File 8 : Aku berniat minta maaf, sialan!

548 62 4
                                    

October, 26th 2019

File 8 :
I intend to apologize, damn it!

Chapter Sebelumnya :
Gintoki tau dia tak boleh egois dan harusnya menolak tawaran emas Toshiro barusan. Tapi hatinya berkata lain, lagipula sejak dulu mereka berdua sudah membuat janji untuk bersama walau Toshiro lupa ingatan. Lalu apa salahnya? Untuk kali ini saja, Gintoki bisa bersikap egois kan?

"B-baiklah..." kalimat itu meluncur dengan alami dari bibirnya yang merekahkan senyum kebahagiaan.

Ah, yang sudah terjadi, terjadilah.

•••

Dua hari sudah terlewatkan sejak hari dimana Toshiro mengajak Gintoki untuk berpacaran. Tapi walau begitu, rasanya tidak ada yang berbeda dari mereka. Gintoki tetap melakukan tugasnya untuk mengurus keperluan Toshiro sebagai Idol. Dan kalau dipikir-pikir, mereka juga belum pernah berkencan. Hal ini tentu saja membuat Gintoki gelisah, dia jadi merasa kalau saat itu Toshiro hanya sedang frustasi saja dan berniat mengerjai dirinya.

Tapi karena Gintoki terlanjur menganggapnya serius, Toshiro jadi tidak ada kesempatan untuk mengatakan yang sebenarnya. Yah, itu hanya pemikiran Gintoki saja sih. Lagipula apa yang bisa dia harapkan? Mereka juga tak bisa mengumbar- umbar hubungan mereka sembarangan. Atau bisa-bisa Toshiro akan mendapatkan masalah yang jauh lebih besar lagi.

Untung saja Gintoki punya pemikiran yang cukup dewasa untuk menahan semua itu. Dan saat ini, Gintoki sedang menemani Toshiro untuk melakukan pemotretan di tempat Tatsuma, sesuai dengan kontrak yang telah mereka buat 2 hari yang lalu.

Ternyata kali ini perusahaan Tatsuma membuat produk jam tangan berkualitas tinggi. Toshiro pun sudah diberitahu pose apa yang harus dia lakukan nanti. Dan sebagai seorang professional, hal itu bukanlah hal yang sulit baginya. Bahkan para staff perempuan yang membantu disana sampai klepek-klepek melihat penampilan dari Idol satu itu.

"Pose nya... Terbuka sekali ya..." gumam Gintoki, sweatdrop begitu melihat Toshiro yang hanya memakai kemeja putih tapi tak mengancingnya sehingga memperlihatkan dada sampai perutnya yang sexy.

"Ahahaha, itu perlu dilakukan untuk menarik semakin banyak minat orang. Kau tau kan, hal seperti ini sangat disukai cewek-cewek, ahahaha." Tatsuma yang berada disebelah Gintoki merespon, tak lupa dengan tawa khas nya.

"Yeah, itu tak salah sih. Tapi ternyata kau cukup pintar juga dalam hal promosi." ucap Gintoki sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Oi, apa kau meremehkanku, Kintoki?" tanya Tatsuma yang ekspresinya jadi kesal.

"Tidak, tidak. Tapi sekarang aku jadi sadar saja... Ternyata aku punya teman yang sangat hebat, huh... Kira-kira seperti itu." kali ini Gintoki berucap sambil tersenyum selayaknya seorang teman.

Tanpa disadari Gintoki, ternyata wajah Tatsuma sedikit memerah setelah melihat senyum Gintoki barusan. Lalu pria berkacamata hitam itu pun berdehem pelan untuk menghilangkan perasaan sekilasnya tadi.

"Ngomong-ngomong, apa akhir-akhir ini ada wanita yang menembakmu?" tanya Tatsuma.

"Huh, kenapa kau tanya begitu? Tentu saja tidak ada, kan." jawab Gintoki dengan alis berkedut.

"Hee... Tapi atmosfir disekitarmu jadi agak berubah. Ahahaha, mungkin itu hanya perasaanku saja. Lupakan perkataanku tadi, Kintoki." ucap Tatsuma sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

Gintoki menatap heran pada teman berambut keriting nya itu, dia sama sekali tak mengerti maksud ucapannya. Tapi kemudian Tatsuma kembali menatapnya, dan kali ini ekspresi pria itu terlihat lebih serius.

A Scandal Idol [HijiGin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang