Part 8

1.2K 181 66
                                    

[ ARC : SHINIGAMI ] ❄

===========================

Beberapa saat yang lalu ....

Undertaker telah sampai di Korea dengan menggunakan kekuatan Shinigaminya. Manik hijaunya menatap sekeliling, lalu memejamkannya, mencoba merasakan energi-energi tak biasa. Matanya kembali terbuka begitu merasakan energi yang tak asing.

Dia terbang mendekati energi yang semakin terasa itu, dan benar saja, dia bisa melihat Frankenstein yang tampaknya tengah bertarung dengan bangsawan. Tanpa berpikir panjang, Undertaker segera "memberi salam" kepada Frankenstein, yang berlanjut dengan pertarungan saat ini. Namun segera terhenti begitu melihat Raizel.

"Ah, aku terlalu bersemangat sampai tidak menyadari Tuan Raizel di sini. Lama tak bertemu, Tuan Raizel." Undertaker membungkuk hormat, lalu sesaat kemudian melirik tajam Frankenstein.

"Aku datang ke sini untuk menjenguk muridku, tapi aku merasakan hal yang tidak asing. Ternyata iblis sialan ini." Lanjutnya, membuat perempatan siku-siku muncul di dahi Frankenstein.

"Siapa yang kau panggil iblis ha?!" sahutnya tidak terima. Undertaker sengaja mengabaikan Frankenstein dan berjalan mendekati Raizel.

"Sebenarnya aku ingin menghabisi iblis itu sekarang, tapi tak kusangka Tuan Raizel di sini. Aku harus bersikap sopan jika di hadapan Tuan Raizel," ucap Undertaker yang membuat para bangsawan itu sweatdrop. Kenapa mereka merasa jika orang aneh ini sama gilanya dengan Frankenstein?

"Undertaker, memang sudah lama. Bagaimana kabarmu?" tanya Raizel yang santai-santai saja menghadapi 2 makhluk gila tidak jelas ini. Undertaker kembali tersenyum, dengan senyum yang mampu melumpuhkan banyak wanita seketika, bahkan Seira sempat tersipu melihat senyuman di wajah tampan Shinigami sinting ini.

"Seperti yang Anda lihat, Tuan. Aku baik-baik saja. Tapi daripada itu ... aku masih saja heran kenapa Anda betah sekali dengan pelayan gila itu. Apa mungkin iblis itu mengancam Anda, Tuan Raizel?" balas Undertaker, yang tentu saja membuat Frankenstein kembali kesal. Dia segera menghampiri Raizel dan berdiri di hadapannya, menghalangi Undertaker untuk semakin mendekati tuannya.

"Untuk apa aku mengancam Tuan, ha?! Kau baru saja datang tapi sudah membuatku kesal ... mau kuhabisi di sini?" seru Frankenstein. Undertaker tertawa. Bahkan terbahak-bahak.

"Ah sial, ini lucu sekali. Siapa yang ingin menghabisi siapa?" balas Undertaker setelah berhasil menghentikan tawanya. Sesaat kemudian, dia baru tersadar jika banyak bangsawan yang bahkan kepala keluarga dan beberapa manusia modifikasi di sini.

"Oh? Aku tadi sempat mengira menyasar di Lukedonia. Kenapa banyak bangsawan di sini? Apa mereka juga melayani Anda, Tuan Raizel?" tanya Undertaker.

"Lascrea yang menyuruh mereka untuk membantuku di sini." Jawab Raizel. Undertaker mengangguk-angguk. Merasa kesal karena diabaikan, Frankenstein menarik baju Undertaker dan mendekatkan wajah dengan bekas luka jahit menyilang itu menghadap wajah tampannya. Saat mendengar ucapan Undertaker bahwa dia ke sini untuk menjenguk muridnya, dia teringat Afryel.

"Cih, jangan semakin membuatku kesal. Apa kau ke sini karena Afryel?" Pertanyaan dari Frankenstein sontak saja membuat Undertaker terkejut. Raut wajahnya berubah.

"Kau ... bertemu dengan Afryel?" Undertaker balas tanya.

"Jadi memang benar dia adalah muridmu? Aku kira dia mata-mata Union karena memiliki kekuatan yang aneh, jadi aku menyerangnya-"

Manik hijau Undertaker membulat mendengar pernyataan Frankenstein ini. Dia tadi terkejut begitu mengetahui jika Frankenstein sudah bertemu Afryel, dia kira Frankenstein akan langsung mengenalinya. Tapi pernyataan Frankenstein baru saja benar-benar membuatnya tersentak. Wajahnya terlihat menggelap, dan tanpa berpikir panjang, dia segera melayangkan pukulan ke wajah Frankenstein itu dengan keras.

Noblesse : Snowflake [End✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora