Saturn

3.9K 425 6
                                    

Chaeyoung merasa memiliki 3 orang kakak yang sangat melindunginya meski sebenarnya dia hanya memiliki 2 orang kakak dan 1 adik karna terkadang -bahkan lumayan sering- Lisa menjelma sebagai sosok seorang kakak yang begitu melindunginya, meski kenyataannya mereka lahir hanya berbeda beberapa menit.

Keluarga mereka lengkap, memiliki orang tua yang begitu memanjakan mereka dengan segala fasilitas memadai, hanya saja pekerjaan yang harus dilakoni oleh orang tua mereka mengharuskan mereka tidak tinggal disatu atap.

.
.

"Jangan melamun terus, Chaeng."

"Eh?" Chaeyoung terkejut dengan kehadiran Lisa yang tiba-tiba duduk disampingnya dengan beberapa peluh yang juga masih mengalir diwajahnya.

"Kebiasaan malah tv jadinya yang menontonmu" Lisa cuma geleng-geleng kepala melihat kebiasaan buruk saudaranya yang satu ini.

"Abis latihan?" Tanya Chaeyoung kemudian, mengabaikan peryataan Lisa tadi.

"Hmm," Jawab Lisa sembari melap peluhnya lalu menjatuhkan kepalanya pada bahu Chaeyoung.

"Yaak, minggir. Kau bau." Chaeyoung menggeliat ditempatnya, berusah menyinggirkan Lisa dari tubuhnya.

"Ck, kau ini bawel. Aku membawakanmu makanan, makanlah selagi hangat." Setelah mengatakan hal tersebut Lisa bangkit dari duduknya, mengacak rambut Chaeyoung sebentar lalu bergegas pergi ke kamarnya.

Chaeyoung merasa dialah sibungsu dikeluarga ini.

.
.

Sehabis Lisa masuk ke kamarnya, Jisoo dan Jennie muncul membawa buku masing-masing, nugas. Bergabung dengan Chaeyoung yang mulai menikmaati cemilan yang dibawa oleh Lisa.

Jennie yang sudah mulai merasa jenuh dengan tumpukan bukunya, lebih memilih untuk tidak melanjutkan tugasnya, ia melakukan gerakan meregangkan otot, lalu bersender pada sofa. Memerhatikan Chaeyoung yang sedang serius menikmati makananannya.

"Rosie, ajarin bagaimana caranya makan terus-terusan tanpa menaikkan berat badan," Ucap Jennie dengan tangan yang tentu saja ikut mengambil cemilan milik Chaeyoung.

"Kak Ji, lihat apa yang dilakukan Mandumu." Adu Chaeyoung, yang tak lupa memukul tangan Jennie ketika ingin mengambil cemilannya lagi dan segera menjauhkan makanan itu dari jangkauan Jennie. Tak ada satupun yang boleh mengganggunya dengan cemilan malam favoritnya itu.

"Suka ngga sadar sih. Pipinya sendiri udah gimana." Cibir Jennie pelan.

Jisoo yang sedang sibuk dengan segudang tugasnya itu lebih memilih untuk tidak mengambil pusing kelakuan adik-adiknya, "Jen, jangan berisik dulu, oke?"

Chaeyoung tersenyum menang, Jennie mencibir lagi. Sabda kakak tua nggak boleh dilanggar, atau uang jajan dipotong.

"Aku tidak melihat Lisa dari tadi, udah pulang?" Tanya Jennie yang baru menyadari ketidak hadiran adik paling kecilnya itu.

"Oh, tadi sebelum kalian datang, dia baru saja masuk kamarnya, baru pulang latihan dan mau mandi."

"Jadi ini dia yang bawa?"  Tanya Jennie yang dibalas Chaeyoung dengan anggukan karna mulutnya sudah penuh kembali.

"Ooh, besok aku traktir es krim mau?"

Chaeyoung tentu mengangguk dengan semangat dengan penawaran Jennie.

"Lisa udah makan, Rosie?" Jisoo yang sedari tadi sibuk dengan buku-buku di depannya, mengalihkan fokusnya mengatahui bahwa Lisa telah pulang.

"Belum sepertinya, dia juga belum ada keluar sama sekali, apa aku panggilin aja?"

Jisoo menggeleng, menolak usul adiknya itu, "Mungkin dia kelehan dan ketiduran sehabis mandi tadi. Biarkan saja."

.
.
Jisoo meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku karna terlalu lama diposisi yang sama. Dilihatnya jam yang telah menunjukkan pukul 11 malam, lalu beralih pada Chaeyoung yang tengah tertidur meringkuk disofa. Jisoo tersenyum kecil karna tadi Chaeyoung bersikeras untuk menemani Jisoo nugas ketika diajak tidur oleh Jennie, ia beralasan tak ingin Jisoo merasa kesepian.

"Dasar." Gumama Jisoo geli.

Ssetelah menguatkan dirinya, Jisoo memutuskan untuk menggendong Chaeyoung ke kamarnya, tak lupa menyelimutinya dan mencium kening adiknya itu. Tak lupa sebelum keluar dari kamar milik Chaeyoung ia mematikan lampu kamar tersebut.

Jisoo beralih memasuki kamar yang bernuansa abu-abu, kamar itu diterangi dengan lampu-lampu bintang yang bekerlap-kerlip di langit kamarnya yang luas. Jisoo segera melangkah mendekat ke ranjang sipenghuni kamar.

"Terima kasi telah tumbuh dengan baik, terima kasih karna selalu menjaga kakak-kakakmu terutama kembaranmu. Aku berjanji, nanti akan lebih banyak meluangkan waktu untuk kalian. Aku sungguh menyangimu, menyayangi kalian." Ucap Jisoo lirih, diakhiri dengan mencium lembut kening adik bungsunya itu yang tertutup poni.

"Sleep well, sayang."

.
.

Kalian luar biasa Blinks!

#HitUWithThat1B
#OneBillionWithBLACKPINK
#BLACKPINK뚜두뚜두1BILLION

Serene Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang