07

1.7K 299 7
                                    

Seungwoo dengan cepat membuka apartemennya Seungyoun dan Seungyoun yang sedang menonton tv terkejut mendengar suara pintu.

"Hyung? Kau tidak ap-"

Seungwoo langsung memeluk Seungyoun dan tidak mendengar kalimat Seungyoun. Seungyoun makin bingung.

"Hyung?? Ada apa sebenarnya?"

"Kau bertemu siapa tadi?"

"Huh? Aku? Aku hanya berjalan-jalan saja ke rooftop. Dan aku tidaj bertemu siapa-siapa."

"Benar begitu?"

"Iya benar, hyung. Untuk apa aku bohong padamu, hmm?" Seungyoun menyeka keringat dari kening namja tampan itu dengan piyamanya.

"Ah syukurlah kalau begitu." Seungwoo bisa sedikit bernafas lega.

"Hyung duduk dulu biar aku ambilkan minum."

Seungyoun pergi mengambil minum untuk Seungwoo. Sebenarnya.......

*Flashback On*

"Boleh ku tahu namanya? Siapa tahu akan lebih mudah dan siapa tahu juga aku kenal dengan orangnya."

"Namanya Han Seungwoo. Kau mengenalinya?"

Seungyoun terkejut ketika nama namja yang disukainya itu disebut.

"Ah tentu aku kenal. Dia baru saja pindah kemarin dan dia seniorku di kampus."

"Benarkah? Syukurlah aku bertemu denganmu. Bisakah kau tunjukkan kamarnya?"

"Hmm boleh."

Sesampainya di kamar apartemennya Seungwoo, Seungyoun sangat iri dengan namja manis ini.

"Ah aku belum memperkenalkan diri, aku Choi Byungchan. Aku tunangannya Seungwoo hyung."

"Beruntung Seungwoo hyung memiliki tunangan semanis dirimu." Ucap Seungyoun tersenyum kecil.

"Sudah kuduga kau akan bilang seperti itu."

"Tapi mungkin Seungwoo hyung tidak ada didalam. Pintunya juga  terkunci."

"Aku tahu dia biasa menaruh kunci." Ucap Byungchan yang mengambil diatas pintu.

Seungyoun ternyata tidak tahu kebiasaan dari Seungwoo dan Byungchan lebih tahu itu.

"Terimakasih sudah membantuku ya."

Byungchan membuka kamar Seungwoo menggunakan kuncinya. Seungyoun terpaku dan terkejut. Dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Seungwoo sudah bertunangan.

*Flashback Off*


"Youn?? Seungyoun??"

Seungyoun terkejut dengan panggilan itu dan membuat gelasnya pecah.

"Ah mian hyung. Minum untukmu jatuh."

"Apa ada yang kau sembunyikan?"

"Huh? Memangnya aku menyembunyikan apa?"

Seungwoo mulau jengah dengan sikap Seungyoun.

"Youn, kalau aku sedang bicara lihat mataku." Ucap Seungwoo menangkupkan pipi Seungyoun.

Mata Seungyoun pun terpaksa melihat mata dark brown milik Seungwoo. Seungyoun baru menyadari jika mata Seungwoo memiliki efek menenangkan dan tajam secara bersamaan.

"Ada apa hmm?"

"Tidak apa hyung. Aku hanya kelelahan saja."

"Benar?"

"Iyaa benar."

Ketika mereka berdua sedang bicara, telfon pun berbunyi.

"Halo?"

"Kau masih lama?"

"Sudah kubilang untuk pergi dan jangan menungguku!"

"Tapi aku rindu padamu, hyungie."

"Kita sudah selesai. Jangan ganggu aku lagi."

"Tidak mau. Kau memutuskannya secara sepihak. Itu tidak adil untukku."

"Aku tidak peduli! Intinya kita selesai!"

Seungwoo mematikkan sambungan telfon dan mematikkan handphonenya. Belum pernah Seungyoun melihat Seungwoo semarah ini.

"Hyung, apa sebaiknya bertemu dulu hmm? Kasihan dia sudah menunggumu pulang." Ucap Seungyoun.

"Jika aku pulang, dia akan besar kepala, Youn."

"Tapi bisa dibicarakan baik-baik kan? Siapa tahu dia sudah jauh-jauh datang demi bisa bertemu denganmu."

"Jika kau mengetahui orang yang menelponku seperti apa, ku jamin tidak akan pernah kalimat itu terlontar dari mulutmu, Youn."

Seungwoo pun pergi dari kamar apartemen Seungyoun dan membanting pintu. Seungwoo kecewa dengan Seungyoun yang mengharuskannya masuk ke lubang yang sama. Seungyoun yang sudah tidak kuat menahan tangisnya, kini menangis sejadi-jadinya.

"Maafkan aku hyung. Aku merasa tidak pantas jika di bandingkan dengan tunanganmu itu." Seungyoun menangis dengan keadaan terduduk di dapur.

Perasaannya sakit karna mengetahui Seungwoo masih memiliki tunangan dan Seungwoo membalas bahwa dia menyukainya. Seungyoun tidak siap menerima kenyataan ini.

Kehilangan seseorang yang dia cintai meninggalkannya untuk selamanya sudah cukup menyakitkan untuknya. Dia tidak mau merasakan sakit ini lagi.









To be Continue

✔YOU'RE BABY TOO [Ryeonseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang