5 ~ kejam ~

1.9K 169 22
                                    

Manusia macam apa kamu itu ?
Tak ada sedikitpun sikap lembut padaku
Tak bisakah berhenti menyakiti ?
Atau kau memang tak akan berhenti
Hingga kelak aku mati

~ Nayla

Benar-benar tak punya hati, pria mana yang tega membiarkan seorang wanita keluar sendirian mencari makan untuknya di tengah malam ? Apa dia semacam sikopat atau penjahat ? Aku jadi ragu dia atlit. Aku menyusuri jalanan untuk mencari tukang sate, karna tuan kasar itu ingin makan sate katanya.

Aku sudah berjalan jauh dan belum juga menemukan tukang sate, terlebih aku belum familiar dengan tempat ini. Akhirnya tukang sate yang aku cari ketemu, aku menghampiri penjual itu dan memesan satu porsi sate untuk Kevin.

" Malem begini cari sate sendiri nduk ? " Tanya si penjual itu padaku sambil mengipasi sate yang ku pesan

" Iya pak, laper " jawab ku berbohong

" Tinggal di mana ? "

" Di apartemen itu pak " jawab ku sambil menunjuk gedung apartemen milik Kevin

" Waduh nduk, lain kali jangan pergi sendiri bahaya, apalagi kamu ini cewe, Ndak baik keluar malam, lingkungan sini rawan preman sama orang suka mabuk gitu nduk, takut kamu kenapa-napa jadinya "

" Ngga papa kok pak, lagian saya jalan ke sini tadi ngga ada apa-apa "

Jujur aku takut, tapi aku mencoba berfikir lebih tentang, semoga apa yang bapak ini katakan tak terjadi. Penjual sate itu membungkus pesanan ku sedikit lebih cepat.

" Ini nduk pesanannya, jangan kemana-mana lagi ! Cepat pulang ya ! "

" Iya pak " jawab ku sambil menyerahkan uang untuk membayar sate itu.

Aku jadi was-was jika apa yang bapak itu katakan benar, aku takut pada hal-hal semacam itu, aku lebih baik melihat hantu daripada manusia berbahaya seperti preman atau pemabuk, mereka lebih berbahaya dari monster.

Baru saja aku memikirkan tentang preman, kini didepan ku tampak beberapa pria bergerombol dengan minuman beralkohol di tangan mereka. Baiklah aku lebih Sayang nyawa lebih baik aku putar balik, dan menunggu mereka pergi atau paling tidak mencari bantuan. Tapi terlambat mereka lebih dahulu mendekatiku dan mengepung langkahku, entah aku serasa ingin mati saat ini juga.

" Sendirian aja neng, sini gabung sama kita, biar makin rame "

" Ga baik lho cewe cantik di luar malam gini sendiri, Abang temenin mau ? " Katanya sambil menyentuh bahuku yang langsung ku tepis

" Permisi saya mau lewat, jangan halangi saya ! Atau saya teriak "

" Teriak aja neng, ngga bakal ada yang denger atau perduli sama kamu, malam ini pokonya kamu milik Abang "

Ya Tuhan selamatkan aku ! Aku takut. Baru saja salah satu dari mereka mendekat untuk menciumku seseorang menarik tubuhnya dan menghempaskan tubuhnya ke jalanan.

" Kalau berani Jagan sama perempuan ! Banci kalian semua " kata pria itu

Mereka terlibat perkelahian yang cukup sengit dan sangat tidak seimbang empat lawan satu, mana adil seperti itu ? Tapi ku rasa pria ini jago berkelahi sehingga tak sulit baginya mengalahkan empat orang tadi.

Untitled || Kevin SanjayaWhere stories live. Discover now