Kabar Buruk #2

334 27 2
                                    

Author POV

Nia pingsan setelah mendengar kabar kematian adik sepupunya itu.

Jelas orang yg di samping Nia panik siapa lagi kalau bukan adhira karena tadi saat nia mengangkat telpon dia pamit pulang duluan. Jadi sekarang tinggal adhira seorang diri.

Sampai akhirnya Fathur lewat dan Nia dibawa ke RS terdekat.

***

Setelah 2 jam Nia baru tersadar.

Nia terus menerus mendesak ingin pulang ke Tegal.

"Gak mau! Nia mau ke Tegal sekarang kak. Nia gak peduli masalah Study Visit, cuma 1 hari kak. Nia mau lihat adik nia buat yg terakhir kalinya. Nia mohon kak."

"Gak bisa Nia, emosi kamu lagi gak stabil. Coba tenangin diri kamu dulu. Mana Nia yg dewasa?"

"Nia gak bisa tenang kak. Nia mau ke Tegal kak. Hiks hiks hiks."

Nia sejatinya memang gadis keras kepala jadi tak heran jika dia seperti ini. Jika dia tak mendapat yg dia inginkan dia akan menangis atau melakukan hal yg lebih parah lagi.

"Udah Nia jangan nangis kakak tau apa yg kamu rasain."

"Hah! Kakak tau apa?! Nia udh ditinggal sama Ayah Bunda sekarang sama adik. Nia udh 2 kali ngerasain kehilangan orang orang tercinta Nia. Dan sekarang yg ke tiga kalinya kak!" Ucap Nia dgn nada membentak, mungkin emosinya sudah dipuncak saat ini tak pernah Nia membentak seperti ini.

Oh ya sekarang ini di ruangan rawat Nia, hanya  ada Nia dan Fathur saja Adhira sedang berada di kantin rumah sakit.

Nia terus  menangis, "Hiks hiks hiks kak Fathur gak tau rasanya jadi aku!"

Melihat Nia terus menerus menangis, sebenarnya Fathur ingin memeluk Nia hanya sekedar menenangkannya saja. Tapi dia ingat kalau dia tak bisa menyentuh gadis itu, karena dia bukan mahram bagi Fathur.

Akhirnya Fathur duduk di samping ranjang Nia, dan membelai lembut kepala Nia yg terbalut Hijab.

"Iya kakak emang gak tau rasanya jadi kamu. Tapi Nia, kakak gak mau kamu begini. Pasti adikmu gak mau lihat mbaknya jadi begini. Bukannya kakak gak ngebolehin kamu, tapi tubuh kamu belum stabil itu gak memungkinkan kamu ke Tegal Nia. Dan satu lagi beberapa hari lagi anggota BEM KM UGM bakalan study visit ke UI. Kita butuh persiapan Nia.
Ayo lah jangan menangis terus. Tersenyum." ucap Fathur memberi pengertian pada Nia dengan suara yang amat lembut.

Fathur sudah memberi pengertian pada Nia, tapi Nia tidk merespon.

Cukup lama Nia terdiam tak merespon perkataan Fathur. Sampai akhirnya Fathur pamit pulang, karena hari sudah cukup malam yaitu jam 9 malam dan Adhira sudah kembali dari setengah jam yang lalu.

"Adhira titip Nia, dia lagi down se down down nya. Klau perlu telpon aja pacarnya siapa tau Nia mau ndengerin omongan pacar nya." Pesan Fathur pada Adhira.

"Siap kak!"

💖💖💖

Sudah 3 hari sejak kepergian adiknya, Nia masih saja mengurung diri dikamar. Bahkan dia tak ikut Study Visit ke Universitas Indonesia maupun Universitas Udayana.

Dia hanya termenung saja di kamar sembari menatap foto dia dan adiknya. Mata nya tak berhenti mengeluarkan air mata. Terlalu pedih rasanya.

Dia pun menjadi lebih pendiam. Tak ada celotehan apapun keluar dari mulutnya.

Sampai pada hari ke empat. Ada kiriman surat dari Tegal.

Buat mbak Nisa ku yang lagi berjuang buat dapetin gelar S.Farm

Mbak firasat ku malam ini gak enak. Mungkin mbak baca ini pas aku kenapa kenapa.

Mbak kl misal aku kenapa kenapa mbak jangan sedih ya jgn down. Aku punya satu permintaan buat mbak semisal aku kenapa kenapa, aku mohon sama mbak tolong wujudkan impian aku jadi sarjana Farmasi terus nanti kerja di badan POM ya mbak hehehe.

Kl terjadi apa apa sama aku, tolong ya mbak jangan kesini. Aku gak tega lihat air mata nya mbak.

Mbak aku pengin jadi bagian dari 1001 kisah romansa Jogja, kalau aku gk bisa ngewujudin itu tolong diwujudkan ya mbak.

Salam manis
Adikmu
Laila

Nia membaca surat itu dengan air mata yg menggenang di pelupuk matanya. Dia sadar kl dia harus mewujudkan permintaan adiknya itu.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
TBC
Aku bingung gimana bikin part ini. Anggap aja Part ini menceritakan pas tanggal 18 Nov oke?
Mohon maklum ya kalau alurnya berantakan. Masih pemula akunya

Ah bingung aku mau bilang apa
Intinya jangan lupa vote sama commentnya yah biar aku tambah semangat bikin ceritanya

Bye😘

Agnia Divyanisa Onde histórias criam vida. Descubra agora