22 ~ Sebentar ~

1.3K 143 18
                                    

Sebentar.... Sebentar saja
Izinkan aku mendekap tubuh mu
Izinkan aku menghirup aroma rindu ini
Izinkan aku mengecup singkat keningmu
Dan setelahnya kamu boleh mencaciku
Tapi jangan pergi aku takut rindu kamu
Jika nanti aku kembali kasar dan memukul
Tolong tetap bertahan disisiku, untuk ku dan untuk kita

~ Nayla

Sudah nayris beberapa bulan ini aku menghilang dari pandangan Kevin, dan selama itu pula aku bekerja di sebuah restoran yang lumayan mewah sebagai pengisi acara musik, ya aku pernah les gitar dan vokal dulu semasa papa dan mama masih ada di sisiku jadi aku memanfaatkan keahlian ku itu untuk mencari uang ya memang tak dalam jumlah yang besar tapi paling tidak gajiku ini bisa untuk hidup dan mencicil hutang yang ku punya pada Kevin.

Aku sekarang tinggal di sebuah kamar kos sempit yang yahh bisa dibilang cukup layak untukku, karna hanya kamar ini yang sesuai dengan jumlah uang yang ku punya. sebenarnya Aqsa menawariku untuk menyewakan apartemen untukku tapi aku menolak karena tak ingin merepotkan dia, Aqsa sudah menolongku beberapa kali, bahkan perkejaan yang saat ini ku jalani tak lepas dari bantuan Aqsa jadi aku akan merasa tak enak hati jika harus merepotkan Aqsa. Monica sahabatku bahkan meminta ku untuk tinggal di rumah miliknya tapi sekali lagi aku menolak, aku tak ingin membuat dia makin repot dengan ku. Sudah cukup aku mengusahakan banyak orang, saatnya kamu mandiri Nayla kamu pasti bisa.

Hari ini aku mendapat dua kali jam kerja karena pengisi yang harusnya mengisi malam tak bisa datang, tak apa setidaknya aku mendapat uang lembur untuk hari ini. Pada akhirnya aku harus pulang sedikit larut, pasti sangat sulit mencari kendaraan di jam-jam seperti ini. Kini sebuah mobil berhenti di depanku, dari mobil yang ia tumpangi aku bisa tahu siapa pemilik mobil ini, aku segara berbalik dan lari namun lariku tak secepat pengemudi mobil tadi. Ia meraih tangan ku dan menahan ku agar tak kembali berlari.

" Mau apa lagi Lo ? " Tanya ku ketus bahkan aku tak ingin repot-repot menggunakan kata aku kamu lagi saat berbicara dengan pria kasar di hadapanku saat ini.

" Pulang ! " Katanya dingin

" Ngga... Gue ngga mau dan sampai kapanpun gue ngga bakal mau balik ke apartemen terkutuk itu "

" Gue bilang pulang ! Jangan buat gue marah dan nurut sama gue "

" Emang Lo siapa ? Ngga usah ngatur hidup gue lagi, Lo nggak ada hak buat atur hidup gue Kevin, gue janji gue akan lunasi hutang gue secepatnya "

" GUE NGGA BUTUH DUIT LO NAY !!! " bentak Kevin padaku

Jujur nyaliku sedikit ciut mendengar bentakan Kevin, tapi sebisa mungkin aku tak menyurutkan tatapanku padanya. Aku ingin dia lihat jika aku sudah jauh lebih kuat dari Nayla yang dulu ia tindas.

" Terus apa yang Lo mau ha ? Bonekah ? Orang yang bisa Lo setir jadi apapun yang Lo mau dan Lo perlakukan seenak Lo aja ? Iya ? Lo brengsek Vin ! " Maki ku padanya

Kevin mencengkeram rahang ku kuat yang cukup buat ku meringis kesakitan. Kenapa dia tak pernah bisa bersikap baik padaku ? Apa salah ku padanya ? Bukankah dia sudah punya Bella ?

" Lepas Vin... " Kataku lirih karena mulai merasakan nyeri pada rahang ku yang ia cengkeram kuat

" Pu - Lang ! " Kata Kevin dengan mengeja kata pulang seolah berkata dia akan melepas cengkramannya setelah aku ikut dengan dia ke apartemen.

Untitled || Kevin SanjayaWhere stories live. Discover now