Mia di bawa masuk ke dalam rumah itu, setelah di dalam ia di antarkan oleh seorang pelayan yang menunjukkan jalan ke arah kamar Rain. Ia kembali tak henti-hentinya menatap kagum rumah mewah itu. Setelah sampai di depan kamar Rain pelayan itu meninggalkannya.
Mia membuka pintu kamar bernuansa putih tersebut dan dilihatnya Rain tengah terbaring "Rain!" Pekiknya yang langsung berlari ke arah tempat tidur.
Rain yang mendengar itu teriakan dari sahabatnya, karena pelukan dari sahabatnya itu.
"Bukankah kau sudah berjanji tak akan menghilang lagi!? Kenapa kau tiba-tiba menghilang, aku sangat khawatir!" tangis Mia pecah seketika.
"Maafkan aku Mia" memeluk gadis berambut merah itu dengan erat.
Mia langsung melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya "Aku dengar kamu masuk rumah sakit, apa yang terluka?" Mengecek tubuh Rain.
Rain memegang bagian perutnya "Hanya sedikit luka" jawab Rain sambil tersenyum.
"Maksudmu lukanya di situ?" Menunjuk perut Rain.
Rain mengangguk pelan.
"Astaga Rain, bagaimana bisa terluka?!"
"Aku menolong seseorang, ya jadi begini" ucapnya lagi dengan terus tersenyum.
Mia menjentikkan jarinya ke dahi gadis itu "Apa kau tak bisa, tak perlu terlalu baik pada orang asing, kau lihat apa yang terjadi padamu?!! Aku hampir gila mencari mu kemana-mana. Bukan cuma aku sih yang ikut mencari Jian, Jimmy dan Hades juga ikut membantu."
"Oh" jawab Rain lagi tanpa ekspresi sambil mengusap keningnya.
"Dimana Nenek? Aku merindukannya!"
"Jadi kau hanya merindukan Nenek, bukan aku" ledek Rain.
"Tentu aku juga merindukanmu" Mia kembali memeluk Rain.
Tak lama pintu kamar terbuka, muncul Kakek dan Nenek. Mia yang melihat itu di buat kaget.
"Pak Xi?" Gumam Mia pelan, yang kaget.
Kakek lalu melewati Mia dan mendekati Rain "Bagaimana keadaanmu sayang?"
"Sayang?" Gumamnya lagi tak kalah kaget dari yang pertama.
"Mia, kenapa kau semakin kurus?" Nenek memeluk Mia.
Mia masih memasang wajah bingung, melihat kedekatan Rain dan pak Xi.
"Apa..apa hubungan mereka?" Tanya Mia bingung.
Nenek lalu tertawa "Menurutmu apa?"
"Apa Nenek..?"
Nenek lalu mencubit lengan Mia "Apa yang kau pikirkan?! Aku tahu kau pasti sangat bingung sekarang" ucap Nek Linda lagi.
"Aww!"Mia menahan sakit cubitan dari Nenek.
"Ayo duduk di sini" menarik Mia ke kursi sebelah kiri ranjang.
"Ini tak seperti yang kau pikirkan, hubungan mereka berdua adalah Kakek dan Cucu."
Mia semacam tak puas dengan jawaban yang diberikan Nek Linda. Ia melirik kedua orang itu.
"Rain, adalah Cucuku. Dia adalah Anak dari Zhuyin. Aku telah mencarinya sejak lama. Dan aku sangat bersyukur, sekarang ini kami dipertemukan kembali."
"Cucu?" Gumamnya lagi.
Rain mengangguk pelan lalu tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.
Pak Xi lalu mendekati Mia "Terimakasih, selama ini kau telah menjaga dan membantu Cucuku. Apakah kau ada menginginkan sesuatu, semacam perusahaan, hotel, uang atau sebuah tambang emas?" Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Billionaire Devil [END]
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca ya 😻 Dan maaf nanti ada beberapa chapter yang ga beraturan✌️ Pria datar dan kejam itu adalah pemimpin dari sebuah gangster terbesar. Karena salah menangkap musuh, ia jadi dekat dengan seorang gadis yang pernah dia culik...