Part 26

555 73 27
                                    

[ Penyegelan Snowflake ]

=============================

Apartemen Afryel.

Ciel duduk di sofa sembari menatap ruangan tempat tinggal kakak angkatnya ini. Manik birunya menangkap satu rak penuh yang berisi komik dan novel kesukaan Afryel. Sangat berbeda dengan rak buku di ruangannya yang berisi tentang bisnis keluarganya. Setelah menatap sekelilingnya, Ciel kemudian membenarkan posisi duduknya dan menopang pipinya.

"Kakak, bukankah tempat ini terlalu sempit?" Tanya Ciel sembari menatap Afryel yang tengah membuat minuman di bantu Sebastian. Meski semua biaya hidup Afryel ditanggung oleh Ciel, namun dia sama sekali tidak tahu jika tempat tinggal kakaknya akan sesempit ini.

"Hm, kurasa tidak. Aku justru nyaman dengan ruangan kecil ini, Ciel." Balasnya. Dia kemudian bermaksud membawa minumannya, namun tiba-tiba saja mata kanannya berdenyut hebat.

Afryel menutupi mata kanannya itu sembari mengerang kesakitan, "Aakh!!"

"Nona!" Dengan segera Sebastian menahan tubuh Afryel agar tidak terjatuh. Melihat kakaknya yang kesakitan itu, Ciel langsung berdiri dan menghampiri Afryel.

"Kakak! Kau kenapa??" Tanyanya dengan raut wajah yang begitu khawatir. Tangan kanan Afryel masih menutupi mata kanannya yang sakit itu, sementara tangan kirinya mencengkeram lengan Sebastian erat.

"Mata ... ku ... mataku sakit sekali!"

                      ❄❄❄

Rumah Frankenstein.

"Tapi sebelum itu, kenapa aku tidak melihat putrimu, Frank? Aku sangat ingin bertemu dengannya, tau." Ucap Muzaka sembari menatap satu per satu orang di ruangan itu. Lonely memajukan langkahnya, lalu agak membungkuk di hadapan Lord Werewolf itu.

"Afryel sedang di apartemen karena saat ini adik angkatnya mengunjunginya, Lord Muzaka." Jawab Lonely dengan sopan. Muzaka menoleh ke arahnya seraya memicingkan matanya.

"Kau ...."

"Saya Lonely Katana, Segel resmi Snowflake." Lanjut Lonely mengenalkan diri. Tak lupa dia juga membungkuk kepada Lascrea dan Gejutel.

"Ah ... benar. Kau samurai yang waktu itu. Jadi kau diubah menjadi segel oleh Aaric?" Tanya Muzaka setelah mencoba mengingat-ingat.

"Bukan Tuan Aaric, namun Nyonya Avriel, Lord." Jawab Lonely membenarkan.

"Tunggu sebentar!" Sela Frankenstein, " Lonely, kau sudah ada bahkan sebelum Snowflake tersegel?"

Samurai berpakaian merah itu tampak mengangguk gugup, sebelum akhirnya berdehem, "Benar. Tapi kurasa itu tidak penting, jadi Lord Muzaka, anda bisa mulai menceritakan penyegelan Snowflake saat itu," lanjut Lonely, seakan mengalihkan pembicaraan. Undertaker yang sejak tadi memperhatikan Lonely tampaknya mulai curiga.

'Ku rasa Lonely menyembunyikan sesuatu ....' ucap Undertaker dalam hatinya, seraya menatap lekat sosok pedang milik muridnya itu.

"Ah benar. Baiklah, aku akan menceritakan tentang penyegelan kekuatan mengerikan yang melibatkan diriku ini." Muzaka terlihat menarik napas sejenak, lalu duduk.

"Snowflake, kekuatan mengerikan yang mengandung kebencian tanpa wujud itu sudah menghabisi ribuan nyawa. Aku tidak begitu tahu bagaimana kekuatan ini bisa muncul dan bangkit, namun mendengar cerita dari kepala keluarga Ahgase, ini berhubungan dengan kekuarganya. Mungkin ini alasan kenapa sekarang kekuatan mengerikan itu tersegel di tubuh putri Frankenstein yang memiliki darah Ahgase."

"Snowflake saat itu hanyalah berwujud bunga es berwarna biru terang, dan ukurannya sebesar bola. Namun, energi kebenciannya tak main-main besarnya. Karena begitu membahayakan, akhirnya Prev Lord memerintah Aaric untuk menyegel kekuatan itu. Dia kemudian meminta bantuanku dan Tuan Reynald, sedangkan Aaric meminta bantuan putrinya, Avriel. Kita berlima kemudian menggunakan teknik segel pemimpin dan menyegel kekuatan itu di tubuh Alena, salah satu saudara Avriel."

Itu benar. Saat itu, Muzaka, Prev Lord, Aaric, Reynald dan Avriel menggunakan teknik segel tingkat pemimpin untuk menyegel kekuatan kebencian itu. Yang mengagumkan adalah Avriel mampu menggunakan teknik segel itu meski dirinya bukanlah kepala keluarga.

"Ah benar! Raizel, kenapa kau tidak bisa mengenal Snowflake sejak awal? Bukankah namanya mirip dengan nama putri Aaric, Avriel?" Tanya Muzaka kemudian. Raizel yang sejak tadi menyimak cerita Muzaka, kini tampak mengingat-ingat sesuatu.

"Aku memang dekat dengan Aaric, namun sejujurnya, dia adalah pengawal Reynald. Yang menjadi pengawalku adalah keluarganya Alena," jawab Raizel kemudian.

"Ku rasa wajar Tuan Raizel tidak mengetahuinya. Lagipula, Nona Avriel sebenarnya kabur dari Lukedonia dan menetap di sebuah pulau bernama Paradise." Gejutel ikut menjelaskan.

"Paradise?"

"Benar. Penyegelan Snowflake juga di lakukan di perbatasan pulau itu." Jawab Muzaka.

"Kenapa Avriel melarikan diri ke pulau itu?" Tanya Frankenstein lagi. Agaknya dia benar-benar penasaran dengan keluarga istrinya ini.

"Frankenstein, kukira kau akan mengetahui tentang keluarga Ahgase karena menikah dengan Alena, namun kau sama sekali tidak tahu apapun? Ah lupakan. Kau bahkan tidak tahu tentang Snowflake," ucap Muzaka yang membuat Frankenstein tiba-tiba merasa kesal.

"Alena tidak pernah membicarakan tentang keluarganya kepadaku! Dan aku juga tidak berani menyinggungnya, lagipula dia juga melarikan diri dari Lukedonia karena di kejar-kejar oleh penghianat. Dia juga sama sekali tidak pernah memberitahuku tentang Snowflake yang tersegel di tubuhnya!!" Tegas Frankenstein.

"Baiklah-baiklah, kau tidak perlu emosi seperti itu. Aku juga tidak tahu apa yang di inginkan Avriel ini, namun dia menetap di pulau itu, bahkan menikah dengan prajurit terkuat umat manusia kala itu, dari keluarga Ackerman." Balas Muzaka.

"Ackerman? Dan lagi, manusia?"

"Benar. Dari pernikahan itu, Avriel memiliki seorang putra. Namun saat itu dia masih kecil, aku jadi tidak mengenalnya ...." jawab Muzaka lagi.

Sementara Muzaka menjelaskan tentang Snowflake itu, Lonely hanya terdiam mendengarkannya, tanpa menyela ataupun membenarkan cerita itu. Tingkahnya benar-benar mencurigakan bagi Undertaker yang sejak tadi mengawasinya, karena bagaimanapun juga, Lonely adalah segel Snowflake. Biasanya dia akan membenarkan beberapa hal yang salah atau mengiyakan hal yang benar, namun kali ini dia hanya diam. Raut wajahnya juga sangat sulit ditebak, namun yang Undertaker tangkap, dia sedang menyembunyikan sesuatu.

"Ah!" Tiba-tiba saja Lonely tersentak, membuat semua mata menatapnya.

"Lonely, ada apa?" Tanya Undertaker yang sejak tadi berada di sampingnya, mengawasinya.

"Afryel ...." Lonely menggantung kalimatnya, dia terlihat memejamkan matanya. Sepertinya dia sedang menghubungi Afryel.

"Ada apa dengan Afryel?" Kali ini Frankenstein yang menanyainya. Lonely tampak membuka matanya, dan seketika wajahnya berubah menjadi panik.

"Afryel sepertinya sedang kesakitan. Aku akan mengeceknya sebentar," balasnya yang langsung menghilang tanpa pamit kepada siapapun.

"Tu- LONELY!!"

                           ❄•❄•❄

Apartemen Afryel.

Afryel masih mengerang kesakitan seraya memegangi mata kanannya. Sebastian tidak bisa melakukan apapun karena Afryel mencengkeram erat lengannya, begitu juga dengan Ciel. Sampai kemudian, Lonely tiba-tiba muncul.

"Lonely!! Ini sakit, sakit sekali!!" Teriak Afryel begitu melihat pedangnya itu. Dia melepaskan cengkeramannya dari lengan Sebastian, lalu beralih menarik Lonely.

"Tenanglah! Biar kulihat matamu," Lonely mencoba menyingkirkan tangan Afryel yang terus menutupi matanya, namun Afryel tidak mau melepaskannya. Wajahnya benar-benar tampak kesakitan, membuat Lonely khawatir.

"Tidak Lonely!! Jika aku membuka mata kananku ini, akan semakin sakit!! Ini benar-benar sakit sekali!! Tolong aku!!" Teriaknya lagi.

Belum sempat Lonely menemukan cara untuk menenangkan Afryel dan melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan mata kanan gadis itu, tiba-tiba saja tangan kanan Afryel yang digunakan untuk menutupi mata itu, mengeluarkan energi berwarna ungu gelap, membuat Afryel semakin mengerang kesakitan. Manik biru Lonely membulat,

Itu adalah energi Dark Spear!!

❄▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪❄

Noblesse : Snowflake [End✔]Where stories live. Discover now