2 ~ Kevin ~

2.7K 183 19
                                    

Ya pria ini bernama Kevin
Aku tak tahu siapa itu Kevin
Yang aku tahu semenjak bertemu dia
Hidupku makin menderita

~ Nayla

Sehari setelah aku pundah ke apartemen milik keluarga Kevin, kedua orangtua Kevin berpamitan untuk kembali ke Banyuwangi, aku hanya mengiyakan pamitan mereka. Setelah acara pamitan itu aku kembali membersihkan apartemen yang kini aku tinggali dan memasak makan malam untuk Kevin jika dia pulang ke apartemen. Karna menurut kedua orangtuanya dia jarang sekali pulang ke apartemen dan memilih tidur di asrama, hanya pada hari Sabtu dia akan datang ke apartemen.

Bicara soal Kevin, kami tak pernah berbicara lagi, ucapan terakhir darinya yang mengatai aku pembantu adalah kalimat terakhir yang aku dengar dari mulut pria itu. Saat sedang asik melamun dan duduk di sofa aku dikejutkan Dengan lemparan tas raket milik seseorang yang jatuh di pangkuanku.

" Taruh kamar ! Terus cuciin baju kotor gue yang ada di tas " katanya yang kini duduk di sofa yang ada di sebelahku

" Iya... " Jawab ku tanpa penolakan dan kini beranjak untuk mencuci baju milik tuan muda ini.

" Lo udah masak ? " Tanya dia lagi

" Iya sudah, itu sudah saya siapakan "

Dia mengangguk kemudian berjalan menuju meja makan, sedangkan aku pergi untuk mencuci baju miliknya. Setelah mencuci aku kembali ke meja makan untuk membersihkan alat makan milik Kevin.

Aku rindu rumah, aku merindukan semua hal yang berkaitan dengan kedua orangtuaku yang sudah tiada. Aku merindukan mereka. Karna asik melamun aku tak tahu jika Kevin ada didekatku sehingga membuatku terkejut dan alhasil piring yang tengah aku pengang terjatuh.

" Lo bisa kerja ngga sih ? Kemaren numpahin kopi sekarang pecahin piring, heran ada ya manusia kaya Lo "

" Maaf mas, saya ngga sengaja "

" Mas ? Kapan gue nikah sama kakak Lo ? Panggil nama aja "

" Iya maaf "

" Terus kalau Lo minta maaf tuh piring bakal utuh lagi ? Nggak kan ? Dasar pembawa sial " katanya kemudian pergi dari hadapanku

Tuhan kuatkan aku ! Dia ternyata tak jauh berbeda dengan kak Giska yang bermulut pedas, aku tak mau ambil pusing dengan ucapan pedas dari mulut pria itu. Yang aku lakukan kini hanya merapikan pecahan piring yang berserakan dilantai. Kuat Nayla kuat kamu pasti bisa hadapi pria semenyebalkan Kevin.

Akhirnya pekerjaan ku selesai juga hari ini, rasanya lelah sekali, aku ingin segera istirahat, tapi belum sempat aku masuk kamar, pria menyebalkan itu memanggilku. Aku kembali berjalan mendekati dia yang fokus pada layar tv.

" Sini duduk ! " Perintahnya padaku sambil menepuk sofa yang ada di sisinya.

Ragu, tapi aku mendekat dan menuruti kemauannya. Aku menunduk enggan bertemu tatapan dengan pria ini. Jika boleh jujur aku takut dengan dia.

" Lo takut sama gue ? " Tanya dia to the point

" Ummm...a...ummm ngga kok " jawab ku ragu

Kevin mendekatkan tubuhnya padaku dan merangkul bahuku. Sebenarnya apa mau pria ini ? Dia benar-benar buat ku takut, tapi aku tak mau terlihat lemah dihadapan pria ini.

" Yakin ? "

" Ummmm " jawab ku dengan gumam

Kini ia benar-benar buat nyaliku ciut saat ia mendekatkan wajahnya padaku, sontak aku langsung mendorong tubuhnya agar menjauh dariku.

Untitled || Kevin SanjayaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora