7

9.2K 1.2K 207
                                    


"Ren... hei, bangun dulu."

Chenle berusaha membangunkan sepupunya yang tertidur di Meja Kantin dengan lembut.

Perlahan Renjun membuka matanya, dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah tatapan khawatir dari Chenle.

"Ren, sepertinya kau benar benar anemia." Ucap Donghyuck, membuat dahi Renjun berkerut bingung.

"Alasannya?."

"Kau jadi gampang tidur, kau seau terlihat letih, kau juga lemas sepanjang hari."

"Lalu?." Jawab Renjun tak perduli.

"Ya harus langsung ditangani dong Renren! Kau ini kekurangan darah." Kesal Yangyang

"Aish.. kalian ini paraniod sekali, aku baik baik saja. Hanya kurang tidur, oke?."

"Hhh anak satu ini, kali ini kami biarkan. Lain kali kau terlihat lemas begini, aku akan langsung lapor baba." Ancam Chenle

"Hei, jangan bilang baba. Lagipula aku lemas begini karena alasan pasti, yang tentu tak bisa kuberitahu." Aku Renjun.

Renjun tentu tak mau mengakui alasannya lemas begini karena aura dan scent dari Jaehyun. Bisa habis diledek.

"Heh..? Kenapa tak mau memberi tahu kami?." Bingung Chenle

"Oh.. Renren kami ini malu ya?." Goda Donghyuck sembari memberi tatapan pada Yangyang yang bisa menangkap kode dari Donghyuck.

"Dulu, Xiojun bilang padaku saat kami baru bertemu. Setiap kali ia berada didekatku, yang adalah matenya, dia selalu merasa lemas karena aura dan scent ku yang begitu tajam di penciumannya. Apakah kau juga merasakan itu Renren?." Goda Yangyang

Chenle dan Hyuck menertawakan Renjun yang wajahnya sudah semerah buah Apel.

"Ugh, Shut up Yang! Lagipula aku belum tau siapa mate ku. Jangan suka bicara macam macam."

"Benar juga, Jaehyun hyung tak ada disekitar sini.. berarti alasannya tidak mungkin karena masalah mate. Jadi, kau benar benar anemia Ren?." Ucap Chenle.

"Aish! Kalian ini kapan berhenti menggangguku sih?! Aku mau ke toilet. Kalian teruskan makan kalian." Izin Renjun.

"Lalu kau? Sup dagingmu bagaimana?." Tanya Yangyang.

"Ya Tuhan Yang, aku tak akan menginap di toilet. Nanti aku kembali lagi dan makan."

"Oke. Butuh ditemani?." Tawar Donghyuck

"Tidak perlu."

Renjun bangkit dari duduknya, dan langsung dihantam rasa pusing. Pamdangannya berputar, dia diam sebentar lalu benar benar pergi.

Tentu saja kejadian barusan tak luput dari perhatian teman temannya.

"Dia benar benar harus di Check." Ucap Donghyuck.

"Iya calon ibu Suster, lain kali kita Check Renren ke Rumah sakit." Balas Yangyang asal.

.
.
.
.
.

Urusan Jaehyun dengan Prof. Jang selesai dengan cepat, Prof. Jang langsung memberinya tanda tangan di proposal wisuda yang Jaehyun ajukan.

Nilai sempurna Jaehyun sudah lebih dari cukup untuk menandatangani proposal yang diajukan Jaehyun, selain itu Jaehyun adalah murid Favorite nya karena kesopanan dan kedisiplinannya.

Jaehyun berjalan sedikit terburu untuk menuju kantin, ia ingin cepat cepat bertemu dengan omeganya.

Samar samar Jaehyun bisa mencium aroma apel segar amar dan aroma lain yang sedikit lebih mendominasi berada didekatnya.

We belong - JaeRen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang