapnya dari luar terlihat kasar dan dingin tapi, jauh di dalam hatinya dia adalah pribadi yang hangat. Tolong jangan ambil hati atas sikapnya yang kadang sulit di mengerti" memeluk Rain.
Rain menganggukkan kepalanya dan memeluk Bibi Qing.
Rain lalu pamit. Hari mulai gelap, ia pergi ke alamat rumah yang diberikan Bibi padanya.
"Sepertinya benar di sini, apa dia tinggal di sini sendiri?" gumam Rain.
Gadis itu lalu menekan bel tapi tidak ada yang membukakan pintu pagar "Apa tidak ada orang di rumah?"
Ia lalu menekan bel itu kembali, menekan lagi, lagi dan lagi namun tak terlihat siapapun di sana.
"Apa benar-benar tidak ada orang! Aaaa aku lelah sekali! Kemana Kakek datar ini!? Oke sekali lagi aku akan coba sekali lagi!" ia lalu menekan bel di samping kanan pagar tak lama pagar itu bergeser dan terbuka dengan sendirinya. Terlihat seorang Pria mengenakan piyama merah maroon tengah berdiri di depan pintu menatapnya datar.
"Bagaimana kau bisa tau alamat rumahku?"
"Ah itu Bibi yang memberikannya padaku. Tadi aku mencari mu ke rumah tapi Bibi bilang kau disini. Dia memberikanku alamat ini lalu aku kesini" kata gadis itu sambil tersenyum lebar.
"Lain kali jangan datang ke sini lagi" Jawab Hades ketus sambil berjalan menuju kolam ikan dan berjongkok memberi makanan ikan.
Rain mengikuti Hades berjongkok "Hades apa kau baik-baik saja? Aku menelpon mu, mengirimi mu pesan tapi kau tak membalasnya. Apa ada masalah?"
"Tidak ada, bisakah kau pulang aku sedang tak enak badan, dan butuh istirahat."
"Ah begitu baiklah, kau harus jaga kesehatanmu bukankah besok hari ulang tahun Bibi."
Hades hanya mengangguk pelan, Rain lalu pergi meninggalkan rumah Hades.
"Ada apa dengannya? Kenapa sikapnya padaku tiba-tiba dingin? Atau hanya perasaanku saja?" gumam Rain di jalan pulangnya.
Keesokan malamnya..
Rain dan juga Mia sampai di rumah Hades, begitu juga dengan Jian dan Jimmy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Billionaire Devil [END]
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca ya 😻 Dan maaf nanti ada beberapa chapter yang ga beraturan✌️ Pria datar dan kejam itu adalah pemimpin dari sebuah gangster terbesar. Karena salah menangkap musuh, ia jadi dekat dengan seorang gadis yang pernah dia culik...