❄[ Ayah? ]❄
=========================
Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Afryel lalu terbangun dari mimpi yang menurutnya cukup indah itu. Ya, bertemu dengan wanita yang sangat cantik, terlebih sepertinya wanita itu mengenalnya, tentu saja menjadi mimpi yang cukup indah.
Afryel merenggangkan kedua tangannya, seraya menguap. Sesaat kemudian, manik birunya melirik ke arah jam tangan yang tegeletak di meja samping tempat tidurnya.
"Ah, tumben sekali aku bangun tepat waktu," ucapnya sesaat sebelum beranjak mandi. Lonely yang sudah bangun sejak tadi dan tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk Afryel, tampak heran melihat Afryel yang tiba-tiba bangun pagi itu. Mungkin akan terjadi hal yang luar biasa.
"Lonely selamat pagi~," sapa Afryel riang, yang kini sudah berseragam SMA Ye Ran. Lonely tersenyum seraya membuka tirai apartemen itu, agar sinar matahari pagi masuk ke dalam ruangan.
"Selamat pagi juga ... tumben bangun pagi. Kau mimpi indah?" tanya Lonely. Afryel yang kini tengah menyantap roti yang sudah disiapkan oleh Lonely mengangguk.
"Hm, mungkin bisa dibilang begitu. Aku mimpi bertemu wanita yang sangat cantik. Baik, perhatian lagi." Jawab Afryel yang membuat Lonely terkejut. Apa mungkin Afryel mimpi bertemu Alena?
"Ah, kukira kau bermimpi bertemu pangeran yang tampan," balas Lonely, yang masih belum ingin mengungkapkan siapa Afryel sebenarnya itu.
"Pangeranku kan sudah ada di sekolah," ucap Afryel yang lagi-lagi membuat Lonely terkejut.
"Siapa? Jangan bilang Noblesse, atau malah Pak Satpam itu??" tanya Lonely dengan nada tak suka. Namun Afryel malah tertawa.
"Hmm, Noblesse memang tampan sih ... tapi bukan dia. Pak satpam werewolf juga tampan, ah tapi yang penting, pangeranku itu pak satpam bangsawan, Tuan Lazark!" Jawab Afryel dengan nada riang. Membuat Lonely entah kenapa jadi merasa kesal.
'Cih ... kenapa harus Kertia itu huh?'
❄❄❄
Karena masih pagi, Afryel bermaksud berjalan-jalan sebentar sebelum pergi sekolah, karena jujur dia jarang sekali menghirup udara pagi yang segar karena sikap malasnya itu. Afryel menyusuri taman kota Seoul yang indah itu sendirian, sembari mendengarkan musik lewat earsetnya. Lagu milik Taeyeon SNSD feat Verbal Jint, I.
"My life is a beauty.." Afryel berdendang sembari memejamkan mata, hingga tidak menyadari ada seseorang yang tengah melamun, berjalan berlawanan arah dengannya. Karena sama-sama tidak memperhatikan, mereka berdua pun bertabrakan.
BRUKKK!!
"Ah maafkan aku! Aku melamun jadi tidak memperhatikan depan ... apa Nona tidak apa-apa?" Laki-laki bersurai merah panjang itu mengulurkan tangannya dan membantu Afryel untuk berdiri. Raut wajahnya tampak khawatir.
"Ah tidak apa-apa, aku tadi juga tidak memperhatikan jalan ...." balas Afryel cengengesan. Saat manik matanya menatap wajah laki-laki itu, Afryel tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya sesaat.
"Ada apa, nona?" tanya laki-laki itu tadi. Afryel menggeleng dengan gugup.
"Tidak, tidak apa-apa kok ... ah aku harus berangkat sekolah, kalau begitu, aku pergi dulu, ahjusshi*!" jawab Afryel gugup. Dia membungkukkan badannya sesaat, lalu pergi menuju sekolahnya.
"Mata itu ... tidak salah lagi itu mata bangsawan. Cih, kenapa jadi banyak bangsawan yang berkeliaran di Seoul ini? Ini kan bukan Lukedonia, argh padahal aku benci bangsawan ...." omel Afryel di sepanjang jalan, yang untung saja tidak ada yang mendengar, kecuali Lonely.
YOU ARE READING
Noblesse : Snowflake [End✔]
FanfictionRaizel yang sebelumnya telah mengorbankan dirinya untuk melindungi Kota Seoul dari serangan rudal Crombell, tiba-tiba saja kembali dengan kondisi tubuh yang pulih tanpa terluka sedikitpun. Hal ini membuat Frankenstein menyelidiki apa yang sebenarny...
![Noblesse : Snowflake [End✔]](https://img.wattpad.com/cover/195740972-64-k454462.jpg)