Senja Dan Sendu

372 31 0
                                    

Author POV on

Senja sore ini memang indah namun sayang itu tidak bisa menggambarkan suasana hati lelaki yang sedang duduk termenung di tepian ranjang itu. Hatinya terlalu sendu untuk senja yang indah.

Dirinya merasa perih yang teramat dalam setelah melihat gadis yang dicintainya akan segera menjadi milik orang lain. Mungkinkah selama ini dia terlalu pengecut untuk mengakui perasaan nya sendiri di hadapan gadis pujaan hatinya? Sepertinya tidak, bahkan dia sudah kalah telak sebelum dia berani mengatakan hal itu karena selama ini ternyata di hati gadis itu sudah ada lelaki lain.

Bahkan sampai saat ini dia masih ingat kapan dia pertama kali jatuh hati pada gadis itu. Bermula dari lantunan Kalam Illahi yang menggema di Masjid UGM 3 tahun lalu. Suara yang amat lembut, begitu syahdu menusuk kalbu, menarik perhatiannya sampai akhirnya dia tahu siapa pemilik suara yang amat lembut itu yaitu seorang gadis sederhana yang bernama Agnia Divyanisa.  Dan semakin lama dia terjebak pada sebuah perasaan yang bernama CINTA pada gadis sederhana itu.

Dahulu dia berharap bisa memiliki gadis itu tanpa harus melalui adanya pacaran dan dia berniat akan  melamar gadis itu setelah dia wisuda nanti. Namun, nyata nya kini dia harus mengubur harapan san perasaan nya dalam dalam karena gadis itu akan segera di lamar lelaki lain yang tlah lama menetap di hati gadis pujaannya itu.

"Aaaaaggghhhhhh." Teriak lelaki itu, mengacak-acak rambutnya. Dia tampak amat amat frustrasi.

"Thur lu kenapa sih dari kemarin begitu terus? Lu masih galau gara-gara Nia nanti Desember mau dilamar ama pacarnya? Udah sih masa seorang Muhammad Atiatul Muqtadir alias Fathur Presma BEM KM UGM yang masa jabatannya habis bulan Desember nanti, galau cuma gara gara salah satu Menko nya mau dilamar eh bukan sekedar Menko tapi gadis pujaan seorang presma UGM, gak elit tau gak? Masih banyak ukhty ukhty yang ngarepin lu Thur." Ucap kawannya yang terbangun dari kesibukanmya bikin proposal buat acara kampusnya yang disebabkan oleh teriakan Fathur tadi.

Fathur menghela nafas kasar, " Do,  mau sebanyak apa ukhty yg suka ama gue, hati gue cuma buat dia. Gimana juga gue udah terlanjur jatuh hati sama dia. Tiga tahun gue jadi 'secret admirer' nya dia, ngerasain yang namanya 'Love in Silent'  tapi begini akhirnya sia sia."

"Hmm mulai deh. Setiap penantian itu pasti ada akhirnya dan gak akan sia sia. Setiap cinta punya akhir ceritanya masing masing da an tak selalu indah akhirnya tapi pasti ada hikmahnya. Sans aja kali, lagi pula baru mau lamaran juga belum nikahan. Masih ada kesempatan, tikung aja  disepertiga malam, minta petunjuk sama Allah dia jodoh lu apa bukan kalau bukan ya ikhlaskan. Tunangan belum tentu langgeng sampai nikahan." Ucap temannya itu yang agaknya mulai frustrasi dengan sikap Fathur yang seperti ini.

"Ah taulah Do, gue pusing. Dah maghrib ke Masjid dulu."

"Ya ilah dinasihatin malah begitu, gue ikut."

Begitulah akhir percakapan dua anak manusia, yang salah satu nya sedang galau karena cinta, diakhir senja yang perlahan-lahan hanya menyisakan mega merah dilangit.

Author POV off

Jujur saja semenjak hari itu, hari dimana mas Dharma mengutarakan niat nya padaku, aku merasa ada sesuatu ada sesuatu yang cukup mengganjal.

Kalian tahu kak Fathur? Iya presma BEM KM UGM  yang masa jabatan nya habis bulan Desember. Aku merasa kak Fathur sedikit demi sedikit mulai menjauhiku.

Tapi gak papa sih, kan katanya perempuan yang sudah dikhitbah gak boleh didekati laki laki lain, jadi aku gak perlu menjauh cukup kak Fathur saja yang menjauh toh aku kenal dia saja baru 1 atau 2 tahun yang lalu. Gak terlalu berpengaruh untukku.

Aneh saja menurutku. Apa kak Fathur tau kalau aku akan dilamar? Hmmm, ntah lah.

Buatku sendiri kak Fathur itu udah kayak kakakku sendiri. Diantara kating cowok atau teman cowok yang sepantar cuma kak Fathur yang paling perhatian.

Ah sudah lah malah mikirin kak Fathur, mending shalat maghrib dulu lah.

***

Di perjalanan pulang dari masjid

"Nia." Panggil Adhira yang masih ribet dengan kerudung segi empatnya itu. Aku bilang juga apa gak usah pakai kerudung segi empat nanti ribet sendiri tapi ngeyel yaudah rasain.

"Hmmm."

"Nanti kalau lamaran, gue ikut ya."

"Ikat ikut, dikira gue paan. Di Jogja aja sih apa susahnya. Ribet tau bawa manusia kek lu." Tolakku, ya lah tak tolak adhira itu anak ribet pake banget udah gitu mulutnya lemes sampai punya julukan Madam Ghibah yang dikasih sama temen temen sekelasku.

"Please lah, gua bosen kalau gak ada lu. Kagak ada yang bisa diajak hangout." Bujuk Adhira, biar aja lah dia mau ngebujuk kayak apa juga. Paling paling malam ini dia bakalan nggangguin aku, cuma buat ikut ke Tegal.

"Please lah." ucap adhira sambil memperlihatkan puppy eyes-nya.
Ini anak kerasukan apa sih, malu maluin banget. Ini masih di jalan loh, dia gak malu apa gitu. Oh ya lupa dia kan urat malu nya udah putus.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
TBC
Aku gak tahan ngelihat draf di laptop, jadi aku up aja deh. Mohon maaf kalau ceritanya agak gaje gitu.

Nah sekarang ketahuan kalau kak Fathur ternyata suka sama Agnia, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Kasihan ya?

Kira kira kalian Team #FathurNia atau #DharmaNia ?

Agnia Divyanisa Where stories live. Discover now