45. Can I tell the truth?

1.3K 79 20
                                    

Kenapa kamu halangin jalan aku?"

Laki-laki bertubuh jangkung itu menatap gadis berambut kuncir kuda didepannya yang tengah mendelik tajam kearahnya.

Suasana sekolah masih sepi,pukul 06.29 masih belum banyak orang. Tapi kegiatan Hanbin berangkat pagi-pagi sekali ini terhalang dengan tingkah kurang kerjaan gadis yang ia benci setengah mati.
Ella

"Aku mau kamu"

Cicit gadis itu sarkas,matanya berubah tajam menatap Hanbin yang bergidik ngeri mendengar tutur kata Ella.
Dia harus cepat-cepat pergi sebelum gadis gila itu bertingkah semakin kurang kerjaan.

Ia mengernyit heran dan dengan santai melalui tubuh gadis itu untuk meninggalkannya.

"Woy!! ANJIR!"

Hanbin berteriak dengan terkejut saat dengan kasar Ella menarik ranselnya kebelakang hingga anak laki-laki itu hampir terjengkang. Ia dibuat terheran dengan tenaga gadis gila ini,semakin ia bergidik ngeri merasa ada yang salah dengan Ella.

"Enak aja mau pergi,"

Ucap Ella enteng.

"Mau apasih?"

Ella membuang mukanya sambil tersenyum kecut menanggapi tatapan Hanbin yang terlihat begitu membencinya.

"Kamu suka kan sama Febi?"

Hanbin menyerah dengan fakta itu, susah payah dia memendam walau akhirnya perasaannya sendiri yang salah pada akhirnya.
Sebenarnya dia tidak tahu kapan ini akan berakhir,yang jelas Hanbin ingin segera mengakhirinya.

Dia bukan keberuntungan yang baik, dia terlalu malas untuk berbelit-belit akan keadaan ini.Lebih baik mengalah saja.

"Gak usah bahas dia lagi bisa gak? Males"

Ketus Hanbin kepada Ella yang masih menatapnya sinis.
Wajah Hanbin berpaling menatap wajah Ella yang sebenarnya dia akui lebih cantik dari Febi ini.
Tapi bukan itu..
Ella punya kelainan.

Kelainan yang membuatnya bukan jatuh terhadapnya dan malah menaruh hati yang salah terhadap gadis yang sudah jelas ketahui tengah menjalin dengan saudaranya sendiri.
Tak ada yang tahu dan jangan sampai ada yang tahu,tapi kelak semuanya bahkan tak akan dapat terus ditutup-tutupi.

Ia akan menyiapkan segalanya agar tak terlalu terlihat canggung ketika semua tahu terutama Febi tahu bahwa ia adalah adik dari Jun.

"Ow jadi kamu udah lupain dia?"

Hanbin masih tak bergeming dan memilih untuk tetap menatap jejeran motor yang terparkir disebelahnya.

Kedua tangannya bergerak dan menyelipkan keduanya diantara saku celana.Hembusan nafas panjang ia keluarkan bahkan hingga Ella dapat merasakan hembusan tersebut yang menerpa wajahnya,ia sedikit mundur.

"Kenapa? kamu mau gantiin posisi dia?"

ucap Hanbin sambil menyeringai menatap gadis didepannya ini.
Entah kenapa wajahnya berubah semu memerah mendengar ucapannya,Hanbin tersenyum geli melihat reaksi aneh didepannya ini.
Gadis yang bar-bar tapi sangat bodoh.

Ia tertawa kecil setelah meninggalkan gadis itu yang mematung setelah sebuah kedipan sebelah mata ia layangkan. Ia bahkan merasa geli sendiri atas perilakunya tadi.
Dia menggoda gadis yang bodoh.




Suasana kelas yang tak jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya. Karena ujian nasional telah berakhir kini yang tersisa hanyalah berjam-jam kosong tanpa kegiatan.
Namun seisi kelas nampak tenang dan semua muridnya tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SUGAR DADDY (My Perfect CEO) ;JunhuiWhere stories live. Discover now