3. Duka tak terperi

4.2K 401 111
                                    

Kepergian Mark untuk selamanya sungguh mengguncang jiwa Saint

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepergian Mark untuk selamanya sungguh mengguncang jiwa Saint..
Dia dalam kondisi antara sadar dan tidak selama berhari-hari..
Saint hanya tergeletak di tempat tidur, menangis hingga serak, menolak makan dan hanya menatap foto Mark...
Keadaan Saint memprihatinkan banyak orang, mereka sangat tahu bagaimana sayangnya Saint pada Mark..

Perth mengurus segala sesuatu hingga pemakaman Mark selesai dengan baik..
Kedua orang tua Mark, orang tuanya dan orang tua Saint masih berkumpul di rumahnya beberapa hari, selain untuk mengurus acara pemakaman ,mereka juga mengurus Prim yang rewel dan Saint yang sedang sangat terpuruk jiwanya..
Mereka memutuskan membiarkan Saint tinggal sementara di rumah Perth hingga kondisinya membaik..

Kondisi Prim juga tidak kurang menyedihkan, dia kehilangan kedua sosok ibunya sekaligus..
Bayi cantik itu beberapa hari tidak menemukan Mark dan Saint..
Dia rewel dan selalu mengucapkan " Mom... Mom".. namun orang di sekelilingnya hanya menduga Prim mencari Mark, ibunya,mereka menghiburnya bergantian tanpa mengingat Prim juga memanggil Saint mom..

Pada suatu hari saat Perth pulang kantor dia melihat Primyang sedang menangis di gendongan pengasuhnya..
Perth meletakkan tas nya dan meraih Prim...
"Mom... Mom"
Prim memeluk Perth..
"Dadda... Mom.. Mom... Dadda.. "
"Kau merindukan mommy?? "
Perth mencium bayinya yang terlihat agak kurus..
"Dadda.. "
Prim menepuk-nepuk pipinya..
"Iya ini daddy sayang.. "
Prim menatap ayahnya, matanya terlihat sayu...
"Mom.. Mom... Dadda.. "

Perth menatapnya, hatinya perih saat Prim mengucapkan kata-kata itu..
Mungkinkah Prim juga merasakan kesedihan ditinggalkan oleh Mark??

Tiba-tiba Perth teringat Saint..
Saint yang masih terus menerus menangis..
Beberapa kali Perth sempat mengunjungi Saint di kamarnya namun Saint hanya terdiam sambil menangis.. Perth tidak tahu cara menghiburnya karena dia sendiri sedang sangat berduka..

Perth tersadar saat Prim menepuk-nepuk wajahnya dan kembali mengatakan "mom.. mom.. dadda.. mom"

Sebersit pikiran mampir di benak Perth saat Prim selalu memanggil mom..
Benarkah yang dipanggil mom oleh Prim itu Mark?
Perth tahu pasti Prim juga memanggil Saint mom..
Apakah Prim sedang mencari Saint??
Ketika pikiran ini datang Perth segera berdiri sambil membawa Prim di pundaknya, membuat bayi cantik itu tertawa dan mengucapkan "dadda.. dadda.. "

Perth menggendong Prim yang masih tertawa menuju kamar dimana Saint mengurung diri beberapa hari ini..

Diketuknya pintu dan perlahan membukanya sambil memanggil Saint..
Saint masih tergeletak di tempat tidur dengan berlinang air mata..

"Saint... Bagaimana keadaanmu?? Jangan menangis terus.. Lihat Prim mencarimu,dia juga sedih melihatmu seperti ini.. "
Perth duduk di tempat tidur sambil memangku Prim..
Prim memberontak dari pangkuan Perth dan merayap turun ke tempat tidur, memeluk Saint sambil menangis dan mengucap "mom... mom"
seolah lega sekali menemukan orang yang dirindukannya..
Perth terharu sekali melihat Prim seperti itu, ternyata dugaannya tidak salah..
Prim merindukan ibu keduanya, Saint..

One sided love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang