12

3.6K 616 205
                                    

Hangyul bengong ngeliatin Yohan yang lagi cekikikan sama Yuvin di bangkunya. Entah apa yang mereka bicarain yang jelas Hangyul iri.

Sejak Yohan bilang udah pacaran sama Yuvin, Hangyul berusaha untuk biasa aja. Di rumah juga dia ga nyentuh Yohan lagi. Dia pikir ini kesempatan bagus untuk memangkas perasaannya ke Yohan.

Dikata rumput apa (¬_¬)

Nggak. Hangyul tuh ga bisa bertahan kayak gini terus. Nyatanya waktu mabuk Hangyul bilang ga mau Yohan pergi. Ucapan orang mabuk itu biasanya ucapan yang jujur. Iya, harus Hangyul akui kalo dia emang suka Yohan. Suka yang suka banget pokoknya. Sayangnya dia telat menyadari sampe akhirnya Yohan jadian sama Yuvin.

Rencana Hangyul yang awalnya mau nyakitin Yohan seketika berubah drastis menjadi menyayangi Yohan. Yang awalnya pengen Yohan pergi dari rumah berubah jadi tinggal sama Yohan selamanya.

"Plan A dan plan B gagal," gumamnya sambil menyilang huruf A dan B di sebuah kertas. "Plan C..." Hangyul menggantung ucapannya. "Bikin Yohan jatuh cinta sama gue."

Lagi-lagi Hangyul ngelirik Yohan yang masih ngobrol sama Yuvin. Iri, dengki, cemburu bergabung jadi satu.

"Plan D, rebut Yohan dari Yuvin dengan agresif."

Hangyul berpikir sejenak lalu kembali menulis di kertas.

"Plan E, rencana paling kepepet kalo semua ga berhasil. Bikin Yohan hamil anak gue."

Mana bisa astagaaa ψ(`∇´)ψ

Saat Hangyul asik dengan imajinasinya sendiri, Sihoon tiba-tiba dateng membawa setangkai lolipop yang langsung dimasukkan ke mulut Hangyul.

"Nulis apaan sih?"

Hangyul buru-buru masukin kertas itu ke kolong meja, "Bukan apa-apa," jawabnya kikuk lalu mulai menyesap lolipop.

"Gyul, nanti ke rumah gue yuk."

"Nanti? Kayaknya ga bisa deh."

"Kenapa?" Sihoon kecewa.

"Gue mau pergi sama bang Lino."

Lino itu kakak sepupu Hangyul. Nama aslinya Lee Minho, seorang mahasiswa di kampus ternama. Sifatnya selow tapi ngambil jurusan hukum. Katanya mau jadi jaksa yang kerjanya tegang terus. Ga ngerti lagi dah.

"Terus kapan lo ada waktu buat gue?" rengek Sihoon.

Hangyul tiba-tiba menarik lolipop dari mulutnya. "Hoon, jangan kayak gini. Gue tau hubungan kita ga sehat. Jadi please, kalo bisa kita stop sampe disini."

"Maksud lo apa? Lo mau nembak gue?" Sihoon geer sendiri. "Kebiasaan ih ga bisa romantis."

Nembak katanya. Hangyul jadi bingung sendiri kenapa Sihoon sampe mikir sejauh itu. Perasaan Hangyul ke Sihoon ga lebih dari sekedar fwb. Sekarang Hangyul pengen mereka temenan biasa tapi Sihoon malah mikir bakalan ditembak.

"Kok diem sih? Malu ya nembak gue depan umum kayak gini?" Sihoon sengaja meninggikan suaranya bikin kelas jadi heboh. Yohan dan Yuvin juga ikutan merhatiin mereka.

Untungnya bel masuk bunyi jadi perhatian seisi kelas teralihkan. Sihoon kesel dong soalnya Hangyul diem aja.

"Ck lo kenapa sih? Malesin banget!" kesal Sihoon kemudian kembali duduk di tempatnya.



×××



Pulang dari jalan sama Minho, Hangyul langsung rebahan di atas ranjang. Capek banget nyetir mobil apalagi Minho ngajak pergi kesana sini. Pake acara nemenin dia ketemuan sama pacarnya. Berakhirlah Hangyul cuma bisa ngeliatin Minho dan Jisung cipokan di kursi belakang.

Shine on Me | yohangyul ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें